Part 25.

451 48 15
                                    


Ada yang kangen aku gak? hiks...

Happy Readings Sobat

Pagi ini cuaca sedikit mendung, motor matic yang diberi tempelan kartun unicorn itu melaju dengan kencang. Ia tidak mau ambil resiko jika harus datang terlambat ke sekolah, tidak! Pasti nanti si ketua osis resek itu semena-mena padanya.

Poni memarkirkan motornya di parkiran depan sekolahnya. Lalu buru-buru ia melangkahkan kakinya menuju sekolah, huftt syukurlah Poni tepat waktu. Rintik air hujang kecil-kecil membasahinya, gerimis ternyata.

Poni mendengus saat melihat sang mantan di dekat gerbang. Biasa, sedang merajia anak-anak nackal. Sejenis pakboy, pakger, cabe-cabean kaleng-kaleng yang melanggar aturan.

"Stop!" Teriak seseorang saat Poni melewatinya begitu saja.

Tuhkan! Mantan gagal move on mah gitu! Gangguin aja teross! Modus-modusin cek perlengkapan segala. Poni membalikan badan nya lalu ia membenarkan letak rambutnya.

"Lo belum gua cek udah maen trobos aja!" Kesal Galih.

Tidak! Bukan begitu, hanya saja.. setelah ia dan Poni resmi berputus, Poni semakin asing dan jaga jarak dengannya, Galih tidak suka! Childdish banget gak sih si Poni?!

"Gue gak ngerasa ya kalau gue melanggar aturan!" Sinis Poni.

Galih berdecak. "Ya ampunn! Kyut banget sih mantan gue tuh! Mantan tapi masih sayang haha" Ucap Galih dalam hati.

Poni mencebikkan bibir nya kesal saat si ketua osis ter-gak jelas di depan nya ini malah melamun. "Hallowww?! Ada yang bisa Saya banting?" Teriak Poni di depan wajah Galih.

Galih tersentak kaget, buru-buru ia menatap Poni. "Tan kaos kaki lo warna nya pink!" Ucap Galih asal.

"Tan? Emang gue tante lo!" Tanya Poni bingung sekaligus kesal.

Galih menggaruk kepalanya. "Tan.. Mantan"

"Bjir.. Heh Galih lobang tutup lobang, apa lo ga liat? Ini kaos kaki gue warna putih! Gak usah ngadi-ngadi lo ye" Poni mengangkat kakinya.

"Wusshh! Turunin! Aurat itu anjir!"

"Ya lagian.. dah gue mau ke kelas!" Poni berbalik, tetapi lagi dan lagi Galih menahan nya.

"Bentar ponnn"

"Apalagi sih?!!" Bentak Poni marah.

Galih mengusap dadanya, buset kaget bingit dong dibentak kuda poni. Galak bener mbak, pms ya?

"Rok Pon.. rok lo ngatung banget sumpah!"

Poni mendekatkan wajahnya pada wajah Galih. "Nyenyenye.. Pini rik li ngiting bingit simpih" ledek Poni.

Galih menahan tawanya melihat ekspresi meledek ala Poni. Ughh, Kyut banget sih Poni Putri Maisha Aliza ini lohhh.

"Alasan lo! Gagal move on ye lo? Modus mulu lo" Ledek Poni lalu berlari menuju kelasnya.

Galih tertawa. "Iya pon.. gue gamon, nyesel karena gue gak bersikap dewasa saat menghadapi masalah.. Poni gue masih sayang lo!" Galih terkekeh didalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PONI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang