03 'GOOD MAN'

3.1K 244 8
                                    

Hari Minggu kemarin telah terlewatkan begitu panjang, banyak hal yang terjadi. Sekarang di aktivitas senin paginya, Irene sudah bangun di awal pagi dan berbenah untuk pergi sekolah. Dia sedang bercermin untuk memperbaiki kerah baju seragam sekolahnya. Irene menghela nafasnya saat memperhatikan bayangannya sendiri di dalam cermin. Ia berubah histeris saat kembali mengingat ciuman kemarin dilakukannya di depan Eunwoo secara langsung.

"Setelah di pikir lagi, aku rasa yang kemarin itu adalah hal memalukan," ringisnya seraya menggerutu.

"Chagiya, apa kau masih akan berdiam diri di kamar? Ayo sarapan, nanti terlambat," teriak Yi Eun dari lantai bawah lengkap dengan celemeknya dan baru saja muncul dari balik dapur setelah menghidangkan makanan di meja makan. Ia mengusap lembut pundak suaminya saat tahu pria itu berkutat sedari tadi dengan laptopnya. Bagaimanapun suaminya telah berjuang keras untuk menafkahi keluarga mereka.

"Ne!" balas Irene sedikit berteriak kemudian bergegas membenahi barang-barangnya ke dalam tas, namun karena terlalu terburu-buru ia tak sengaja menjatuhkan sesuatu dari atas meja belajarnya. Irene langsung menoleh ke bawah saat menyadari sesuatu menyentuh kakinya, dan itu adalah sebuah jepit pita rambut berwarna pink yang sangat cantik untuk dikenakan.

Irene buru-buru mengambil buket bunga pemberian Baekhyun kemarin setelah tahu barang yang terjatuh adalah buket bunga tersebut. Setelahnya Irene meneliti setiap inchi dari jepit pita rambut yang ia rasa berasal dari buket bunga yang ia jatuhkan. Sepertinya seseorang sengaja menyelipkannya di dalam buket tersebut, tapi apa mungkin Baekhyun pelakunya? Kenapa pria itu tidak langsung memberikannya saja? Irene buru-buru menggelengkan kepalanya kemudian bergegas menuju meja makan.

"Kau terlihat bersemangat sejak tadi malam," goda Yi Eun seraya tertawa menggoda. Irene sempat melongo kemudian kembali bersikap biasa-biasa saja.

"Bagaimana kencannya?" tanya Yi Eun tiba-tiba sehingga membuat Irene langsung tersedak makanannya, soalnya ia langsung mengingat ciuman waktu itu.

"Yeobo, kau membuatnya tidak nyaman. Berikan Irene sedikit ruang," hela Tae Yeong yang menyudahi pekerjaannya untuk memulai sarapan. Yi Eun masih saja terkikik, "Hahhh, aku jadi mengingat masa muda kita dulu," katanya sumringah kemudian memeluk Tae Yeong sebentar sebelum duduk dengan tenang.

Berulang kali Irene menatap ke arah ibunya. Sepertinya ibunya benar-benar berharap Baekhyun menjadi menantunya. Gadis itu mulai kesulitan menikmati waktu makannya karena sedari tadi ia mengunyah rambutnya sendiri. Hal itu membuat nafsu makannya lenyap sehingga hanya menghabiskan seperempat dari makanannya.

"Aihh, kenapa kau menggerai rambutmu? Lihat, sekarang kau kesulitan makan," heran Yi Eun. Irene memutuskan menggerai rambutnya karena baru saja keramas jadi rambutnya masih basah.

"Aku pergi, terima kasih atas makanannya," kata Irene yang bergegas pergi dari tempatnya.

Yi Eun dan Tae Yeong saling menatap satu sama lain. Mereka yakin tak salah mendengar Irene baru saja berpamitan, tapi kenapa gadis itu berlari menuju kamarnya lagi?

Irene menatap jepit rambut pita di atas meja belajarnya kemudian mengambilnya dan memutuskan untuk mengenakannya. Ia sempat menatap penampilannya lagi lewat cermin kemudian mengangguk yakin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Perfect Husband [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang