23

50.2K 5.8K 1.1K
                                    

Taeyong sudah memutuskan akan menemui jaehyun di apartmentnya. Ia benar-benar penasaran tentang apa yg membuat lelaki jung itu berubah dingin padanya.

Ia menarik nafas pelan lalu memasuki lift. Tangannya sedari tadi sibuk memilin ujung hoodie yg di pakainya. Ia agak gugup dan takut mendapat perlakuan jaehyun yg berbeda.

Setelah sampai di lantai 7, taeyong langsung berlajan menuju kamar nomor 4712. Mata taeyong membulat, langkahnya terhenti tepat 3 meter dari pintu apartment milik jaehyun.

Matanya memanas melihat pemandangan didepannya. Pandangannya sedikut mengabur karena air mata yg siap meluncur kapan saja.

"jaehyunnie" lirih taeyong dengan nada bergetar dan langsung membalikkan tubuhnya menjauh dari tempat tersebut.

Isakan lolos dari bibirnya. Ia sedikit bersyukur saat lift dalam keadaan kosong. Tepat saat lift tertutup, taeyong sempat melihat jaehyun berlari kearahnya.

Tubuh taeyong langsung merosot ke lantai lift. Tangannya sibuk memukul dadanya yg terasa sakit dan sesak. Isakan pun tak henti keluar dari bibirnya. Pipi gembilnya yg memerah pun sudah dipenuhi aliran air mata.

Setelah sampai di lantai dasar taeyong langsung berlari keluar mengabaikan tatapan orang-orang yg melihatnya. Ia menghentikan salah satu taxi dan pulang ke apartmentnya.

Saat ini dirinya butuh pelukan dari ten, sahabatnya. Supir taxi tersebut sempat memberinya beberapa lembar tisu untuk menghapus air matnya.

Sesampainya di apartment, tayong masuk begitu saja. Ten yg sedang menonton televisi sempat kaget melihat pintu apartment yg tiba-tiba terbuka.

Dengan cepat taeyong berjalan kearah ten dan memeluknya dengan erat. Isakan yg sedari tadi ditahannya pun keluar begitu saja. Ten yg tidak mengetahui apapun menahan diri untuk tidak bertanya dan memilih membalas pelukan taeyong.

"sa-sakit sekali hiks tennie"

Pelukan ten mengerat. Taeyong adalah sahabat terbaikknya. Hatinya ikut mrrasa sesak melihat keadaan sahabatnya yg begitu kacau.

"kenapa menangis tae?" taeyong melepas pelukannya.

"hiks a-aku menemui jaehyun di apartmentnya. T-tapi hiks hiks" isakan taeyong membuat ucapannya terhenti. Hati taeyong semakin terasa sesak seolah ada batu besar yg menghimpitnya.

"tenangkan dirimu tae" ucap ten dengan lembut.

"jaehyun sedang hiks berciuman dengan yeri" isakan taeyong semakin mengeras setelah ucapannya. Bayangan jaehyun dan yeri yg berciuman di depan pintu apartment jaehyun kembali berputar diotaknya.

"hyung"

Taeyong menoleh. Tubuhnya menegang melihat hyunjin berdiri tak jauh darinya. Ia bisa melihat dengan jelas di mata hyunjin terdapat kilat kemarahan. Dan itu sangat menyeramkan.

"hyung ingin memelukmu" rengek taeyong disertai isakan kecil. Hyunjin langsung menghampiri taeyong dan memeluknya dengan erat, menenggelamkan wajah taeyong didada bidangnya.

Ten menyadari jika tangan hyunjin mengepal dengan erat. Artinya hyunjin benar-benar marah. Meskipun hyungnya menyebalkan dan mereka sering bertengkar, hyunjin tetaplah seorang adik yg begitu menyayangi kakaknya.

Bahkan hyunjin lebih sering terlihat seperti seorang kakak bagi taeyong. Amarahnya memuncak saat melihat hyungnya menangis dengan hebat seperti 2 tahun yg lalu.

Akibat kelelahan menangis, taeyong tertidur di pelukan hyunjin.

.
.
.

"makeu ingin bertemu taeyongie mommy hm?" goda krystal pada bayi kecilnya.

"mm-momm my" suara yg dikeluarkan mark membuat krystal langsung gencar menciumi setiap inci wajah putranya. Sehun yg sedang fokus mengendarai mobilnya terkekeh pelan melihat mark yg berteriak tak karuan saat mendapat kecupan-kecupan kecil dari ibunya.

"dia akan segera menangis jungie" sahut sehun dengan lembut membuat krystal menghentikan acara menciumi makeu-nya.

Benar saja mata mark sudah mulai memerah dengan bibir yg melengkung kebawah.

"aigoo bayi kecil eomma jangan menangis" krystal menimang mark dengan pelan. Senyum sehun mengembang disampingnya. Sebelah tangan sehun bergerak mengusak rambut krystal dengan lembut. Meskipun istrinya lebih sering terlihat dingin dan juga galak, namun sifat keibuan krystal benar-benar mampu membuat sehun jatuh cinta berulang kali.

Sesampainya diapartment taeyong, sehun menghentikan pergerakan krystal yg akan membuka pintu mobil.

"jungie bagaimana jika kita titip mark selama 4 hari dan membuatkan adik untuk mark?" bisik sehun dengan nada rendah yg mampu membuat bulu kuduk krystal meremang.

Pipi krystal memerah, ia langsung mendorong dada sehun dengan satu tangannya dan memilih keluar dari mobil. Meninggalkan sehun yg tertawa puas.

Sehun segera turun menyusul krystal. Didalam lift pun krystal mengabaikan sehun dan terus mengajak mark berbicara. Pipinya masih memerah, membuat sehun menahan tawanya.

Istrinya terlihat sangat lucu padahal mereka telah berpacaran selama 4 tahun dan usia pernikahan mereka sudah 2 tahun. Namun krystal masih tetap malu jika digoda oleh sehun.

Setelah sampai didepan aprtment milik taeyong, sehun langsung memencet bel-nya. Hampir 5 menit menunggu, akhirnya pintunya terbuka.

"loh hyunjin? Dimana taeyongie?" tanya krystal.

"taeyong hyung sedang tertidur. Silahkan masuk noona" sehun dan krystal serta mark yg berada di gendongan ibunya masuk kedalam apartment taeyong.

"eoh annyeong" sapa ten yg duduk di sofa di samping taeyong yg sedang tertidur.

"taeyong habis menangis? Tanya krystal tiba-tiba. Matanya terlalu tajam hingga mampu melihat bekas air mata dipipi taeyong.

Otak ten langsung merencanakan hal licik. Ten cukup kenal dengan krystal meski baru bertemu dua kali.

"taeyong menangis karena jaehyun" sahut ten tiba-tiba. Hyunjin tersentak kaget, sedangkan krystal langsung menatal ten seolah meminta penjelasan. Sehun sendiri sibuk menenangkan mark yg tangan mungilnya berusaha menggapai taeyong.

"taeyong pergi ke apartment jaehyun. Ia melihat jaehyun berciuman dengan seorang wanita. Setelahnya taeyong pulang dalam keadaan menangis" ucap ten lagi. Jika di dalam kartun mungkin saat ini tanduk sudah muncul di kepala krystal.

Bagaimana pun taeyong adalah kesayangan krystal. Mengetahui bahwa adik kesayangannya di selingkuhi oleh sepupunya sendiri membuat krystal benar-benar emosi. Sehun yg duduk disamping krystal dalam hati merutuki kebodohan jaehyun. Krystal yg emosi benar-benar bukan hal yg baik.

"ten, noona titip mark sebentar disini nee. Besok akan ku beri pelajaran ada si gila itu" ten hanya mengangguk pelan dan mengambil mark dari gendongan sehun.

Setelahnya, sehun dan krystal langsung pergi dari apartment taeyong.

"hyung kenapa memberi tahu krystal noona?" tanya hyunjin.

"aish aku hanya ingin membuat jaehyun sengsara akibat kemarahan krystal noona setelah apa yg dia lakukan pada taeyong" jawab ten. Hyunjin menganggukkan kepalanya, yg dikatakan ten benar juga.

"nah kau tidak ada kerjaan kan? Kau bermain dengan mark saja ya. Aku harus ke apartment johnny" ten langsung memberikan mark pada hyunjin. Si bayi yg di oper sedari tadi hanya menampilkan wajah datarnya.

"loh kok malah aku yg mengurus mark?" protes hyunjin. Namun ten mengabaikannya dan berjalan keluar dari apartment.

"KALAU KAU TIDAK TAHU CARA MENGURUS BAYI AJAK JEONGIN SAJA. SEKALIAN KALIAN BERMAIN JADI SEPASANG ORANG TUA YG MENGURUS ANAK"

.
.
.

Tbc.

Maap kalo ada tipo ya. Ak males ngecek ulang:)

Knp mak bapaknya mark ak pilih krystal sm sehun? Krn ak ngeship mreka:)

Ini kolom buat ngehujat jaehyun yaa👉

Dare [jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang