Chapter 19

771 79 16
                                    

Chapter 19
Elios

Kaya dan River pulang menjelang sore ke reservasi manusia serigala. Pembicaraan ku dan Kaya menjadi sedikit canggung.

Walaupun aku tidak mengucapkannya kembali. Aku sangat berharap Kaya tidak akan mengatakan ini pada Arkey.

Aku tidak mempercayai apapun yang di katakan Kaya. Kenapa juga aku harus percaya. Rasanya tidak mungkin, jika orangtuaku seperti itu.

Sementara Elios sibuk dengan urusannya. Aku memilih pergi menghampiri Martha. Akhir-akhir ini aku merasa. Jarang sekali berbicara padanya.

" Hay Martha." sapaku di dapur " Ada yang bisa ku bantu?"

" Nona Inesh." sahutnya dengan senyum keibuan " Tidak Nona. Saya bisa mengerjakan semuanya sendiri.

Aku memilih menarik sebuah kursi dari bawah meja. Memperhatikannya mengolah adonan dengan sihir.

" Di mana Ella? Aku tidak melihatnya."

" Nona Ella kembali ke Aiden."

" Ehh?? Kapan? Kenapa dia tidak pamit padaku?"

Mungkin bukan pamit. Tapi harusnya memberitahuku.

" Nona Ella buru-buru. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi. Dia hanya sempat pamit padaku dan Elios."

Aku menghela napas kecewa

" Tapi jangan khawatir. Nona Ella menitip salam pada Nona Inesh."

Aku tersenyum hambar. Bukan maksudku untuk tidak menyukai salam Ella. Hanya saja. Well... Aku bisa menanyakan sesuatu dengan keluar dari Pennslyvania padanya.

Tony si hantu. Entah kemana dia pergi. Hantu itu selalu seperti itu. Datang tak di undang. Dan pergi tanpa berpamitan.
.
.
.

Makan malam hari ini kembali seperti biasa. Semua orang makan dalam hening. Jika ada Ella, dia pasti sudah banyak berceloteh. Entah kenapa aku malah merindukannya.

Selagi makan. Aku mulai curi-curi pandang pada Elios. Memikirkan bagaimana mencari cara untuk pergi ke hutan perbatasan. Tanpa membuatnya curiga.

" Inesh."

Tiba-tiba saja Elios mengumamkan namaku.

" Apa?" sahutku datar

Dia tersenyum. Lalu bertongkah dagu menatapku. Mata pandanya terlihat usil.

" Ada apa? Apa pada akhirnya kau terpesona padaku?"

Aku langsung terbatuk-batuk mendengar ocehan Elios. Buru-buru tanganku meraih gelas berisi air dan meneguknya cepat.

" Kau tak apa-apa?" tanyanya cemas

" Aku baik-baik saja. Dan tolong... Jangan terlalu percaya diri. Oke?"

Irish hitam Elios masih menatapku dan senyum jahil di wajahnya terus mengembang.

" Berhenti tersenyum! Kau itu jelek!!"

Halloween Love Secret ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang