"Maaf dong pon" Ucap Galih seraya terus menyamakan langkahnya dengan Poni yang sedari tadi mencoba menghindarinya
Poni tidak menggubris ucapan Galih. Ia memilih pura-pura tidak mendengar. Galih menarik tangan Poni membuat Poni secara reflek menabrak dada bidang Galih. Poni mengadahkan wajahnya untuk menatap Galih. Ia menatap Galih dengan wajah galaknya. Galih tersenyum lebar sehingga menampilkan gigi-gigi putihnya.
Poni dan Galih terus saja saling menatap. Untung saja saat ini mereka berada dilorong sepi. Pacar Poni ganteng banget sih! Poni terus saja menggerutu kesal. Galih memeluk Poni dengan erat
"Maafin aku dong yang" Galih mengusap lembut punggung Poni
"Dimaafin gak yang?"
"Enggak!"
"Dih. Maafin dong yang.."
"Enggak! Enggak salah lagi pasti Poni maafin lah!" Poni tidak bisa menahan senyumnya
Galih memeluk Poni erat, ia mengecup puncuk kepala Poni berkali-kali. Galih semakin hari semakin mencintai Poni. Poninya kini semakin hari kadar kecantikannya semakin bertambah, bentuk tubuhnya yang kini semakin berbentuk. Pokoknya Poni cuma milik Galih selamanya. Gak boleh ada yang deketin Poni!
"Istirahat aku tunggu di rooftop" Setelah itu Poni mengangguk dan pergi meninggalkan Galih
Galih terus saja menatap Poni yang semakin mengecil dari pandangannya. Betapa Cantiknya Poni Putri Maisha Aliza itu. Galih melihat pesan yang dikirim oleh Andra.
Andra.taiii
Dimana gan? Kita udah nunggu dilapangGalih hanya membacanya saja tanpa berniat membalas. Ia memilih menjalankan kakinya menuju ruang ganti. Galih mengganti bajunya menggunakan baju basket. Ia menalikan tali sepatunya lalu sedikit mengoleskan pomade kepada rambutnya agar terus membentuk jambulnya.
Galih memasuki lapangan basket, hari ini sekolahnya mengadakan turnamen pertandingan Basket. Banyak para siswa dari sekolah lain, Poni mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang yang menjadi pujaan hatinya. Nihil, tidak ada Poni. Galih menoleh kebelakang saat mendengar teriakan Seorang cewek.
"Nyari dia bukan kak?!" Teriak Ocha dan Acha
Poni menyembunyikan dirinya dibelakang Ochi membuat Galih tersenyum senang.
"Gausah ngumpet gitu dong neng Poni.. a egi kan butuh neng Poni biar semangat" Ucap Regi tiba-tiba membuat Galih mejitak kepala Regi
"Gak usah gatel lo!" Dengus Galih kepada Regi
Andra terkekeh "Mulai deh posesifnya!"
"Biarin! Sirik aja lu mblo!" Ledek Galih
Arya memutar bola matanya jengah melihat petengkaran sahabatnya. Selalu seja cekcok, kadang Arya ingin mematahkan tulang ekor teman-temannya itu. Galih mendekati Poni diikuti Arya, Andra dan Regi. Poni, Ochi, Icha dan Acha memundurkan langkahnya. Tanpa diduga Arya menarik lengan Ochi membuat Ochi terpekik kaget. Poni dan Galih serta yang lainnya melihat kearah Arya terheran-heran. Ini pertama kalinya Arya seperti itu pada perempuan. Karena yang mereka tau, Arya itu sangat dingin dan cuek. Bahkan jarang bertegur sapa dengan cewek kalau bukan untuk keperluan saja.
Arya mendekatkan wajahnya pada Ochi lalu ia berbisik sesuatu membuat bulu kuduk Ochi merinding "Pulang sekolah bareng gue sayang..." Arya sengaja menekankan kata-kata sayang kepada Ochi.
Ochi mengangguk seperti orang bodoh, ya walaupun memang ia agak sedikit lemot.
Setelah itu Arya menjauhkan dirinya dari Ochi dan kembali menuju lapangan. Galih dan Poni saling bertatap heran. Begitpun yang lainnya. Galih kembali ketujuan utamanya mendekati Poni.
"Semangatin aku yang.. jangan genit. Jangan senyum ke cowok!"
"BUSET DAH POSESIF NYA UDAH AKUT" Teriak Regi
Poni mendengus "Udah sono kelapangan!" Usir Poni kepada Galih
Galih mengangguk. Lalu ia kembali kelapangan. Pertandingan pun dimulai. Ochi menghampiri teman-temannya lalu ia menarik lengan mereka dan pergi meninggalkan lapangan tanpa menyaksikan pertandingan sekolahnya. Ochi menyeret temannya menuju taman belakang sekolah.
"HIYAAAAA AHHH OCHI SENENG BANGETTTTT IH" Teriak Ochi saat sudah sampai taman, ia sampai berjingkat-jingkat saking senangnya
"Cieee!!" Goda Poni dan yang lainnya
"Tadi kak arya ngajakin ochi pulang bareng.. ih yaampun seneng banget ih"
Galih menaiki rooftop sekolahnya, ia datang dengan ekspresi cemberut. Galih menaiki satu persatu anak tangga. Ia melihat seoramg gadis sedang duduk disebuah kursi yang menghadap langit. Galih memeluk Poni dari belakang membuat Poni kaget.
Poni melepaskan lengan Galih yang melingkari perutnya. Tetapi Galih menahannya. Galih menyembunyikan wajahnya diceruk leher Poni. Poni mendorong Galih.
"Kenapa sih yang?" Tanya Galih sedikit kesal
Poni menatap Galih "Poni mohon sama Galih.."
"Mohon apa yang?"
"Kita jangan terlalu intim Galih.. ini disekolah, terus juga kita masih dibawah umur. Hukumnya juga haram, Galih kan disekolah ketua osis, Poni juga ketua Eskul.. Kita sama-sama petinggi. Harusnya kita jadi contoh yang baik.. Poni mohon ya, jangan suka cium-cium Poni..."
Galih menatap Poni dengan sedikit perasaan tidak menerima didalam hatinya, tetapi Galih mengangguk.
"Oke.."
Poni tersenyum, Galih akan mengambil tangan Poni tetapi Poni menjuhkannya.
"Poni bilang kan apa..!"
"Cuma pegang tangan doang gak boleh?! Ribet tau gak"
"Galih harus belajar! Mulai sekarang kita pacaran biasa-biasa aja. Jangan terlalu banyak kontak fisik."
Galih memutar bolamatanya. "Terus tadi kamu kemana pas aku lagi tanding?!"
"Tadi Poni ke taman sama Sahabat-sahabat Poni"
"Kamu ninggalin aku gitu aja!"
"Apaansih, cuma masalah aku gak nonton aja kita jadi berantem!"
"Jangan kenak-kanakan deh pon.. kamu hargai aku ke! Kamu nonton aku, semangatin aku!"
"Kamu bilang aku kekanak-kanakan?"
"Iya kamu tuh udah gede masih aja kayak anak kecil! Dikit-dikit marah! Dikit-dikit ngambek!"
"AKU EMANG KENAK-KANAKAN! KAMU JUGA GAK MIKIR? GAK NYADAR?! KAMU YANG LEBIH KEKANAK-KANAKAN!!"
"KAMU!"
"YAUDAH SEKARANG MAU KAMU APA?! PUTUS? IYA?!" Teriak Poni dengan nafas memburu
Galih membulatkan matanya mendengar ucapan Poni "Seenak jidat ya kamu bilang putus! Egois!
"Bodo! Gue cape ngadepin sikap lo! Kalo mau putus-putus aja! Gue capek!!"
"Oke! Kalo itu mau kamu!.. kita putus!" Setelah mengucapkan kalimat itu, Galih meninggalkan Poni sendirian di rooftop.
Poni mendudukan dirinya seraya menahan air matanya.
Mereka tidak menyadari jika ucapan mereka telah menyakiti satu sama lain.
Myinsta: @Citacitakuu_
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/184192730-288-k757144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PONI [On Going]
Humor"Pon.." Panggil Galih "Apa lagi si!" Galih mendekatkan wajah nya pada telinga Poni lalu Galih berbisik. "Lo cinta banget Unicorn ya? Sampai celana dalem lo juga ikutan Unicorn" Ucap Galih Vulgar membuat wajah Poni sangat merah. Poni memukul dada Ga...