Part 23.

749 52 1
                                    

Ada yang kangen? Apa udah lupa partnya:v

Tidak. Galih sama sekali tidak menyesal setelah putus dengan Poni. Justru ia malah sedikit lega, tidak akan ada lagi yang mengekangnya. Tidak akan ada lagi yang posesif kepadanya. Galih tidak takut, ngapain takut. Galih kan ganteng, Galih ketua osis sekaligus most wanted disekolahnya. Jadi slow Galih, Nyari yang lebih cantik dari Poni mah gampang.

Lain halnya dengan Poni, ia merasa seperti dejavu. Poni melangkahkan kakinya menuju kelas, ia menghampiri teman-temannya. Icha yang sudah hafal tabiat seorang Poni yang jika pasti ada masalah pasti akan terlihat dengan jelas raut wajahnya. Acha memberi kode pada Icha agar jangan dulu bertanya sebelum Poni yang curhat.

"Guys... Poni putus sama Galih" Nahkan! Poni pasti akan langsung to the point sendiri.

Mereka bertiga bertepuk tangan. Ini berita yang sangat mengejutkan, Aduh.. mereka jadi tambah sayang sama Poni karena sangat peka sekali jika mereka sedang kepo.

Icha mengusap bahu Poni "Sabar Pon.. Lo harus move on. Mending kalo ganteng, nah ini muka Galih udah kayak dengkul cicak mah jangan dijadiin bahan gagal move on" Ucap Icha

Acha mendengus kesal pada Icha "Cha please deh! Jangan jujur banget"

Poni mengerucutkan bibirnya. Ocha memutar bola matanya melihat kelakuan sengklek para sahabatnya. Ocha mendekati Poni lalu ia mencubit pipi tembem Poni.

"Santai sayangku.. Galih pasti nyesel mutusin lo, lo tau sendiri kan? Dia yang ngebet minta pacaran sama lo... besok juga minta balikan" Ucap Ocha

Ocha terkadang disebut Ochi, Karena menurut para sahabatnya. Ochi lebih pas dilidah ketimbang disebut Ocha. Oke back to topik.

Poni mencoret-coret buku milik Acha.

"Poni kesel banget sumpah.. Galih tuh ngeselin banget, dia yang minta pacaran sama Poni. Tadi tuh Poni sumpah jadi benci banget sama Galih! Emang bener ya ih! Poni minta putus. Dianya gak mau, tapi pas Poni minta putus lagi.. dia setuju, kan labil!" Kesal Poni seraya merobek-robek buku catatan fisika milik Acha.

"Hiks... " Tiba-tiba saja Acha menangis

"Kenapa Cha?" Tanya mereka bingung

Acha menunjuk bukunya. Padahal baru saja ia mencatat tugas yang diberikan oleh pak Ari. "Buku gue disobekin Poni hiks.."

"Ya allah, Acha Poni minta maaf" Poni merasa bersalah, ia merutuki kebodohannya. "Ya ampun Pon! Masa cuma gara-gara Galih lo jadi aneh gini sih!" Ucap Poni dalam hati

_______________

Satu minggu kemudian...

"Kita duluan ya Pon" Pamit ketiga sahabat Poni

Poni mengangguk seraya mengacungkan kedua jempolnya dengan tersenyum lebar. "Dahhh hati-hati!"

Setelah itu ia berbalik menuju ruang kesenian. Tetapi pada saat didepan ruang Osis. Poni melihat sosok yang membuatnya kesal seharian ini.

"Eh ada Poni, belum pulang Pon?" Ucap Andra

Galih mengalihkan perhatiannya pada Poni. Lalu ia kembali membuang wajahnya. Poni tersenyum kepada Andra "Belum"

PONI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang