Part 24.

1K 66 6
                                    

Belum di edit....
Mention typo, apresiasi jika kalian suka cerita ini.

"Teh bukain pintu ada yang dateng!" Teriak Mayang dari arah dapur saat mendengar suara bel

Poni bangkit dengan malas. Ia berjalan menuju pintu seraya memainkan hpnya.

Ceklek

"Ini baju pesenan mamah dari bunda"

Poni mengambilnya lalu ia kembali menutup pintu. Tetapi Galih dengan cepat menahannya.

Galih medorong kembali pintunya lalu masuk kedalam rumah "Bentar pon"

Poni menaikan sebelah alisnya. "Gue mau minta tolong" Pinta Galih

"Tolong apa ya?"

"Anterin gue ke mall.. minggu depan bunda ulang tahun"

Poni tertawa "Oh.. Yaudah minta tolong ke Eva aja, kenapa harus gue?"

Galih memegang tangan Poni.

"Karena lo yang tau selera bunda"

Poni mengangguk "Oke"

"Sekarang yuk?"

"Kan ultahnya minggu depan"

"Yaudah sekarang aja.. udah cepetan"

Poni terpaksa mengangguk dan berjalan menuju kamarnya. Poni memilih pakaian yang baru kemarin ia beli bersama ketiga sahabatnya. Oke, Poni sudah dewasa. Ia sudah tau cara berpakaian orang dewasa.

Poni memakai dress terusan sabrina sebatas paha.

Sedangkan diruang tamu, Galih sedang mengobrol dengan Mayang.

"Aduhh.. calon mantu makin ganteng aja sih"

Galih tertawa. "Galih minta izin ya mah, buat ngajakin Poni beli hadiah ulang tahun Bunda"

Mayang tersenyum seraya mengangguk. "Ohh oke sayang hati-hati ya!"

"Iya mah makasih, eh.. Papah belum pulang ya mah?"

"Belum a, papah lagi keluar kota seminggu"

"Ohhh.."

Poni sudah siap, Ia menghampiri Galih.

"Yuk?"

Galih mengangguk lalu menyalimi tangan Mayang diikuti Poni. Mereka berjalan menuju luar. Kebetulan Galih membawa mobil. Jadi Poni tidak perlu repot untuk duduk mengangkang.

Setelah didalam mobil...

Poni membuka outternya. Ia merapihkan bajunya lalu mengambil cermin ditas kecilnya.

"Udah siap Pon.." Galih menghentikan ucapannya saat melihat Poni.

Yang benar saja? Poni memakai baju sabrina dengan bahu terbuka lebar hingga menampilkan bahu putih mulusnya.

"Yuk cabut!" Ajak Poni

Galih mengangguk kaku. "Shit! Lo ngapain pake baju kurang bahan sih Pon?!" Ucap Galih dengan nada kesal

Poni menoleh kearah Galih. "Eh makhluk halus! Ini tuh baju lagi hits! Lo nya aja yang norak. Udah buruan cabut! Ntar keburu malem"

"Baju kurang bahan gitu norak! Dasar kudanil kuda poni!"

"Banyak bacot bat elahh!" Kesal Poni

Galih mencebikan bibirnya kesal. Ia menyalakan mobil lalu mulai melajukan mobilnya menuju mall.
Setelah sampai dimall, Poni turun terlebih dahulu diikuti Galih. Galih yang sudah terbiasa menggenggam tangan Poni pun dengan reflek melakukannya lagi. Poni menyentak tautan tangannya dengan Galih.

PONI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang