2

102K 10.1K 7.3K
                                    

"jay ku dengar taeyong menyatakan perasaamnya pada mu tadi" sahut yuta.

"hm"

"lalu kau menerimanya? Woah pesona boneka berjalan itu benar-benar hebat"

"hm"

"yak kau tidak punya jawaban yg lain selain hm hm terus?"

"hm"

Oke yuta dan lucas pusing menghadapi manusia seperti jaehyun. Kadang mereka heran dengan johnny yg mampu menjadi sahabat jaehyun selama mereka ditaman kanak-kanak.

"jay lihat itu kekasihmu"

Jaehyun mengikuti arah telunjuk yuta. Disana terlihat taeyong yg sedang mencekik sahabatnya.

"kekasihmu ganas sekali jay" komentar lucas.

Jaehyun hanya menatap kelakuan kekasih(?) barunya itu. Kemudian melanjutkan acara makannya yg sempat tertunda.

Setelah selesai makan jaehyun bangkit dari duduknya.

"mau kemana?" tanya johnny.

"pulang"

Jaehyun langung pergi menuju area parkiran dan melesat dengan mobilnya.

.
.
.

Jaehyun pov

Namaku jung jaehyun.

Sekian.



























Ck authornya memaksaku bercerita panjang lebar.

Alasan aku menerima lelaki boneka itu? Entah. Hanya ingin.

Ingin menghujat? Ku siapkan kolom hujatan untuk ku.

.
.
.

"Tae besok ke club ya?"

"tidak mau"

"ayolah taee~"

"tidak mau tennie"

"ada jaehyun loh"

"lalu?

"dia kan kekasihmu"

Taeyong diam. Tidak menjawab ucapan taeyong lagi. Taeyong sedang pusing.

"ayolah tae. Aku akan membelikanmu parfume vanilla 5 botol bagaimana?"

"AKU SETUJU"

Ini yg taeyong inginkan. Ten pasti akan memberi sogokkan untuk mengajaknya ke club.

Sedangkan ten mencibir kelakuan sahabatnya itu. Taeyong kaya. Sangat kaya. Tapi masih saja suka gratisan. Dasar.

"ayo siap-siap"

Ten dan taeyong segera bersiap-siap. Taeyong hanya memakai hoodie oversize dengan celana jeans warna putih dan sneakers putih. Sedangkan ten memakai kaos tipis warna hitam dengan kemeja putih oversize yg tidak di kancingkan, celana jeans warna hitam dengan beberapa sobekan di lutut dan sneakers hitam.

"tae ayo berangkat"

"ayo"

Mereka berangkat menggunakan mobil milik ten menuju club yg biasa didatangi ten. Bahkan di club itulah awal ten dan johnny bertemu.

Saat memasuki club taeyong langsung menutup kedua telinganya. Meskipun cukup sering ten mengajaknya ke club taeyong tetap tidak tahan saat mendengar suara musik yg memekakan telinga.

Padahal suara taeyong lebih dari suara musik itu. Sekali kalian mendengar teriakannya yg melengking bisa dijamin akan menderita tuli permanen.

Ten menarik tangan taeyong menuju tempat duduk johnny, jaehyun, yuta dan lucas. Taeyong duduk disamping jaehyun sedangkan ten duduk di pangkuan johnny.

Tadinya ten akan duduk disamping johnny tapi johnny lebih dulu menarik tangan ten sehingga ten duduk dipangkuannya. Bahkan sekarang johnny sedang memberikan kecupan dileher ten. Pantas memang sahabat-sahabatnya memberi julukan pasangan penggila sex.

Ah bahkan keduanya mungkin tidak akan malu melakukan hubungan badan dihadapan orang-orang.

"hey ayo buat permainan" sahut lucas yg jengah melihat kelakuan johnny dan ten.

"permainan apa?" tanya ten.

"truth or dare" jawab lucas.

"TIDAK MAU!" teriak taeyong.

Jelas taeyong tidak mau. Karna permainan laknat itu di berakhir menjadi kekasih jaehyun. Dan sekarang pun jaehyun bersikap seolah mereka orang asing.

"ayolah yongie" bujuk ten.

"tidak mau. Aku tidak mau jika mendapat tantangan yg aneh-aneh"

"begini saja. Jika ingin menolak pertanyaan atau tantangan yg diberikan kalian harus minum segelas wine. Bagaimana?" itu saran johnny.

"setuju" semuanya setuju. Taeyong sebenarnya terpaksa. Ten menatapnya seolah minta dikasihani. Jadi taeyong turuti saja.

"ayo mulai"

Lucas memutar botol kosong diatas meja dan berhenti pada yuta.

"yuta berapa banyak koleksi bokepmu?" tanya lucas.

"300gb"

"woah aku minta nanti ya" sahut lucas.

"bayar dulu"

"hey aku ini sahabatmu"

"dalam perdagangan tidak ada yg namanya sahabat."

Yuta memutar botolnya. Berhenti tepat pada taeyong.

"apa yg kau sukai dari jaehyun?" lucas langsung heboh mendengar pertanyaan yuta. Sedangkan jaehyun ikut tertarik juga pada pertanyaan tersebut.

"emm" tangan taeyong mengambil segelas wine lalu meminumnya dalam sekali teguk. Semuanya mendesah kecewa saat taeyong lebih memilih meminum winenya.

Permainan terus berlanjut. Saat ini taeyong sudah benar-benar mabuk. Sedari tadi lelaki mungil itu meracau tak jelas.

Ten pun sama halnya dengan taeyong. Dia sudah sangat mabuk. Bahkan ten sudah mencium johnny dengan ganasnya dan johnny pun dengan senang hati membalas ciuman kekasihnya tak kalah liar.

Jaehyun berdecak pelan melihat taeyong yg sudah seperti kehilangan kewarasannya. Dengan sedikit tidak ikhlas jaehyun menggendong taeyong.

Ringan sekali batin jaehyun.

"aku akan antar dia pulang" sahut jaehyun. Lalu pergi sambil menggendong taeyong.

Jaehyun mendudukan taeyong dikursi samping kemudi mobilnya. Ya untungnya jaehyun datang menggunkan mobil.

Setelah memasang seatbelt taeyong, jaehyun masuk kedalam mobil dan mulai meninggalkan area parkiran club tersebut.

"jaehyunnie tampan sekali hik hehehehe"

Jaehyun menoleh sebentar mendengar racauan taeyong. Tanpa sadar dirinya terkekeh pelan melihat tingkah lucu lelaki bak boneka itu.

.
.
.

Tbc.
Vote terus ya. Karna vote gapake bayar:v

Dare [jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang