" Bahagia itu Sederhana "

122 7 0
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hai readers kalian tidak lupa baca Al-Qur'an kan ?
Hayo siapa yang lupa tunjuk tangan?
Jangan sampai yah...
Sama sama kita baiki diri kita.

Lanjut lagi nih ceritanya
Jangan lupa tinggalkan jejak dulu dengan mengevote


#####

" Naf gimana nih makalahnya ?? bantu gue mikir dong . " Ucap Nadira kesal pada manaf, gimana gak dongkol coba, Si Manaf ini inginnya tuh tau beres, dan melimpahkan semua urusan makalahnya ke Nadira, buat Nadira jadi kelimpungan sendiri.

" Aduh dir gue kan kemarin udah kasih solusi ke lo, jadi ya terserah Lo mau di pake atau enggak, lagian gue juga sibuk nih buat ngurus acara besok. " Ucap Manaf masih fokus dengan kegiatan nya mengecek ngecek alat alat dan perlengkapan yang akan di gunakan untuk acara pengajian besok.

" Gimana Zen udah beres ? " Tanya Manaf pada salah satu temannya dan dijawab dengan menaikkan kedua jempol milik zen

" Terus gimana dong? bantu ke..." Ucap Nadira memelas

" Dir ustadz Hanan bisakah besok ngisi. "
Ucap Manaf mengalihkan pembicaraan

" Bisa, udah gue pastiin ko tadi. " Jeda " iiiih.....Manaf malah ngalihin pembicaraan " Ucap Nadira kesal dan berhasil membuat Manaf dan yang lainnya tertawa.

" Iiih pada nyebelin semua disini iiih bay gue mau pergi, disini gak ada yang peduli Ama nasib gue. " Nadira melangkah keluar ruang rohis  dengan perasaan dongkol. Ia melangkah menuju ke taman sekolah untuk menjernihkan  pikiran.

Kepala Nadira pusing memikirkan nasib makalahnya, ia sengaja tadi pagi  datang lebih awal untuk meminta bantuan ke pak Ahmad tapi hasilnya sama, NOL BESAR.
Pak Ahmad bilang kalau buku yang biasanya menjadi referensi untuk membuat makalah sudah ia berikan ke Ahkam. Alhasil ia disuruh untuk meminjamnya langsung ke orangnya.

" Aduh.....pusing pusing pusing....." ucap Nadira sambil memukul pukul jidatnya frustasi.

" Woy !!! lagi apa loh? " Ucap Eris mengejutkan

" Astagfirullah hal'adzim, Eris jantung gue mau copot nih. " Ucap Nadira menoleh ke belakang.

" Ya lagian..... ko bengong aja dari tadi, lagi mikirin apaan?" Ucap Eris sambil menjatuhkan bokongnya di sebelah Nadira.

" Emmm itu soal makalah..." Jawab Nadira lesu.

" Emang ada masalah apa Ama makalahnya ? "

" Gue bingung "

" Bingung apa? "

" Gue disuruh minjem buku ke kak Ahkam ! Puas Lo!! " ucap Nadira kesal

" Hah apa!! Yang bener ? " Tanya Eris memastikan hanya di bales kerutan bibir oleh Dira.

" Cie bisa pdkt dong loh, sambil menyelam minum air boleh lah...." Ucap Eris dengan tatapan menggoda

" Keselek dong? , lagian gue ogah berurusan sama dia ris, Lo kan tau kalo gue deket dia jantung gue kaya maraton ? "

" Haha itu namanya Lo suka sama kak Ahkam dir, Lo ilangin lah.... gengsi Lo untuk sementara, biar Lo juga gak pusing lagi mikir makalah yang gak selesai selesai, itu sih saran gue. " Ucap Eris pada Nesya

" iya sih tapi...? "

" Alah kelamaan ....gak usah pake tapi tapian ,sekarang juga keburu dia sibukkan? "

" Beneran nih? " Ucap Nadira memastikan

" Iiiih udah ah cepet . "

Nadira mengeluarkan ponselnya dari tas nya mencari nomor yang bertuliskan raja es muka tembok .

Mengagumimu Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang