Chapter 10

1.1K 95 13
                                    

Chapter 10
Zing

Aku merasa di abaikan. Semua orang meninggalkan ku di luar kastil seorang diri. Aku ingin masuk ke dalam kastil. Tapi hatiku seolah melarang aku melakukannya.

Kesal dan kecewa. Membuatku berjalan pergi menjauh dari kastil dan masuk ke dalam hutan.

Setidaknya di dalam hutan aku bisa sedikit menjauh dari mereka semua. Mungkin saja aku bisa bertemu kawanan Serigala tampan seperti Arkey.

Aku terus melangkah masuk ke dalam hutan. Kastil sendiri semakin jauh di belakang punggungku. Aku tidak tahu kemana kakiku akan membawaku pergi. Aku tidak peduli. Selama bisa menjauhkanku dari Elios.

Semakin masuk ke dalam hutan. Rasanya aku semakin dibuat  terpesona. Ada banyak hal yang tidak ku pahami di tempat ini.

Pohon-pohon di hutan ini terlihat sangat tinggi. Bahkan cahaya matahari harus mengintip ke dalam celah-celah daun.

Aku memutuskan untuk beristirahat. Kakiku terasa pegal. Ada sebuah batang pohon yang kelihatannya nyaman di pakai bersandar. Semilir angin menerpa wajahku. Rasanya menyejukkan hingga membuatku terlena untuk tertidur.

Kesalahan fatal yang ku lakukan dengan tertidur di dalam hutan. Aku terbangun saat matahari telah berganti tugas dengan rembulan.

Hutan benar-benar gelap dan aku sama sekali tidak bisa melihat apapun. Aku merasa ketakutan yang amat sangat terasa. Aku benci gelap.

Aku hanya bisa memeluk kedua kakiku menjadi satu. Habis sudah riwayatku. Elios tidak akan mencari ku. Ia benar-benar tidak peduli padaku. Yang dia butuhkan hanya darahku. Hanya itu, tidak lebih.

Rasanya ingin menangis. Malang sekali nasibku. Suara binatang malam mulai terdengar saling bersahutan. Jika saja aku bisa memahami apa yang mereka katakan. Aku akan meminta tolong untuk di antarkan jalan pulang.

Toh, walaupun kembali ke kastil aku tidak mau. Elios mencampakkanku. Aku terisak dalam diam. Hanya bisa menunggu saat pagi menjelang.

Namun saat ranting kayu terdengar terinjak. Aku langsung mendongak kepala. Seekor Serigala yang sangat besar seukuran sapi sedang menatapku dalam.

" Arkey?" tebakku. Serigala itu tidak menjawab. Jika itu adalah Arkey. Sungguh aku akan memeluknya saat ini juga.

Sesuatu yang tidak bisa ku jelaskan dengan akal sehat terjadi di depan mataku. Sosok Serigala tadi telah berubah menjadi seorang gadis.

" Amara!!" pekikku dengan terkejut.

" Apa yang kau lakukan disini? Kabur?"

Aku menggeleng cepat.

" Bukan itu. Aku hanya tersesat."

Ada secercah harapan dalam benakku sekarang. Apakah mungkin Amara akan mengizinkanku tinggal bersamanya.

" Dimana Elios?"

" Di kastil."

" Dia meninggalkanmu?"

Aku hanya mengganguk kecil. Hatiku masih terasa sakit mengingat kejadian tadi siang.

Halloween Love Secret ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang