26 'PAINFUL'

1.2K 129 8
                                    

Kedatangan Rose di sambut oleh teman-temannya, gadis ini senantiasa menangkup pipinya sesekali tersenyum.

"Ya, apa dia melukaimu?" tanya Chanwoo cemas hendak memeriksa keadaan Rose, tapi gadis itu menjaga jarak dengannya.

Tak lama setelah itu Jaehyun datang dan bergabung dengan hyung dan teman-temannya. Irene, Wendy, Jennie, dan Jisoo memang sudah bergabung dengan kerumunan Baekhyun dan teman-temannya yang mulai sibuk dengan stand.

"Kenapa bibirmu merah merekah seperti itu?" heran Baekhyun sehingga membuat Jaehyun melongo, "Mwo?" ujarnya sambil mengedikkan bahunya dan mengernyit bingung menatap Baekhyun.

"Loh, bukankah tadi Jaehyun memakai coat ini?" kaget Jennie sambil membekap mulutnya tidak percaya. Sontak Rose dan Jaehyun mengusap tengkuk mereka bersamaan.

"Akhirnya, ya!" cengir Irene sambil mencolek dagu Rose.

"Biasanya, kalau bibir merah merekah begitu saat musim dingin berarti tandanya itu kissing," ungkap Suho penuh semangat dan rombongannya berteriak histeris menggoda Jaehyun habis-habisan.

"Bibirmu juga merah kok!" sela Rose menengahi godaan dari teman-temannya sambil menunjuk Irene. Gadis itu langsung terdiam.

"Tidak mungkin 'kan? Kejadiannya sudah cukup lama berlalu," batin Irene yakin.

Berkat perkataan Rose, Baekhyun jadi mendapatkan tatapan penuh selidik dari teman-temannya apalagi Jaehyun yang menjadi korban bully karena ulah hyungnya.

"Bibir ini memang merah alami sejak lahir. Lagipula kalau ciuman itu wajar kok, jadi gak perlu malu-malu," sela Baekhyun yang mengusap singkat bibirnya kemudian ketawa cengengesan saat menatap Irene.

Tatapan semua orang beralih pada Taeyeon yang baru datang karena gadis itu masih sibuk merancang demo masaknya hari ini dan Baekhyun juga sudah menyerahkan kegiatan hari ini ke tangan Taeyeon sebagai chef.

Baekhyun spontan menghampiri Taeyeon kemudian membahas sedikit lagi masalah strategi mereka hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun spontan menghampiri Taeyeon kemudian membahas sedikit lagi masalah strategi mereka hari ini. Keduanya mendapatkan atensi dari seluruh orang yang menghadiri festival ini. Menatap itu Irene hanya bisa menggenggam erat-erat coat yang Baekhyun sampirkan ke pundaknya.

Irene selalu mempercayai Baekhyun jadi dia tidak perlu merasa cemburu dan berlebihan.

"Cihh, lihat betapa hebatnya dia menarik perhatian orang," cibir Jennie kesal.

"Ya, bukankah kalau begini terus hubungan mereka bisa berangsur membaik?" bisik Wendy yang benar-benar kesal saat Irene tidak bisa melakukan sesuatu. Kalau dia jadi Irene sih, mungkin Taeyeon tidak akan bisa hidup tenang karena ia teror setiap hari.

"Kenapa kau potong rambutmu jika masih menyayanginya?" ujar Baekhyun tanpa menatap Taeyeon. "Tidak apa-apa," balas Taeyeon cuek.

"Dan lagi apakah kau tidak tahu kalau keseringan mengganti warna rambut bisa membuat kebotakan sejak dini? Bajumu juga sangat tipis di musim dingin begini," omel Baekhyun.

My Perfect Husband [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang