12 'COME AND HUG ME!"

1.7K 149 4
                                    

"KYAAAAAAAAA!" Suara gemuruh terdengar kala direktur Prive Corporation mulai menaiki podium. Irene bahkan harus merelakan rotinya yang mendadak jatuh ke lantai karena ia terlampau kaget.

Sebelumnya, Baekhyun juga tidak menyangka bahwa peminat mahasiswa bisnis yang magang di tempatnya hampir 1 ribu orang, artinya itu bukan dari universitas Irene saja.

"Selamat datang untuk calon-calon pemagang baru. Aku harap kita bisa bekerja sama ke depannya," jelas Baekhyun lalu mulai memperkenalkan Prive Corporation bersamaan dengan sistem kerja per divisi dan aturan-aturan tertentu.

"Wahh gila, tadinya aku terkejut melihat mahasiswa bisnis Seoul University rata-rata mrmilih Prive Corporation. Ehh.. Tahun-tahunya universitas kita bukanlah satu-satunya peminat," kekeh Rose sambil bertepuk tangan.

Wendy mengangguk-angguk, "Kira-kira kita bisa tidak magang di sini?" cemasnya lalu sejenak menatap Irene, "Kalau anak ini sih sudah pasti aman," rengek Wendy sambil mengerucutkan bibirnya.

Irene berdehem pelan, "Sepertinya aku mengingat tujuan beberapa orang yang tidak minat di sini. Ada tiga orang. Satunya mengatakan akan melanjutkan bisnis restoran keluarganya, lalu yang satu lagi mengatakan ingin melanjutkan studinya ke luar negeri. Dan yang satunya lebih parah, dia berhalu ingin menjadi trainee YG!" jelas Irene dengan tinggi hati. Ia baru ingat belum menyinggung hal ini sebelumnya.

"Ya, kau tidak perlu mengatakannya juga. Aishh!" gerutu Jennie.

"Meskipun bergitu, kau bisa lihat sendiri. Mungkin beginilah takdir kami, senantiasa berjalan di belakang Baekhyun. Siapa yang tahu hubungan pernikahan kalian sampai mana?" sahut Wendy sambil tertawa sumbang.

Pletak! Irene menjitak keras kepala Wendy. "Kalian harus belajar setia karena sudah mulai berpasangan," nasehat Irene baik-baik. Lalu Rose menyahut keras, "Tapi hanya aku yang tidak. Oh... Indahnya! Mungkin ini rencana Tuhan untuk menyatukan aku dan Baekhyun oppa!" sumringah Rose yang sudah sibuk mengkhayal.

Beberapa detik setelahnya terdengar tawa keras di sekeliling mereka. "Kalian ribut sekali! Ya, aku mengerti kalau kalian membicarakan tentang Byun Baekhyun tapi bisa tidak untuk tidak mengkhayal setinggi langit?" sinis wanita berambut pendek yang duduk di belakang.

"Dan lagi apa? Kalian membuat gadis ini terlalu senang karena memberikan peran sebagai istrinya. Cihh!" seorang wanita di samping Rose berdecak kesal ke Irene.

Tadinya Rose ingin buka suara tapi Irene mencegatnya sembari menggeleng memohon.

"Lihat saja kalau aku tahu siapa istrinya, kupastikan dia akan menderita."

"Kecuali kalau dia pantas, HAHAH!"

"Sudah cukup." Irene membatin, tatapannya menunduk dalam. Sudah beberapa kali ia mendengar hal pedih seperti ini. Kenapa ia ditakdirkan untuk memiliki pernikahan yang sulit.

"AKU HANYA INGIN BAHAGIA!" teriak Irene yang tak sengaja kelepasan, bahkan ia beranjak dari kursinya. Suasana langsung hening setelah mendengar teriakan nyaringnya. Orang-orang mulai berbisik-bisik.

"Dia kenapa?"

"Tampaknya sangat frustasi."

"Apa dia tidak punya malu?"

"Beraninya membuat kekacauan di sini. Mengganggu momennya saja! Haishh!"

"Kalian yang membuat kerusuhan tolong pergi dari sini," ujar Baekhyun tegas lewat mikrofon. Sontak Irene menoleh sejenak ke arah Baekhyun dengan tatapan terkejut. Tadinya ia ingin pergi dari sana setelah mengajak teman-temannya beranjak.

My Perfect Husband [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang