"jae kau akan ke kampus?"
"iya"
"lalu mark? Aku juga ingin ke kampus"
"sebentar"
Jaehyun mengambil ponselnya lalu menelpon jaejoong. Ia berpikir untuk menitipkan mark pada jaejoong sementara.
"eomma aku titip mark"
"eomma sedang ada acara. Jadi tidak bisa menjaga mark"
"tapi aku harus ke kampus"
"ya bawa saja mark ke kampus mu"
Tutt
Jaehyun hanya menatap taeyong lalu menggeleng. Taeyong pun mencoba untuk menelpon eunhyuk. Tetapi jawaban eunhyuk sama dengan jaejoong. Mereka sibuk sehingga tidak bisa menjaga mark.
"kelasmu jam berapa?"
"jam 2 siang"
"kenapa cepat ke kampus?"
"ada urusan"
"bawa mark. Kelas ku selesai jam 1"
Taeyong mengangguk. Toh kampus itu milik keluarga jung jadi ia tak perlu takut membawa mark.
Keduanya langsung melesat menggunakan mobil jaehyun. Seperti biasa saat mobil jaehyun memasuki gerbang seluruh mata menatapnya.
Jaehyun keluar dari mobilnya lalu berjalan ke pintu penumpang. Dan keluarlah jung taeyong ah maksud author lee taeyong.
Orang-orang yg sedari tadi menatap kearah mobil jaehyun memekik kaget. Ditambah adanya bayi di gendongan taeyong. Spekulasi mulai bermunculan. Banyak yg menganggap itu anak jaehyun dan taeyong. Lalu munculnya rasa iri pada taeyong yg berasal dari wanita maupun uke yg mengidolakan jaehyun.
Hal tersebut langsung menjadi topik hangat di kampus mereka dengan judul 'jaehyun dan taeyong memiliki seorang anak'.
Kemudian muncul pula orang-orang yg mendukung hubungan jaehyun dan taeyong. Kalian bisa menyebut mereka sebagai jaeyong shipper.
Jaehyun dan taeyong adalah perpaduan yg cocok. Jaehyun dengan wajah tampan bak pangeran serta tubuhnya yg atletis. Lalu taeyong dengan wajah bak boneka berbadan mungil sehingga terlihat cocok saat berjalan bersama jaehyun.
Jaehyun memutuskan mengantar taeyong ke kantin untuk menemui teman-temannya. Hal itu tak luput dari mata penghuni kampus. Bukan setan ya tapi mahasiswanya.
"jam 1 aku akan kesini"
Jaehyun mengusak lembut rambut taeyong dilanjutkan dengan mencium pipi gembil mark yg sedari tadi hanya diam meminum susunya.
Setelah jaehyun menghilang dari pandangannya, taeyong menghampiri ten dan winwin.
"ASTAGA TAE KAU SUDAH MEMILIKI ANAK DENGAN JAEHYUN? KAPAN KALIAN BERCINTA? LALU KAPAN KAU HAMILNYA?"
Taeyong menatap sinis ten. Berbeda dengan winwin yg malah menatap mereka dengan polos dan tersenyum riang saat melihat mark.
"ini keponakannya jaehyun bukan anak ku"
"aaaaaaaa kiyowoo"
Winwin mencubit pipi gembil mark dengan sekuat tenaga. Baca baik-baik. Sekuat tenaga.
"oekkk oek!!!"
Maap ya gw gatau suara bayi nangis kek gimana - jan panggil autor panggil ji aja
"astaga winwin"
Taeyong langsung menimang mark sesekali mengelus dengan lembut pipi mark yg terlihat memerah akibat cubitan sekuat tenaga milik winwin.
Ten pun mengomeli winwin. Orang yg sedang diomeli pun sudah memasang wajah sedihnya.
Butuh waktu 30 menit bagi taeyong untuk menenangkan mark. Lama sekali memang. Badannya sampai pegal. Namun ia juga merasa puas karena berhasil membuat mark tertidur.
Ah taeyong merasa ia muai menyayangi bayi didalam gendongannya itu.
"omong-omong kenapa kalian menyuruhku datang cepat?"
"jungwoo besok kembali dari jepang"
"benarkah?!"
"iya. Makanya besok kita harus ke bandara menjemput jungwoo"
"tapi aku harus mengurus mark. Bagaimana?"
"suruh saja jaehyun yg mengurusnya sebentar. Hanya sebentar tidak akan lama"
"baiklah"
.
.
."aku penasaran bagaimana keadaan chaeyeon sekarang"
"kenapa dengan chaeyeon?"
Dahi taeyong menyerit bingung. Tidak biasanya ten penasaran terhadap chaeyeon si musuh bebuyutannya.
"kau lupa? Dua hari yg lalu saat ia membully-mu dan merusak jaket milik jaehyun?"
"aku ingat"
"saat itu kau pingsan kan. Kau harus tau jaehyun saat itu terlihat sangat marah pada chaeyeon. Entah apa yg dipikirkan otak tampannya untuk membalas chaeyeon. Tapi kau malah pingsan lalu raut wajah jaehyun berubah khawatir. Bahkan dia seperti orang kesetanan saat membawamu kerumah sakit"
Wajah taeyong memerah. Benarkah jaehyun mengkhawatirkannya?
"aku tidak percaya. Bisa saja kau bohong" taeyong berusaha menyangkal cerita ten. Baginya itu tak masuk akal untuk jaehyun mengkhawatirkannya sementara lelaki tampan itu tudak memiliki perasaan apapun untuknya.
"lihatlah instagram. Lalu kau akan menemukan banyaknya video saat jaehyung menggendongmu dengan wajahnya yg terluhat sangat khawatir"
"terserah kau sajalah"
Taeyong memakan makanannya. Jangan tanyakan tentang winwin. Lelaki manis dengan mata polos itu lebih memilih menyantap makanannya daripada mendengarkan gosipan antara ten dan taeyong.
.
.
.Taeyong menatap jam di pergelangan tangannya. Sudah jam 1 itu artinya sebentar lagi jaehyun akan datang. Mata taeyong beralih menatap mark yg masih saja tertidur dengan pulasnya.
"sudah minum obatmu?"
"ASTAGA DRAGON"
tayong menatap jaehyun dengan tajam. Lelaki berlesung pipit yg duduk disampingnya itu sudah seperti jelangkung saja.
"bisakah kau tidak mengagetkan ku?"
"maaf"
"hm"
Jaehyun menatap ten. Mau tak mau ten juga menatap jaehyun.
"kenapa?"
"johnny menunggu diparkiran"
Ten mengangguk lalu bangkit sambil menyeret winwin.
"sudah meminum obat mu?"
"belum"
"minum sekarang"
"tidak mau. Aku sudah sehat"
Jaehyun mengambil tas taeyong lalu mengambil 3 butir obat yg memang diharuskan untuk taeyong habiskan.
"minum"
"tidak mau!"
Jaehyun memasang smirknya.
.
.
.Tbc
Next ga nih?
Jan lupa vote ye
KAMU SEDANG MEMBACA
Dare [jaeyong]
FanfictionAda adegan nc🔞 "Tembak jaehyun" "KAU GILA?" ⚠mature content! ⚠yaoi ⚠bxb ⚠homopobic menjauh!