Chapter 12

886 77 12
                                    

Chapter 12
River

River, aku tersenyum malu saat memandang wajahnya. Sungguh, aku tidak pernah tahu bahwa iblis bisa setampan ini.

Well.. Yang ku bayangkan mereka memiliki kulit wajah berwarna merah dengan tampang yang sangat jelek. Plus dengan tanduk hitam yang mencuat dari sela-sela rambut mereka.

" Hay. Aku Inesh."

Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku mate-nya River. Sebab kata itu sudah ku katakan pada Arkey. Mungkin saja Arkey akan kecewa saat tahu bahwa aku mengatakan hal itu pada sahabatnya sendiri.

Oh, ayolah. Aku masih bisa jatuh cinta pada siapapun. Tapi sungguh mengejutkan. River hanya memandang datar uluran tanganku yang mengajaknya untuk berjabat tangan.

" Hay. River?"

Sosok iblis ini membuat kesal seketika. Ia tak menunjukkan raut wajah ketertarikan. Well... Arkey juga seperti itu. Tapi raut wajahnya datar tanpa ekspresi. Sedangkan River? Oh, mukanya secuek bebek. Aku pun lantas menarik tanganku kembali dengan kesal.

" Aku perlu bicara denganmu, Elios dan juga.." Manik matanya melirik ke arahku.

" Dan juga istrimu." sambungnya singkat, padat dan jelas.

" Ak- Aku?" tunjukku pada diri sendiri. Aku melirik ke arah Elios.

" Kenapa?" nada bicara Elios terdengar ketus. Pergelangan tangannya menggenggam tanganku erat.

" Ini tentang hidupku. Tapi... Kau tidak harus membuatku terus berdiri untuk menceritakan semuanya bukan?"

Elios bergumam mengerti. Lantas Elios menggiring sahabatnya itu untuk duduk di ruang tamu kastil. Tapi River menolak. Ia ingin ruang yang lebih pribadi.

Elios hanya berdecak kesal dan membawa aku dan sahabatnya ke sebuah ruang baca yang tak pernah ku tahu ada di dalam kastil tua ini.

" Jadi... Jelaskan padaku. Apa yang membuatmu datang ke Kastil? Aku sudah melarangmu untuk datang bukan? Dan lihat... Istriku." Elios menatapku dengan ekor mata yang tajam.

" Dia terpesona olehmu."

" Maaf saja jika aku lebih tampan darimu dan Arkey. Ku akui itu." wajah River tampak pongah.

" Iblis seperti kami memiliki tampang yang sangat rupawan di atas semua makhluk immortal. Kami punya segalanya dan---"

" Jika kau terus mengoceh tidak jelas. Sebaiknya kau pulang." sela Elios dengan kesal

" Kau mengganggu malam sepasang suami istri. Oh, sorry. Makhluk lajang sepertimu tidak akan mengerti kehidupan sepasang kekasih."

Binar mata River berkilat emosi.

" Oke, maafkan aku. Dan berhenti membuatku panas. Tapi aku harus meralat sedikit perkataanmu. Bahwa aku tidak lagi sendiri." segurat senyum hadir di wajah River.

Oh, tidak. Aku ingin memiliki senyum itu. Tapi genggaman Elios yang semakin mengeratkan genggaman tangannya. Membuatku berdecak kesal dalam hati.

Halloween Love Secret ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang