Taeyong berlari menjauhi tempat dimana ia terang terangan menampar seorang atlet papan atas. Ia yakin, setelah ini fans Jaehyun mungkin akan memburunya hingga ke ujung dunia. Tak jauh berbeda dengan penggemar dari idol Hallyu, fans Jaehyun juga sangatlah fanatik.
Namun, ia tak peduli. Sebab, sudah seharusnya ia membela diri dan tak memberi hati kepada orang yang menyebutnya murahan. Apalagi, sosok itu adalah Jung Jaehyun, mantan kekasihnya sendiri meskipun menjalin hubungan hanya beberapa hari.
"Hey kau pria penggoda!"
Taeyong yang baru saja sampai didepan toilet menghentikan langkah. Ia memejamkan mata sejenak sebelum berbalik dan menyiapkan jiwa raganya dihadapan sekelompok wanita berpakaian bergaya casual.
"Menjijikkan!" Teriak seorang wanita berambut hitam panjang sebelum mengayunkan lengan kearah Taeyong.
Pria mungil itu jatuh tersungkur, hidungnya menjadi sasaran kekerasan wanita dengan sorot mata tajam itu. Cairan merah pekat mengalir dari indera penciumannya, ia tak yakin jika tulang hidungnya masih utuh seperti sedia kala.
Bagaimana tidak?
Wanita yang baru saja menghantamnya menggunakan ponsel sebagai senjata. Pukulannya begitu keras, Taeyong yakin orang orang yang mengelilinginya saat ini tergabung dalam geng pembully sekolah.
"Kenapa kau memukulku?" tanya Taeyong lirih sembari mengusap darah segar yang tak berhenti menetes dari hidungnya.
Pria mungil itu tak yakin berapa wanita yang berdiri disekelilingnya, tak ada kesempatan untuk menatap dan menghitung satu persatu dari mereka. Namun, satu hal yang ia ketahui, mereka fans fanatik. Nyawa sang musuh hanya masalah kecil bagi bagi orang-orang seperti itu.
"Kau masih bertanya?" Tanya Wanita lain berambut blonde sebatas bahu sebelum menendang paha Taeyomg yang masih terduduk dilantai "Kau memeluk Johnny! Dia hanya milik kami!"
Taeyong mengutuk dalam hati. Ternyata wanita wanita itu tak ada sangkut pautnya dengan Jaehyun, lagipula bukan ia yang lebih dulu memeluk Johnny. Namun entah mengapa, kapten itu tiba - tiba menariknya kedalam dekapan.
"Aku tidak memeluknya," Taeyong berusaha berdiri namun rasa sakit pada kulit kepalanya membuat ia jatub tersungkur.
Seorang wanita berbadan gempal menjambak rambutnya.
"Kau masih mengelak ha?" Wanita berambut panjang yang membuat hidungnya berdarah kembali bersuara.
Tamparan keras mendarat pada pipi Taeyong, "Dasar gay tak tahu diri!" pekiknya sebelum kembali mengayunkan lengan dengan tangan mengepal.
Wanita itu membolakan mata saat Taeyong tiba - tiba menahan pergelangan tangannya "Dengar, bukan aku yang memeluknya. Tapi dia yang menarikku lebih dulu!"
"Teruslah membual sialan!" Wanita berbadan gempal tadi menghantam bibir Taeyong dengan tinju.
Beberapa wanita lain hanya tertawa bagai menyaksikan pertunjukan opera. Tak ada satupun yang memberikan tatalan kasihan pada Taeyong melainkan pandangan jijik.
Pria mungil menetralkan nafas, ia pria namun harus terlihat lemah didepan wanita.
Ia ingin melawan namun membuat salah satu dari mereka terluka akan membawa dampak negatif yang fatal baginya. Di Korea, maupun di negara lain yang mulai menerapkan faham feminisme, seorang pria akan salah ketika melukai seorang wanita.
Begitupun sebaliknya, wanita akan salah ketika melukai pria. Tapi, bagi kaum awam pria justru tetap disalahkan ketika memukuli wanita meskipun sosok itu salah.
![](https://img.wattpad.com/cover/195941700-288-k636129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Sometimes it's not just distance between places that makes us feel apart❞ M/M | TEENFIC | HIGH SCHOOL AU | NC-17 Lee Taeyong tidak pernah menyangka jika ia akan berakhir menjadi kekasih dari pemain basket muda dan papan atas bernama Jung Jaehyun. P...