10

73.9K 7.7K 2.1K
                                    

"EOMMAAAA YONGIE PULANG!"

taeyong berlari dengan riang memasuki rumahnya ah lebih tepatnya mansionnya. Para maid yg melihat taeyong hanya menahan gemas pada anak dari majikan mereka.

"eh"

"apa yg kau lakukan disini? Aku menyuruhmu untuk istirahat. Bukan berkeliaran"

"ini rumahku"

"apa?"






































Yap. Itu jaehyun. Jaehyun dan keluarganya ada dirumah taeyong.

Kedua orang tua mereka saling menatap satu sama lain. Jadi anak mereka sudah saling mengenal?

"kalian saling mengenal?" tanya appa jung.

"dia kekasihku" jawab jaehyun singakat.

"APA?!"

Taeyong total blank. Jaehyun sialan.

"wah berarti kalian menyetujui perjodohan ini kan?"

"perjodohan apa?" dahi taeyong menyerit mendengar ucapan eomma lee.

"kami berniat menjodohkan kalian" jawab eomma lee dan eomma jung dengan semangat.

"APA?!" kini giliran taeyong yg berteriak kaget.

"kenapa? Kalian kan sepasang kekasih pasti mau kan? Ah eomma tidak menyangka akan mendapat menantu setampan jaehyun"

"aku juga tidak menyangka akan mendapat menantu secantik taeyongie"

Taeyong langsung pergi menuju kamarnya akibat jengah pada eomma lee. Sedangkan para orang tua menatap bingung kepergian taeyong.

"aku akan menyusulnya" sahut jaehyun.

Jaehyun mengikuti langkah taeyong hingga masuk ke kamarnya. Taeyong berbalik badan dengan niat ingin mengunci kamar.

"YAK KENAPA MENGIKUTI KU? KAU MENGAGETKAN TAU TIDAK"

Jaehyun tidak peduli pada teriakan taeyong. Ia malah seenaknya berbaring di kasur milik taeyong. Wangi vanilla dan strawberry memasuki indra penciuman jaehyun dan itu membuatnya sedikit nyaman.

"keluar dari kamarku"

"tidak"

"KELUAR JUNG JAEHYUN"

taeyong menarik tangan jaehyun sekuat tenaganya. Namun jaehyun tidak bergeser sedikit pun. Dengan agak kuat jaehyun menarik tangan taeyong hingga tubuh taeyong ambruk jatuh tepat diatas tubuh jaehyun.

Jaehyun menahan pinggang taeyong lalu menatapnya dengan lembut. Taeyong sendiri sedang berusaha menahan kegugupannya.

"jangan berteriak. Kau sedang sakit"

"le-lepaskan aku"

Pipi taeyong memerah saat menatap wajah tampan jaehyun dari jarak yg sangat dekat. Bahkan hidung mereka hampir bersentuhan. Ah keduanya juga bisa mendengar degupan jantung masing-masing yg menggila.

"apa aku tidak boleh memeluk calon istri ku hm?"

"sejak kapan aku mengiyakan perjodohan itu?"

"kau tidak bisa menolak. Status kita sepasang kekasih. Kau ingin menjawab apa jika ditanya alasanmu menolak?"

Lidah taeyong kelu. Ia tidak mungkin mengatakan bahwa tujuannya menjadikan jaehyun sebagai kekasihnya hanya untuk memenuhi tantangan dari ten. Entah kenapa taeyong memikirkan perasaan jaehyun jika ia mengatakan yg sebenarnya.

Jaehyun menatap wajah cantik taeyong. Untuk kali ini jaehyun mengakui bahwa taeyong sangatlah cantik. Pandangan jaehyun turun kearah bibir merah taeyong. Ingatannya kembali saat taeyong mabuk dan menciumnya. Sialnya ia malah ingin merasakan bibir manis taeyong lagi.
















"boleh aku cium bibirmu?"

"bugh"

.
.
.

Tok tok tok

"taeyong! Ayo turun. Waktunya makan. Ajak jaehyun juga"

"SEBENTAR"

Taeyong menatap jaehyun dengan sinis. Agak tidak ikhlas mengobati dahi jaehyun yg terluka. Iya tadi taeyong memukul dahi jaehyun dengan ponselnya saat jaehyun meminta ijin untuk menciumnya.

"shh pelan-pelan"

"cengeng sekali"

Taeyong segera membereskan betadine dan kapas yg digunakan untuk mengobati jaehyun.

"ayo turun. Waktunya makan"

Keduanya menuju ruang makan dan langsung duduk bersebelahan di meja makan.

"loh dahi mu kenapa?" tanya eomma jung.

"taeyong mencium terlalu ganas"

"yakk"

Taeyong langsung mencubit pinggang jaehyun. Untungnya jaehyun agak kebal. Jadi dia hanya sedikit meringis.

Sedangkan para orang tua terkekeh mendengar jawabannya jaehyun. Cukup senang juga melihat interaksi keduanya. Terutama eomma jung dan appa jung. Jaehyun terlihat berbeda, biasanya wajahnya hanya datar-datar saja. Tapi kali ini sang anak mulai menunjukkan beberapa ekspresi.

"bagaimana kalau kalian langsung menikah bulan depan saja" celetuk eomma jung.

"uhuk uhuk" taeyong langsung tersedak. Reflek jaehyun mengambilkan air minum untuk taeyong.

"eomma aku akan menikah jika sudah memiliki pekerjaan" sahut jaehyun.

"jay kau tetap bisa menghidupi taeyong. Kita kaya, dan harta kita tidak akan habis 14 turunan. Apalagi kau anak tunggal" appa jung mencoba memberikan pengertian pada jaehyun. Jung yunho memang masih terlihat bugar. Namun umurnya tidak muda lagi dan yunho menginginkan cucu. Begitu juga donghae, eunhyuk dan jaejoong.

"aku ingin membiayai kehidupan keluargaku dengan keringatku sendiri appa" mendengar ucapan jaehyun, semburat merah muncul dipipi taeyong. Bahkan jantungnya kembali berdegup kencang seolah akan meledak saja.

"astaga anak eomma sudah dewasa hiks" eomma jung berakting menghapus air matanya padahal tidak ada air mata yg turun sedikit pun.

Jaehyun jengah akan tingkah jaejoong. Terlalu banyak menonton sinetron malah membuatnya berdrama setiap saat.

"emm bisakah menikahnya setelah kami mendapat gelar sarjana saja?" jaehyun mengangguki pertanyaan taeyong.

"ah baiklah. Yg penting kalian. Menikah" ucap eomma lee.

.
.
.

Tbc.
Vote for next

Dare [jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang