Obat manis milikku

70 8 0
                                    

Setelah aku dan Natta kembali membangun sebuah komitmen, aku dan Natta memiliki janji untuk saling terbuka, percaya, dan bersama.

Pagi.. pagi hari setelah aku dan Natta bersama tadi malam, ah bahagianya.. tapi ada 1 hal yang menghancurkan mood ku. Bagaimana tidak hancur jika aku mendapati kabar bahwa ia tak ikut dengan mobil antar jemput miliku lagi, melainkan membawa motor sendiri..

Huft.. aku tidak bisa bercanda tawa sepuasnya dengan dia lagi, ah kamu Natta.

Tapi tak apa.. jujur sebenarnya ada satu kendalaku.. aku harus berusaha memunculkan rasa sayang kepadanya lagi, tapi ia tak pernah menekankan ataupun mengharuskan aku menyayanginya.. ia justru bilang

"Jika aku kembali bersamamu lagi, berarti aku sudah kukuh kan hatiku untuk menerima mu apa adanya"

Singkat sih.. namun sungguh membuatku kagum. Jauh.. sangat jauh dengan Natta yang dulu aku kenal pertama kali..

Dulu.. ia suka bermain sepak bola jam setengah 4 kemudian pulang ke rumah jam 5.. jika ku tnya sudah shalat ashar atau belum, jawabannya belum. Jika disuruh shalat.. ia bilang waktunya sudah lewat.
Dasar kau Natta.

Tapi sekarang.. lihatlah.. ia yang mengingatkan ku untuk shalat,mengaji, ah kau Natta.

Kemudian di bulan April.. 4 bulan setelah kami jaga komitmen, ah sebenernya aku menyayanginya.. sudah menyayanginya itu lebih tepat ku rasa.

Seseorang hadir..

Adhiesty, dia menyukai Natta..
Awalnya aku bersikap tak acuh karena aku memang tak suka terlalu mengurusi hal itu, tapi semakin lama ku rasa aku perlu mencari tau..

Aku mencari tahu, dia manis... ramah, tatapannya sinis mungkin. Dia yang mengagumi Natta.

Awalnya aku hanya sekedar tahu dia itu bagaimana tanpa ingin menjalin komunikasi, tapi makin hari percakapan kami mulai mengarah ke Natta..

Aku tidak cemburu.
Aku hanya bangga, kasihan, dan kesal.
Bangga karena ternyata Natta bisa di sayangi begitu tulus oleh wanita ini, kasihan karena Natta benar-benar punya sikap yang dingin terhadapnya, dan kesal mengapa Natta melakukan itu.

Aku mulai suka menggoda Natta akan hal itu, dan ujung dari aku menggodanya, aku yang tergoda olehnya.. huhu dasar kau Natta.

Natta andara.. lelaki tampan pemilik suara merdu bagai hafidz qur'an, aku pernah sakit karenanya dan aku pernah bahagia karenanya juga..

Semakin hari adhiesty lebih suka membicarakan Natta, bahkan.. ia lebih tahu tentang Natta daripada aku. Awalnya cemburu itu tak ada, hingga rasa ku yang begitu egois mungkin.. mulai terbawa suasana.

Aku mengadukan akan hal itu ke Natta..
dia bilang aku harus cuek terhadap orang seperti itu, karena suka itu wajar..

Sebenarnya aku dan Natta sangat menjaga komunikasi kami, dimana kami akan saling bertukar cerita.. walau aku sudah tahu apa yang ia lakukan, tetap saja ia menceritakan nya lagi.. aku pun seperti itu, walau memang pada dasarnya aku lebih cerewet dan lebih menggantungkan banyak judul cerita dihati yang sama.. peace nat✌🏻

Jika aku boleh jujur.. semakin hari aku semakin dibuat nyaman juga sayang oleh Natta, bukan, ia bukan hanya sebagai moodbosterku tapi sebagai kekasih impian ku..

Sikap penyabarnya.. sikap dewasanya.. sikap manisnya terhadapku.. dan sikap menyebalkannya. Iya. Dibalik Natta yang kalian pikirkan, yang kalian nilai ia sangat dingin bagai es.. dia mempunyai sifat menyebalkan. Huft Natta..

Dia teramat menyebalkan.. sangat.. apalagi yang selalu menjadi sasaran dari segala kejahilan juga keisengannya adalah aku.

Ingin marah.. namun tak mau, aku menyayanginya.. tak tega. Jadi aku memilih untuk.  "sabar... sabar... sabar... Ghenna sabar.. kau bisa Ghennata kau bisa.. sabar...."
NATTA!!! INGIN KU JITAK KEPALAMU JIKA KAU SEDANG MENYEBALKAN.

