Lebih Dekat

21 1 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semangat untuk kita semua hari baru telah di mulai cari apa yang menurutmu nyaman dan menguntungkan untuk masa depan hehe..... Tetap berusaha dan jangan putus asa.

Jangan lupa bersolawat dan berdzikir agar hati jauh lebih tentram.

Happy reading 😘


Nadira POV

Dear diary

Apa yang dirasa hatiku sekarang? Entahlah, aku pun masih simpang siur menafsirkannya.
Disaat logika menuntut hati untuk dia.
Namun pada nyatanya hati masih abu abu
Aku tak mampu memastikannya
Biarlah takdir yang berusaha membuatku sadar pada siapa hati ini kan berlabuh

-------Nadira Azzakira Zahna--------

Langit mulai menjingga burung burung pun mungkin sudah akan pulang menuju sangkar mereka selepas mencari makan, semilir angin musim dingin yang menyejukkan menerpa kerudung lebar yang aku kenakan, aku masih asik memandang matahari yang mulai menghilang dibalik gedung gedung tinggi kota Jakarta melalui balkon kamarku sesuatu yang sudah jarang aku lakukan sejak aku memutuskan meneruskan studyku di kota pelajar itu. Mengingat jarangnya aku pulang ke Jakarta, ya mau gimana lagi banyak tugas yang menanti apa lagi untuk mahasiswa seperti aku ini.

" Eh anak ibu yang cantik lagi apa disini udaranya dingin loh Ra nanti kamu sakit lagi. "

" Enggak ko Bu Ra cuma lagi ini aja liat senja, cantik yah kalo di balkon kostsan nya Ra gak nyampe liat haha."

" Iya lh ora kostsan kamu kecil gitu haha. "

" Haha..."

" Eh iya ibu lupa, tadi Tante Arum bilang nak Faizul pulang tugas dari Papua kemarin dan sekarang lagi dirumah, besok kayanya baru kesini nyamperin kamu. "

" Oooh ...."

" Ko cuma oh sih? " Tanya ibu heran

" Ya terus Ra harus apa Bu njingkrak jingkrak kaya Aisyah kalo dikasih eskrim gitu? " Tanya ku pada ibu

" Ya...ya gak gitu juga ra, udah ah,tuh ayah manggil ibu samperin ayah duluya. " Ucap ibu yang mendengar teriakan ayah yang memanggilnya.

Mungkin ibu heran akan sikapku yang biasa aja, tak seperti seorang wanita yang mendapati kabar kekasihnya pulang dari luar kota dan jauh darinya, ya mau gimana lagi inilah diriku, aku juga masih ragu akan rasa yang kumiliki, akankah masih dengan dia yang mungkin akan jadi masalalu, atau pada dia yang sedang digadang gadang akan menjadi masa depanku, aku juga belum bisa memastikannya karna, rasa ini masih kelabu belum jelas kurasa. Sebut saja aku plin-plan dan seperti memberikan harapan palsu untuknya yang sudah ingin mengikatku dengan ikatan halal, tapi apa mau dikata, memang kenyataannya begitu, tapi tenang saja setelah kata halal terbentang diantara kami insyaallah aku akan berusaha memperjelas, dan memantapkan hatiku untuk dia yang menghalalkan. yang sudah berani menjabat tangan ayah dan mengucap kalimat qobiltu atas namaku.

#########

Pagi harinya....

Tok tok tok

Ketukan pintu dan ucapan salam terdengar dari depan, saat aku tengah asik asiknya menonton film kartun favorit ku, apa lagi kalo bukan Upin dan Ipin yang tayang setiap pagi siang dan sore tak pernah bosan kutonton.
Aku beranjak untuk membuka pintu

Mengagumimu Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang