Ulang Tahun

106 3 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

author pov

"Astagfirullah hal'adzim, kamu gak di Jakarta gak di Jogja, masih ajah jalan gak liat depan. " Ucap ahkam merasa frustasi dan meraih buku yang di sodorkan Nadira.

" Maaf maaf banget kak aku gak sengaja. Tadi tuh..." Ucap Dira dengan kedua tangan mencakup kedepan memohon

" Ya udah minggir gue mau lewat. " Ucap ahkam sambil mengibas tangannya dan berjalan melewati Nadira tanpa menoleh kebelakang, dilubuk hati yang terdalam sebenarnya Ahkam sangat ingin menanyakan ' iya, gak papa, apakabar, kamu tidak apa kan ' dan masih banyak pertanyaan untuk nadira tapi kata itu tak mampu keluar dari kerongkongannya Ahkam cukup tau diri Nadira sudah di khitbah orang lain, dalam Islam tidak sepantasnya terlalu dekat apalagi menyukai wanita yang sudah di khitbah oleh saudara sesama muslim. Menjauh adalah cara Ahkam menahan diri dari hatinya, agar tidak terluka kedepannya.

Nadira masih dalam mode melongo ketika Ahkam telah menjauh dan bahkan menghilang di balik pintu yang bertuliskan perpustakaan.

" Astagaa.....Tuh orang nyebelinya  kumat lagi, ck pusing gue. " Ucap Dira berjalan kearah taman kampus sambil memijat pangkal hidungnya menghilangkan rasa pening.

" huufss....Hari pertama aja udah begitu banyak kejadian yang tak terduga, semoga kedepannya bisa jauh lebih baik aamiin....." Gumam Nadira saat berhasil mendaratkan bokongnya di sebuah bangku panjang yang terdapat di taman dekat dengan pohon yang tidak terlalu besar namun rindang terdapat ranting ranting yang memudahkan untuk memanjat pohon rindang itu.

" Lagi banyak masalah neng? " Tanya seseorang, yang membuat Nadira tersadar dari lamunannya dan mencari asal suara itu.

" ada suara tapi gak ada orangnya jangan jangan...." Gumam Nadira

" Heh gue manusia bukan setan jangan mikir macem macem deh. "
Ucap suara itu lagi, membuat Nadira semakin pusing, apa itu cuma
Khayalannya saja? Apa memang ada orang yang sedang mengajaknya bicara, tapi mana bentuknya, apa mungkin makhluk tak kasat mata?.

" Hei gue di atas bocah....ampun deh...!" Ucap suara itu lagi,karna penasaran akhirnya Nadira mendongakkan kepalanya ke atas betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria yang berpakaian sama denganya dengan santainya nangkring diatas pohon sambil memakan pisang, udah kaya bayi gorila.

" Astagfirullah hal'adzim, Lo ngapain nangkring diatas pohon pake makan pisang segala lagi? " ucap Nadira disela sela keterkejutannya

Tanpa menjawab pertanyaannya pria itu melompat dari atas ke bawah

" Gue Reza Afandi, Lo bisa panggil gue Reza? " Sambil mengulurkan tangannya kearah Nadira

Sedangkan Nadira langsung menangkupkan tangannya kedepan dada
" Gue Nadira, Nadira Azzakira Zahna." Ucap Nadira, laki laki yang memperkenalkan dirinya sebagai Reza merasa salah tingkah karna uluran tangannya tidak dibalas, sambil menggaruk telungkuknya yang tidak gatal Reza berusaha meminimalisir sikap salah tingkahnya dengan duduk di bangku yang tadi di duduki Nadira  dengan memangku salah satu kakinya.

" Lo di hukum juga sama senior ? " Tanya Dira penasaran

" dihukum ? ( Berpikir sebentar,lalu melihat penampilannya sebentar ) enggak, gue males aja ikutan acara kegituan. " Ucap Reza santai

" Kenapa? " Tanya Nadira lagi sambil duduk agak jauh dari Reza

" Males aja, kalo kamu ngapain disini?"

" Ada lah..., Bay assalamu'aikum gue pergi. " Ucap Nadira melangkah meninggalkan reza sendirian. Tak peduli dengan panggilan Reza

" Hai tunggu dulu....!! Dasar gadis unik  Nadira.....nama yang manis semanis orangnya. " Gumam Reza sambil mendudukkan bokongnya dibangku taman sambil memakan pisang yang berusaja dikupasnya ( dasar bayi gorila )

Mengagumimu Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang