Taeyong terus mempercepat langkah, tak peduli dengan tatapan heran orang - orang asrama yang melihatnya menitikkan air mata. Apa karena itu Johnny menyembunyikannya di kamar? Ya, karena Jaehyun sedang bersama pria manis tadi.
"Taeyong!"
"Taeyong!"
Mendengar suara familiar itu memanggil namanya, Taeyong berdiri tepat didepan pintu gerbang asrama itu. Menghapus kasar liquid bening yang membasahi pipinya sebelum memaksakan seulas senyum tipis.
Berbalik, ia menyengir pada Ten dan Doyoung "Iya? Ada apa hyungdeul?" Tanyanya lalu terkekeh.
"Kau...menangis?" Tanya Doyoung. Ia mendengus lalu mengusap wajahnya kasar "Karena Jaehyun?"
Taeyong menggeleng tegas "T-Tidak," ia tertawa hambar "tadi mataku terkena cipratan saus tteokbokki."
"Lying is not your talent," Ten melipat lengan didepan dada "kau ingin pulang? Kami antar ya?"
Pria mungil mengibaskan tangannya "Tidak perlu, aku bisa naik bus. Terima Kasih."
"Ayolah Tae, kau teman kami juga. Jadi berhentilah bersikap seolah aku dan Ten orang asing."
Mendesis, Taeyong menggaruk tengkuknya "Bukan begitu Doyoung hyung, tapi..." Ia menggigit bibir bawah "ah baiklah. Kalian boleh mengantarku, tapi jangan masuk ke apartement pamanku."
"Jahat sekali," cibir Ten.
"Tega sekali. Padahal kami ingin bertamu."
Maaf, tapi aku lebih tak tega pada sahabatku.
Taeyong berdeham "Maaf, tapi disana ada peliharaan ganas, jadi..."
"Baiklah terserah," pasrah Ten sebelum merangkul bahu Taeyong "ayo ke mobil Doyoung."
***
"Jaehyun, kau marah?"
Menatap malas, Jaehyun melempari Jungwoo dengan bantal "Pergilah! Kau menggagalkan rencanaku saja," ucapnya sebelum beranjak dari sofa kamar Johnny.
Namun, sebelum melewati pintu, sang empu menghadang jalan Jaehyun dengan cengiran khasnya "Bagaimana?" Tanya Johnny dengan nada jenaka "Apa kau telah mendapatkan Taeyong kembali?"
Menggeleng, Jaehyun menoleh dan menatap tajam Jungwoo yang masih berdiri dibelakang sana "Belum hyung, gara- gara orang disana."
"Aku? Kenapa?" Jungwoo mengangkat alis.
"Sudahlah," ucap Jaehyun sebelum melewati Johnny, bahkan bahu keduanya saling bertubrukan dan membat pria yang lebih tua mengusap dada juga menahan makian.
"Memangnya apa yang kau lakukan?" Tanya Johnny lalu meraih kantongan yang seingatnya dibawa Taeyong tadi.
Jungwoo mengedikkan bahu "Tidak ada, aku hanya masuk ke kamar ini saja."
"Usaha Jaehyun gagal karenamu."
"Aku belum melakukan apa - apa hyung," Jungwoo tersenyum simpul sebelum menepuk pundak Johnny dan berjalan meninggalkan sosok itu.
Jungwoo melangkahkan kakinya kearah kamar Jaehyun. Ia tahu, sosok itu pasti tengah memikirkan Taeyong. Ya, meski masih tak terlalu rela melihat pria yang dicintainya tengah memperjuangkan orang lain.
"Jaehyun."
Menoleh, Jaehyun mendelik tajam sebelum kembali menghindari tatapan Jungwoo "Ada apa?" Tanyanya ketus.
"Apa aku salah?" Jungwoo duduk disamping Jaehyun "Maaf, aku hanya ingin melihat reaksi Taeyong saja."
Jaehyun mendecih "Reaksi katamu? Apa kau sengaja Jungwoo? Agar Taeyong semakin membenciku begitu?" ujarnya lalu tertawa hambar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Sometimes it's not just distance between places that makes us feel apart❞ M/M | TEENFIC | HIGH SCHOOL AU | NC-17 Lee Taeyong tidak pernah menyangka jika ia akan berakhir menjadi kekasih dari pemain basket muda dan papan atas bernama Jung Jaehyun. P...