Huft.. dia selalu saja menyebalkan dan membuatku heran terhadap orang yang menyukainya.. mengapa? Mengapa kalian menyukai Natta yang menyebalkan.. huft.. rasanya.. andai saja kalian tahu ia bagaimana menyebalkannya.

Baiklah.. dibulan April di akhir April mungkin..
Aku mengikuti padus dari ekstrakurikuler ku.. bahasa Inggris, jika kalian mendengar suaraku, aku yakin kalian akan terus beristigfar atau mungkin akan terus menyalahkan diri kalian mengapa mendengar aku bernyanyi.. HAHAHA

Suaraku sangat teramat fals, tapi kata pamanku jika aku benar-benar dan sungguhan dalam menghayati lagu yang ku nyanyikan.. suaraku bagus. Tapi tetap saja aku lebih baik mengerjakan soal matematika tersulit daripada harus menyanyi.. aku benar-benar tidak percaya diri.

Tapi apa boleh buat ini sudah tugas ku

Jadi diacara perpisahan itu.. aku menjadi salah satu petugasnya.. yaitu sambutan mewakili satu sekolahku.

Aku, firda, juga lisda.. kami mengikuti ekskul yang sama, jadi jelas kami sama-sama berlatih.

Kemudian aku dan teman-teman mulai berlatih, dipandu dengan wawa anak kelas D..

Wawa.. manis aku suka dengan wajah manisnya, hm dia kalem, hehe sama seperti ku mungkin, HAHAHA..

Kami berlatih, didalam padus itu ada 10 orang.. salah satunya ada selly, ada teman-temannya juga..

Aku tak terganggu sebenarnya.. aku biasa saja.

Sejujurnya aku dan selly tak dekat. Aku ya tetap saja aku... suka tak tahu diri jika disenyumin.. ah sudahlah.

Dia cantik, baik mungkin.

Dia sebenarnya pernah menyindirku karena ia beranggapan bahwa aku merebut Natta darinya, padahal.. Natta yang memutuskan dan kembali ke diriku..

Aku tau ia menyindirku karena ia memasang SW yang sedang ber chattingan dengan seseorang, mungkin ia curhat, kemudian ia sreenshoot dan ia masukkan ke SWnya..

Aku melihatnya pagi itu, dan aku mulai mempertanyakannya.. bukan karena aku kepo tapi aku merasa.

Jadi.. aku itu seperti punya felling yang kuat jika orang sedang menyindirku, aku bahkan tahu orang orang mana saja yang menceritakan ku..

Aku kan merasa jika orang yang memasang atau orang yang menyindir itu meniatkannya untuk menyindirku, tapi jika orang itu tidak meniatkan untuk menyindirku.. mau dia memasang atau dia menyindir bagaimanapun aku tidak akan merasa tersindir.

Karena aku merasa bahwa selly menunjukkan itu semua kepadaku.. akhirnya aku memutuskan untuk bertanya..

"Siapa?" Tanyaku..
"Adalah orang😏"
"Saya?" Aku langsung saja to the point.
"Ga tau." Read.

Ah sudahlah aku tak ingin memikirkannya lebih lanjut. Jika ia bilang aku perebut iya benar aku adalah perebut.

"Aku merebut apa yang aku miliki."

Itu adalah salah satu sifat tak baikku, egois.
Sebenarnya.. aku adalah orang yang jarang bercerita kepada temanku, tapi aku selalu cerita soal Natta kepada Rossa.. aku dan Rossa selalu satu jalan dalam pemikiran soal hal ini.

Karena bagiku.. aku yang memiliki keputusan untuk menerima Natta lagi dalam hidupku, maka aku yang menanggung resikonya..

"Aku hanya takut Natta, kau bisa kembali kepadaku.. bisa saja suatu saat kau akan kembali kepadanya juga. Aku tak tahu.. yang aku tahu hati kita memiliki sifat yang berbolak balik.." gumamku dalam hati, setiap aku mendengar ia bilang bahwa ia sayang kepadaku.

Natta bilang suatu hubungan akan terus berjalan jika didalam terdapat sebuah kesepakatan dimana aku dan kamu tak memiliki ikatan namun saling sayang..

Aku selalu bahagia setiap Natta mengucapkan kalimat sajaknya.. aku selalu menyukainya..

"Selamat tidur kamu pencuri hati, pewarta mimpi yang mencairkan kebekuan hati.. semoga indah mimpimu di pelukan do'aku" -NATTA ANDARA❣️

"Kau adalah luka sekaligus obat yang aku suka" -GHENNATA AYODHYA❣️

PROMISE❣️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang