Halloween Love Secret ( END)

Chapter 2

Halloween Love Secret

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Chapter 2

Tahanan Sang Drakula

.

.

.

.

.

.

Aku tercengang mendengar bisikin sosok misterius ini. Sosok misterius ini rupanya mengenal diriku. Jadi ini artinya aku tidak di curi secara acak saat parade di Halloween kemarin. Mereka benar-benar menculikku karena akulah target mereka.

" Kau takut, Inesh...??"
" Tenang..."
" Aku tak kan menyakitimu..."
" Karena kau adalah asupan nutrisi ku.."

Asupan...?? Secara gamblang aku sudah bisa menebak sosok yang membekap mulutku ini. Pria ini, dia pasti seorang manusia yang sangat suka meminum darah dan itu sangat mirip dengan makhluk immortal yang ku ketahui. Apakah Vampir? atau Drakula??

Detik berikutnya aku di seret sambil berjalan mundur. Aku semakin takut saat tubuhku di bawa pergi begitu saja. Peti mati yang berada di atas menara mulai muncul dalam ingatanku. Tapi saat ia terus menyeretku melewati pintu menuju menara. Aku semakin di buat terkejut dan bingung. Dan satu-satunya pikiranku yang tersisa adalah. Pintu yang ku lihat tadi. Sebuah pintu yang ku duga adalah sebuah ruangan.

Dan benar saja. Aku mendengar suara pintu di buka. Dan dalam gerakan yang sangat cepat. Pria misterius ini memutar badanku dan memojokkanku ke balik pintu dengan satu tangan yang menyentuh dinding. Mirip dengan adegan klise dalam drama-drama romantis.

Saat aku mengalihkan mataku menatap sosok yang tadi membekap mulutku. Aku melihat sepasang mata dengan iris hitam menatapku dengan dalam. Lalu pria ini juga memiliki kantong mata berwarna hitam di bawah kedua matanya. Yang sangat terlihat seperti orang habis begadang semalaman.

Iris matanya bergerak-gerak ke dalam bola mataku. Seakan-akan ia sedang mencari-cari sesuatu di dalam lensa mataku. Pandangan mata itu sebenarnya tidak terlihat menakutkan. Namun, aku tetap bersikap waspada mengingat kuku jarinya yang hitam dan panjang. Dan di tambah pula ia memiliki kulit putih yang sangat pucat.

" Ada apa...??"
" Kenapa kau memandangku seperti itu.. ??"

" Heyy..!!"
" Harusnya aku yang bertanya seperti itu..."
" Kau kan tadi yang menatapku seperti itu...!!" geramku dalam hati