My Perfect Husband [✔]

01 'AGREE'

My Perfect Husband
Present

Kata semangat tidak pernah luput dari dalam diri Bae Irene. Dia terkenal akan sosoknya yang periang dan wajahnya yang mudah dikenali karena kecantikan alamiahnya. Ditambah, Irene merupakan pasangan dari cowok populer di Jungwon High School. Cha Eunwoo, di mana pria ini memiliki kesempurnaan hakiki sebagai seorang pria.

Tentu saja Irene sangat berbangga diri karena berhasil meluluhkan hati es sang pangeran di Jungwon High School.

Hari-hari yang mereka lalui berjalan sempurna, memenuhi kriteria sebagai pasangan paling dipuja-puja.

Sampai suatu hari berhembus berita perselingkuhan yang Eunwoo mulai, di mana penyebabnya hanya masalah sepele. Irene melewati seminggunya di sekolah untuk perawatan wajah dengan iming-iming dia sedang di rawat di rumah sakit padahal waktu itu ada jerawat di jidatnya jadi dia melakukan hal itu hanya karena menghargai Eunwoo sebagai kekasihnya, dia tidak mau membuat Eunwoo malu sebagai pria sempurna di sekolahnya.

Namun, apa yang Irene dapat? Dia mendengar berita tentang perselingkuhan Eunwoo, parahnya lagi itu disaksikan langsung oleh kedua matanya. Eunwoo yang sedang berciuman dengan Kim Sowon di belakang kelasnya. Sampai mati pun Irene tidak akan pernah rela mendapatkan perlakuan seperti ini.

Irene benar-benar sakit hati, ditambah perkataan terakhir dari Eunwoo sebelum mereka resmi putus. "Sampai kapanpun aku tidak mau nantinya popularitasku hancur hanya karena memiliki kekasih yang wajahnya mudah dihinggapi jerawat." Dia mengatakan hal itu tanpa memikirkan perasaan Irene sehingga membuat Irene sangat ingin menginjak wajahnya dengan telapak sepatunya saat itu juga.

Tangan Irene terkepal kuat, nafasnya terdengar tidak beraturan karena menahan emosi. "Apa si brengsek itu bodoh!" teriak Irene kesal. Apa dia tidak berpikir bahwa mereka sedang pubertas? Irene tersenyum miring, "Tentu saja kau tidak akan pernah tahu karena tidak mungkin akan mengalami yang namanya MENSTRUASI. Dasar brengsek, coba kau yang merasakannya bajingan!" umpat Irene.

Irene berpikir mungkin ia akan rela tidak membalaskan sakit hatinya jika Eunwoo mengalami yang namanya menstruasi satu kali dalam seumur hidup.

Hatinya benar-benar terluka, terbukti dari air matanya yang mulai mengucur. Tatapannya langsung beralih saat pintu kamarnya di buka oleh sang ibu. "Boleh aku masuk?" Irene mengangguk pelan kemudian senantiasa menyembunyikan wajahnya di atas tangannya yang bersedekap di atas meja.

"Apa kau punya waktu luang hari minggu depan?" tanya ibunya tiba-tiba sehingga Irene terlihat kebingungan. Sangat jarang sekali ibunya membawanya pergi karena beliau juga sibuk dengan pekerjaannya. Sangat jarang, itu pun kalau ada sesuatu yang penting saja mungkin orang tuanya akan membiarkan pekerjaan mereka.

"Memangnya kita mau kemana?" heran Irene yang sedikit mendongak.

Ibunya tersenyum penuh arti, "Yang penting kau harus dandan semaksimal mungkin supaya tampil lebih cantik soalnya yang kita temui minggu depan itu adalah orang penting. Jadi jangan mempermalukan aku sebagai ibumu."