" Ketakutan dan Buket Bunga Misterius"

141 9 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sebelum baca wattpad udah pada baca Al-Qur'an kah?
Ingat sebaik baik bacaan ya bacaan Al-Qur'an okeh👍

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah ya 😁😊



Nadira POV

Sepoi" angin menerpa wajahku  jilbab panjangku pun beterbangan karnanya, mataku terpejam menikmati belaian belaian lembut itu, perlahan terbuka dan menatap pemandangan yang indah di depan ku. Kebun bunga matahari yang membentang luas bagai permadani berwarna kuning dengan begron senja yang menakjubkan menambah kesan nyaman untuk dipandang.
Kenangan masa lalu yang menyenangkan seakan berputar dalam ingatan bak kaset rusak  mampu menarik ujuk bibirku untuk tersenyum.

" Ra.....!"  Ucap seseorang di belakangku, 'suara itu? suara yang kurindukan'. Aku menoleh kebelakang.
Pandanganku tertuju pada gadis berkerudung lebar menjuntai anggun membungkus tubuhnya, gadis yang membuatku tertegun seketika, mulutku kelu tak mampu berkata kata.
Dia gadis yang sama, yang kurindukan selama ini. Iya,aku tak salah melihat walau dia membelakangiku aku bisa mengenalinya, bahkan, dia mengenakan baju dan hijab yang aku berikan sebagai hadiah ulang tahunnya. baju dan jilbab terakhir yang dipakainya saat....
Ya Allah aku merindukannya....
Bibirku Kelu untuk sekedar memanggilnya, hanya air mata yang memberontak ingin keluar tak bisa kucegah telah sukses menganak sungai dipipiku.

" Teh miii..... " Ucapku lirih, suara bergetar yang berhasil kukeluarkan di sisa sisa tenagaku.
' ya Allah aku benar benar merindukannya, aku ingin sekali memeluknya. '

Gadis itu menoleh kearah dimana aku berada dengan memegang setangkai bunga matahari di tangannya, membuat sudut bibirku mengembang , air mata semakin deras mengalir dari kedua mataku.
Kakiku kaku hanya untuk melangkah mendekat padanya.

" Raaa....." Suara lirih namun masih aku dengar.

Aku mencoba mendekat padanya melangkan kakiku yang terasa kaku dan lemas secara bersamaan. Dia pun mencoba untuk mendekat kearahku merentangkan tangan memberi isyarat padaku untuk memeluknya aku membalas uluran tangan darinya dan mulai memeluknya erat
Kami berpelukan dengan sangat lama sesekali ia mengecup kepalaku dengan sayang . ' ya Allah rasanya sangat bahagia '
Dia adalah kakak  yang sangat kusanyangi selain Ka Azril, dia memang bukan kakak kandungku, melainkan lebih dari sekedar itu, dia yang selalu ada untukku, menasihatiku, dan dia lah membantuku untuk berhijrah selama ini.
Aku sangat mengaguminya, gadis Sholehah dengan jilbab lebar menjuntai, wajah yang cantik putih bersih bersinar terbingkai indah hampir sempurna. Sosok lembut yang selalu bisa meluluhkan hatiku selain ibu dan ummi.

" Ra kangen teteh..." Ucapku terisak dalam dekapannya. Tangisku benar benar pecah dalam pelukannya.

" Teteh mi juga kangen Ra. " Ucapnya mengecup kepalaku sayang.
Teh Rumi merenggangkan pelukannya padaku menghapus air mata yang membanjiri pipi chubby ku. Dan menyuruhku duduk  pada bangku yang menghadap kearah indahnya hamparan kebun bunga matahari yang terlihat dari atas bukit,dua kata untuk menggambarkannya sangat indah.

Namun beberapa menit kemudian suasana hening pandangan teh Rumi tertuju lurus pada ujung kebun bunga yang sangat jauh, raut wajah sedih kentara sekali di wajah cantiknya aku tak mengerti apa yang di pikirkan teh Rumi.

" Teh, teh mi kenapa?. " Tanyaku, ta ada tanggapan sedikitpun darinya, sepertinya dia belum bisa cerita, memang seperti itu teh Rumi, ia tak mudah cerita tentang masalahnya pada siapapun dia adalah sosok perempuan yang menutup diri hanya untuknya sendiri.

Suasana hening tak ada yang ingin memulai obrolan. Aku hanya mengikuti arah pandang teh Rumi dan menerka nerka apa yang menjadi pusat perhatiannya.

Mengagumimu Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang