" insiden "

123 7 3
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh readers 🙏

Selamat membaca kawan, jangan lupa baca Al-Qur'an lebih utama😉😉

Aku mengharap vote dan comment ya ? Tekan bintang di pojok kiri yah

$$$$$$

Nadira pov

Parkiran begitu sepi dan terik, aku mengeluarkan si putih kesayanganku dari deretan motor yang terparkir rapih di parkiran, melajukan si putih di tengah ramainya jalanan kota jakarta menuju ke rumah Tante dewi, tapi sebelum itu aku mampir kecafe dulu untuk mengambil titipan ibu.

Dari cafe aku melajukan si putih menuju kediaman Tante Dewi. Jalan begitu ramai dan siang ini begitu terik membuat kepalaku sedikit pusing dan badanku terasa lemas, dari dulu aku memang tak pernah tahan dengan teriknya matahari apalagi aku tak sempat mengisi perutku sejak tadi pagi, entahlah aku sudah tak tahan lagi tapi sepertinya daerah jalanan yang ku lewati  tak memperbolehkan kendaraan berhenti sembarang, terlihat ada sebuah tanda bertuliskan dilarang stop terpasang di sisi kiri jalan, aku memijat mijat pelipisku yang terasa sakit dan pusing mataku sejenak terpejam, aku tak sadar ternyata di depan terdapat lubang dan motorku seketika oleng saat melewatinya,  mengingat keadaanku saat ini tak bisa mengendalikan keseimbangan motorku badanku terlalu lemas dan.....

Ahhhh......

Brukkkkk..... !!!!!!

" Nadira ........!!!!! " Aku masih mendengar seseorang berteriak memanggil namaku namun kepalaku terasa semakin sakit di bagian belakang aku memegangnya , aku tak kuasa menahan pening dikepalaku saat kulihat tanganku berlumuran darah, ia darah segar telah keluar dari kepalaku.
Aku sempat melihat orang orang mendekat kearahku dan satu orang menunduk  bertanya keadaanku namun pandanganku semakin buram dan aku tak tau pasti wajahnya sebelum kegelapan menjemputku.

Cafe

Author

Kluntang ........ Prak...

Suara gelas pecak membuat seorang pria yang tengah fokus dengan ponselnya menoleh ke arah sang ibu yang tak sengaja menjatuhkan gelas yang sedang digenggamnya.

" Ibu....ibu gak papah....? " Ucapnya

" Kak, ko perasaan ibu gak enak yah? Coba kamu telfon ayah, lagi dimana? " Ucap maira sambil memegangi dadanya menetralkan detak jantungnya yang tiba tiba begitu bergejolak, entah apa yang terjadi dia sedikit kawatir kepada keadaan suaminya yang sedang di luar kota.

Azril hanya bisa mengucapkan iya  dan segera melakukan apa yang ibunya katakan di tengah kebingungannya pada tingkah sang ibu.

" Gimana zril ayah baik baik saja kan? " Tanya maira kembali kepada putra sulungnya.

" Iya bu ayah baik malahan, tadi abis rapat sama dewan direksi takanya. " maira sedikit lega mendengar ucapan anaknya tapi kenapa masih ada perasaan tidak enak pada dirinya.

" Tapi kenapa perasaan ibu masih tidak enak ya kak, coba sekarang telfon adekmu tadi pamitnya ke rumah tante Dewi mau ambil buku, tanyain udah nyampe belum. "

" Iya ini Azril lagi telfon dira...."
" Gak di angkat ibu mungkin lagi di jalan nanti pasti Azril hubungin lagi dia, sekarang ibu tenang yah . " Menenangkan kan ibunya

" Mba tolong ini di beresin yah jangan sampai ada beling yang masih tertinggal. "Ucapnya pada salah satu karyawan yang ada di cafe

" Baik pak ...." Ucap karyawan tersebut patuh

" Yu Bu kita pulang dulu, sepertinya ibu butuh sedikit istirahat. " Azril menggandeng ibunya untuk pulang.

Rumah sakit

Mengagumimu Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang