Tempat Baru

100 5 1
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh readers.

Jangan lupa baca Al-Qur'an

Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, sang penulis skenario hidupku, jika memang dia jodoh yang telah engkau ridoi untuk menuntun hamba agar lebih dekat denganmu dan surgamu, maka tumbuhkanlah rasa ini untuknya dan persatuanlah hamba dengannya dengan ikatan yang engkau ridoi. Tetapi jika bukan dia, tolong jauhkanlah dia dari hamba dan dekatkanlah hamba dengan dia yang engkau ridoi.

* Nadira Azzakira Zahna *


Jogja

Nadira POV

Kriiiingg......!!

Jam weker menunjuk pada Pukul 02.30, tanganku bergerak untuk mematikan alarm yang sengaja ku pasang tadi malam, aku beranjak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu setelah itu dilanjutkan dengan sholat tahajud. Selesai sholat aku mengambil Al-Qur'an kecilku untukku baca di balkon kamar kostku.

Udara dini hari yang sangat menyejukkan, gumamku sambil memejamkan mataku menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahku. Pemandangan pusat kota Jogja yang ramai akan kerlap kerlipnya lampu dan gedung-gedung tinggi tak kalah dengan Jakarta, bedanya udara disini terasa lebih bersih dibandingkan dengan Jakarta yang sudah tercatat menjadi salah satu kota terpolusi didunia.

Iya aku sekarang berada dikota Jogja, kota dimana aku akan menuntut ilmu, aku sampai disini dua hari lalu sendiri, catet sendiri tanpa ayah ibu ataupun kak Azril, karena memang aku yang memaksa ingin pergi sendiri.

Soal ibu, ibu sudah merestui setiap langkah yang aku ambil untuk hidupku. Walaupun ibu merasa keberatan sebelumnya, apalagi  dengan setatusku yang sudah dikhitbah orang. Tapi jangan panggil aku Nadira jika tidak bersikukuh dengan impianku, lagi pula bang ijul juga ditugaskan di Papua selama 4 tahun jadi aku masih punya waktu untuk melanjutkan studiku

Yah, 2 hari setelah acara perpisahan ku, bang ijul mengkhitbahku, awalnya aku kaget ia tiba tiba datang kerumahnya membawa kedua orang tuannya tante Arum dan suaminya yang notabenenya kakak dan Kaka ipar bang ijul.

Sebelumnya, aku tak pernah mengira bang ijul menyukaiku, dan aku juga tak merasa ada sesuatu rasa yang tumbuh di hatiku saat aku dekat dengannya, walaupun aku akui bang ijul memang imam idaman menurutku, apalagi yang ku tau dia hafidz itu membuat daya tarik tersendiri untuk nya dimataku, tapi entah kenapa itu semua belum bisa meluluhkan hatiku sampai saat ini, walupun aku sudah menerima khitbah darinya.

Apalagi setelah aku menerima khitbah itu, sang pengirim misterius tak kunjung mengirim bunga lagi untukku, bukannya aku menyesal menerima khitbah bang ijul, aku hanya merasa kehilangan sosok misterius itu karena dia yang membuatku semangat sebelumnya.

Allahuakbar Allahuakbar......

Adzan subuh berkumandang tepat setelah aku menyelesaikan ayat terakhir surah Al Mulk. Aku beranjak dari dudukku untuk menunaikan shalat subuh.
Selesai sholat aku segera siap siap karna ini hari pertama peka ( pengenalan kampus ), aku harus Datang tepat waktu.

Aku memandang diriku dari cermin, baju putih, jilbab putih, rok hitam dan sepatu fantofel warna hitam telah aku kenakan, aku mengambil Tote bag warna putih yang berisi atribut untuk peka dari mulai topi, notes, dan juga nametag aku keluar kamar dan menyambar kunci siputih dimeja tv dan berjalan keluar kost.

Jarak antara kampus dan kost lumayan jauh jadi aku sengaja menyuruh ayah untuk mengirim si putih untuk menemaniku, dari pada setiap hari naik taxi onlinekan, lebih irit jika si putih bersamaku.
Tapi sayangnya ini bukan hari keberuntungan bagiku tiba tiba ban siputih bocor ditengah jalan dan apesnya lagi, tidak ada tambal Ban di daerah sini,,dengan berat hati aku mendorong si putih sampai ke tempat tambal Ban terdekat.

Mengagumimu Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang