11

75.4K 7.7K 1.8K
                                    

"ambillah"

Jaehyun dan taeyong menyerit bingung saar yunho menyodorkan dua buah kunci pada mereka.

"appa membeli rumah untuk kalian tinggali bersama. Kalian sudah setuju menerima perjodohan ini. Jadi tidak masalahkan kalau tinggal bersama?"

Yunho dan para orang tua memang sudah mendiskusikan ini sejak lama. Mereka ingin jaehyun dan taeyong tinggal bersama setelah mereka menerima perjodohan ini. Sebenarnya mereka juga telah menyiapkan beberapa rencana jika jaehyun dan taeyong menolak perjodohan tersebut.

Namun nyatanya mereka malah mengetahui fakta mengejutkan bahwa jaehyun dan taeyong ada sepasang kekasih. Tentu saja mereka sangat bahagia. Terutama jaejoong dan eunhyuk.

Artinya tidak perlu dilakukan rencana dari otak yunho dan donghae untuk melancarkan misi menjodohkan anak mereka. Rencana yunho dan donghae adalah memberikan obat perangsang pada jaehyun dan taeyong lalu mengunci mereka di dalam kamar. Pastinya akan terjadi hal yg diinginkan. Kemuadian taeyong hamil dan pastinya mereka akan menerima perjodohan ini.

Ya abaikan saja rencana mesum kantong hormon berjalan itu. Dan sekarang tau dari mana otak mesum jaehyun berasal?

"tapi bagaimana dengan ten? Dia akan sendirian" taeyong berusaha agar dia tidak tinggal dengan jaehyun.

Bisa-bisa dirinya tidak perawan lagi mengingat pemuda jung tersebut benar-benar mesum. Ah ingatkan taeyong untuk menendang penis jaehyun yg pernah mengatai dirinya tidak sexy.

"eomma akan bicara pada ten. Dia pasti mengerti. Eomma mohon yongie, tinggal dengan jaehyun ya. Agar ada yg menjagamu dengan baik dan eomma tidak perlu pusing lagi memikirkan putra cantik kesayangan eomma ini"

Kalian harus melihat wajah memelas eunhyun saat mengatakannya. Taeyong sendiri jadi tidak tega menolaknya. Tapi taeyong benar-benar tidak ingin tinggal dengan jaehyun.

Taeyong menatap jaehyun seolah meminta pertolongan. Ya hanya jaehyun yg bisa menolak. Namun si sialan jung itu rupanya menerima apapun yg diinginkan keluarganya. Saat taeyong menatapnya jaehyun malah memasang wajah seperti om om mesum haus belaian.

Taeyong menghela nafas dengan sedikit kasar.

"baiklah"

Satu kata dari taeyong membuat para orang tua bernafas dengan lega. Ya lega karna semuanya berjalan lancar.

"taeyong ayo pulang. Sudah malam dan kau belum meminum obat mu"

Para orang tua agak kebingungan mendengar kalimat jaehyun.

"oh ya kami akan pindah setelah liburan saja" ucap jaehyun.

Lalu pemuda tampan dengan kedua cacat dipipinya itu bangkit dari duduknya lalu menarik tangan taeyong tanpa pamit pada para orang tua.

"EOMMA APPA PAMAN BIBI KAMI PULANG YA"

Ya taeyong hanya bisa pamit dengan berteriak.

"YAK JUNG JAEHYUN DURHAKA. EOMMA KUTUK KAU JADI BATU"

.
.
.

Jaehyun dan taeyong makan dalam keheningan. Tampak kedua pemuda berbeda posisi itu tidak ada yg berniat memecahkan keheningan.

"minumlah obat mu" ucap jaehyun setelah mereka selesai makan.

Jaehyun langsung membereskan piring kotor dan mencucinya. Jaehyun tudak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Dahi jaehyun mengerut melihat obat taeyong masih utuh dengan segelas air yg masih penuh.

"kenapa tidak diminum?" taeyong menunduk saat mendengar pertanyaan jaehyun.

"tidak mau obatnya pahit" cicit taeyong.

Jaehyun rasanya ingin menganga selebar dunia ini. Bagaimana bisa taeyong yg sudah di umur 23 tahun takut meminum obat? Bahkan keponakan jaehyun yg berumur 10 tahun berani.

"pahitnya hanya sebentar. Minumlah cepat lalu tidur"

Taeyong hanya menggelengkan kepalanya menolak meminum obat yg sudah dipastikan rasanya tidak enak untuk lidahnya.

Jaehyun mengambil 3 butir obat tersebut lalu menyodorkannya didepan mulut taeyong. Taeyong sendiri dengan cepat menutup mulutnya dengan kedua tangannya lalu menggelengkan kepalanya dengan brutal.

"minumlah obatnya lee taeyong. Kau bukan bocah lagi bagaimana bisa kau takut pada 3 butir obat kecil ini"

Bibir taeyong melengkung kebawah. Jaehyun medesah frustasi saat melihat raut wajah taeyong yg siap untuk menangis.

"baiklah aku tidak akan memaksa"

Wajah taeyong langsung cerah dan matanya berbinar menatap jaehyun. Namun sedetik kemudian kerutan kebingungan muncul. Kenapa malah jaehyun yg meminum obatnya? Apa jaehyun sakit juga sepertinya?

Jaehyun sendiri langsung mengangkat tubuh mungil taeyong ke pangkuannya sehingga si kucing itu memekik kaget. Kekagetan taeyong berlanjut saat jaehyun mencium bibirnya.

Mata taeyong membulat saat lidahnya merasakan pahit dari obat yg jaehyun masukan kemulutnya. Jaehyun sialan. Katanya tidak akan memaksa. Tapi sekarang malah membuatnya harus menelan 3 butir obat pahit itu.

Biar taeyong perjelas.

3 butir

3 BUTIRRRR

HELL

Taeyong saja tidak akan mau jika disuruh meminum obat sebutir meski itu sebesar semut pun.

Pahit yg dirasakan taeyong menghilang saat jaehyun menyesap lidahnya dengan sensual. Tanpa sadar taeyong melenguh saat jaehyun meremas pinggulnya. Bahkan dirinya malah mengikuti permainan jaehyun yg melumat bibirnya serta menyesap lidahnya.

Taeyong memukul dada jaehyun saat merasa paru-parunya butuh pasokan oksigen. Dengan sedikit tidak rela jaehyun melepaskan tautan bibir mereka. Lalu terdengarlah taeyong yg menghirup oksigen dengan tidak santuynya.

"YAK DASAR SIALAN KENAPA KAU MENCIUMKU HAH?"

dengan segala kebrutalannya taeyobg memukul badan jaehyun dan tak lupa mencakar tangan jaehyun sehingga meninggalkan bekas.

Taeyong bangkit dari pangkuan jaehyun lalu menutup wajahnya guna menutupi wajahnya yg memerah. Ya taeyong yakin wajahnya memerah seperti tomat. Taeyong masuk kekamar jaehyun dan membanting pintunya dengan tidak berperikepintuan.

"sial bibir dan lidahnya kenapa semakin manis" gumam jaehyun sambil menjilat bibirnya seolah mencari sisa-sisa rasa manis bibir taeyong.

Klek

"TIDUR DI SOFA SAJA BAJINGAN. ITU HUKUMAN KARNA KAU MELAKUKAN PELECEHAN PADAKU"

jaehyun menganga. Entah sudah berapa kali ekspresi menggelikan itu muncul diwajah temboknya.

.
.
.

Tbc.
Vote for next

Dare [jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang