Aku kenal dia.

106 9 2
                                    

Pagi hari di kotaku memang indah, terlebih sebagai aku seorang pelajar yang sekarang jam masuknya 07.15 rupanya itu membuatku kesal.
Aku harus diteriaki setiap jam 4 pagi untuk bangun, shalat tahajud, mengaji, lalu shalat subuh.. kemudian tidak ada acara tidur lagi seperti dulu.. melainkan sekarang aku harus menyiapkan bekal, baju, peralatan lainnya.. mama adalah alarm ku.
Jam 04.00, dirumah ku sudah sangat ramai oleh teriakan mama, tangisan adik kecil ku, bahkan omelan kakak ku yang menggemparkan dunia. Dan ia sangat suka memarahi diriku.. sebenarnya aku yang salah karna suka ceroboh, sudah tau mobil pribadinya datang pagi, tapi aku suka berlambat-lambat bagai siput. Mau diapakan lagi? Aku tidak suka tergerasah gerusuh.

"GHENNA!!!" Lagi lagi Teriakan kakakku lagi.
"Iya.."
"Bekal mu sudah siap atau belum?" Pertanyaan introgasi itu lagi.
"Sudah."
"Lekas bersiap atau tidak, tidak akan ada yang ingin mengantarkan mu kesekolah!!!" Omelannya pagi hari juga kalimat yang selalu ia keluarkan.
"Hmmm"

Sebenarnya aku bukan tipe wanita yang suka berlambat-lambat hingga diteriaki, tapi aku suka menunda waktu. Itu adalah kesalahan ku..
Setelah aku mandi dan siap dengan seragam ku, juga memeriksa ada seluruh barang ku, aku dijemput oleh supir antar-jemput ku.. dan kemudian tidak lama mobil itu berhenti untuk menjemput 1 penumpang yang aku tidak tahu dia siapa, sepertinya seangkatan dengan diriku.. tapi yasudah lah, aku tidak terlalu memperhatikan. Dia duduk di kursi belakang dibagian lelakinya.. aku juga tidak memperhatikan wajahnya.
Sampai di sekolah aku menuju gerbang portal di sekolahku, kebiasaanku selama sekolah disekolah baru ini adalah menyapa seseorang, yah.. seseorang. Dia adalah penjaga sekolahan.. namanya pak robby.

"Selamat pagi pak Robby" seperti itulah sapaan hangat ku, Dan ia? Ia akan membalas dengan lambaian tangan dan kembali meniupkan peluit kesayangannya untuk mengatur kendaraan di depan gerbang sekolahku.

"Assalamua'alaikum, selamat pagi teman teman" sapaan ciri khas ku hingga saat ini.
Dan mereka akan menjawab salam ku dengan tatapan heran, heran mengapa aku tidak pernah melupakan hal itu dan menjadikannya tradisi.
Bel sekolah berbunyi dan diselingi dengan panggilan anggota pramuka yang ingin mengikuti kemah. Dengan cepat aku bergegas meninggalkan kelas dan berlari menuju halaman depan kantor lalu mengambil barisan, disamping itu, aku sebenernya agak risih dengan tatapan seseorang padaku.. tapi aku tak mengherankannya karena aku tipe wanita cuek dalam hal cowok. Di depan barisan ku sudah bersusun 3 orang guru yang aku kenal, dan juga guru yang memang aku sukai.. ada ibu Natasha, ibu Sumi, dan pak wing. Mereka guru yang aku senangin dalam hal apapun.. mereka menyampaikan bahwa kami akan melakukan aktivitas fullday setiap hari Senin, Rabu, juga jum'at, Sabtu. Karena kami akan mengikuti kemah, kami harus berlatih lebih sering.. untuk itu kami di suruh untuk melakukan kegiatan fullday.
Ketika mereka telah selesai menyampaikan pesan pesannya.. aku dipanggil oleh seseorang yang memang sejak tadi aku ketahui menatapku atau mungkin memperhatikanku secara diam-diam.

"Nama kamu Ghenna?" Suara serak juga berat itu berasal dari seseorang..
"Iya.." aku membalikkan badan dan aku melihat jelas seorang lelaki yang memang terkenal atau bisa dibilang lelaki yang diandalkan atau bahkan incaran para wanita.. aku tidak tahu.
"Kenal aku?" Pertanyaannya..... siapa yang tidak kenal dia? Dia itu lelaki yang terkenal di sekolah. Aduh stupid banget sih kalau sampai ada yang tidak mengenalnya.
"Iya, ka Andra kan?" aku menjawab namun aku alihkan pandanganku..
"Iya.. tepat sekali, Oh.. kamu.."
"Kayaknya Ghenna harus balik ke kelas karna pelajarannya pak Tejo" tanpa basa basi aku langsung memotong pembicaraannya.. memang tidak sopan, tapi apa boleh buat.. aku tidak suka.
"Oh pak Tejo, ngantuk ga kl pelajarannya?" Dengan santainya dia melanjutkan hal yang membuatku merasa risih.
"Tidak" jawabku singkat, lalu langsung meninggalkannya dan berlari masuk kembali ke kelas..
(huft.. untung saja) dalam hati aku bergumam..
Benar-benar menyebalkan.. aku sangat malu jika harus berurusan dengan lelaki.

Aku masuk kelas, ah rupanya pak Tejo sudah tidak mengajar di kelasku lagi.. lega hati ku rasanya. ya seperti biasa.. kelas selalu ramai bagaikan stasiun kereta. Ada yang duduk di atas meja, makan didalam kelas, berteriak, berkejar-kejaran.. ah banyak lah. Tapi pandanganku hanya kosong.. aku memikirkan 1 hal, mengapa aku harus bersikap seperti itu kepada ka Andra? Dia tidak memakan ku.. ah mana mungkin. Ah tolonglah maklumi aku yang memang buta soal lelaki, bagaimana tidak? Seumur hidupku aku tidak pernah mengenal cinta atau bahkan pacaran. Tidak pernah!!!
Ketika jam istirahat tiba.. ada seseorang yang datang mencari ku, sebenarnya aku agak terganggu karena aku sedang menikmati pentol dari pale Budi yang baik hati itu.. tapi apa boleh buat.. aku menaruh makananku dan berjalan ke arah pintu.. ah kagetnya aku, bagaimana tidak? Ternyata ka Andra sudah ada di depan pintu.

"Hey Ghenna" sapaannya.. aku tidak suka.
"iya."
"Oh ya.. nanti kita bakalan ada rapat setelah jam istirahat ya.. di ruang osis.. rapat osis lebih tepatnya." Penjelasan yang aku sendiri sebenarnya sudah tau. Hey yang benar saja.. aku sekolah di sekolah ini bukan kemarin, jadi aku tau. Dasar dianya saja yang modus ingin mendatangi ku.
"Iya." Jawab singkat ku yang berlalu meninggalkannya di depan pintu.

"Menunda waktu adalah kesalahan terbesarku"

PROMISE❣️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang