Sudut pandang natta (2)

56 6 0
                                    

Bulan ke empat aku dan selly bersama.. aku menyayanginya.. tapi, tapi mengapa harus seperti itu sel? Mengapa kau merespond adryan? Aku tidak suka sel.

Aku mengikuti kemah di aliyah.. aku sebenarnya mengikuti pramuka sudah lama.. tapi tetap saja aku harus lebih belajar.

Aku melihat Ghenna datang dengan baju lapangan birunya, menggunakan rok celana pramuka dan jilbab pramuka.

Kami mengikuti kegiatan dengan bimbingan dari pak wing, bu Sumi, juga bu Natasha.

Setelah kami mendirikan tenda kami diberi waktu ishoma (istirahat, sholat, makan) ketika sedang berbicara-bicara.. tak sengaja aku mendengar Bima, sedang ber video call dengan seseorang.. aku lihat dia tertawa bahagia sepertinya.

Ketika aku jalan dibelakangnya.. bukan main kagetnya diriku melihat ia sedang tertawa lepas dengan Ghenna. Aku bertanya apa dan mengapa..

Tapi aku masih tetap bungkam, itu bukan urusanku. Dan aku kembali ke tenda, mengambil ponselku dan mulai ber chattingan dengan selly..

Lagi-lagi selly posesif padaku.

Aku tak ingin terus bertengkar, akhirnya aku mencoba menelefonnya.. ketika kami sedang asik berteleponan tiba-tiba aku terkejut, ada pak wing dibelakangku.

Aku tertangkap basah memiliki hubungan dengan selly.

Pak wing bilang.. akan memberi tahu kepada seluruh anggota pramuka.
Aku diancam. Akhirnya aku bingung.. aku tak tahu harus apa..

Malam..
seperti biasa ada acara api unggun..
Aku lihat Ghenna berpakaian rapi.. aku memperhatikannnya diantara barisan kami yang menjadi satu.

Entah.. aku jadi suka memperhatikannya.. ia terlihat sangat manis jika sedang diam seperti itu.. manis sekali, aku tak akan pernah bosan jika memandang wajahnya.. namun rasaku pernah bosan kepadanya.

Dan seketika ada sesuatu yang membuatku sesak di hati.. aku mengingat bagaimana aku jahat kepadanya dulu tapi ia membalas ku dengan senyuman manis miliknya..

Aku lihat matanya yang sipit itu.. lucu sekali jika ia diam seperti ini, seperti boneka, lihatlah.. pipinya saja ingin tumpah sanking tembem ya ia, HAHAHA.. ingin rasanya aku tertawa lepas Dihadapannya.

Kemudian aku memperhatikan matanya yang tertuju di depan, hanya fokus pada api unggun.. mungkin. Lihat.. matanya dan api itu seakan menyatu.. aku melihat seperti ada api di tatapannya Ghenna malam itu, sesak sekali hatiku. YaAllah sesaknya.. ingin aku berkata maaf di depannya langsung. Tapi aku bungkam.

Setelah aku menghalau lamunanku juga pikiranku tentangnya, aku terpikir bagaimana mungkin selly bisa jatuh hati pada adryan.

Apa ini karma? Karma atas aku yang meninggalkan Ghenna dengan seenaknya.

Apa sesaknya Ghenna dulu seperti ini? Atau mungkin lebih? Ah aku tak tahu.

Tiba-tiba aku melihat Ghenna meninggalkan barisannya dan dia berlari menuju tenda wanita.

Ia mengambil makanan juga minuman.. haha pantas saja pipinya tak terkondisi kan, ternyata dia sangat suka nyemil malem toh.

Tapi aku risih ketika ia harus berpindah tempat di samping Bima, ya.. Bima berada di depanku. Aku bisa melihat jelas bagaimana Bima dan Ghenna tertawa. Apa mereka dekat? Ah tak tahu.

Aku berusaha tak peduli namun gagal..

Bagaimana tidak? Lihat lah ternyata Ghenna tak berubah sedikitpun, dia tetap sama seperti ghennata yang aku kenal, cerewet.. suka ngedumel. Lihatlah sekarang bibirnya sedang manyun karena Bima menghabiskan coklatnya..

Aku jadi teringat bagaimana ia dulu sama seperti itu, ia manyun dan meraju padaku karena aku suka meledeknya..

Terkadang sikapnya yang seperti kekanakan juga manja itu membuatku gemes sekali, rasanya ingin ku cubit pipinya itu hingga semerah tomat, HAHAHA.

Lihatlah.. ia meraju pada Bima.. berusaha sok cuek namun tak bisa.. aku tertawa dalam hati dan tersenyum di bibir saja. Tapi ada rasa risih melihat mereka sedekat itu.. walau aku tahu Bima dan Ghenna sekelas, jelas mereka dekat, terlebih Ghenna selalu baik terhadap semuanya tanpa memilih-milih.

Setelah acara pensi selesai.. aku memutuskan untuk bertanya pada Bima tentang ia dan Ghenna.. dan ternyata..

"heh" tanganku sambil memegang punggungnya Bima..
(Ia hanya menukik kan alisnya sebelah)
"Kamu sama Ghenna ada hubungan?" Tanyaku tanpa basa basi..

"Kalo iya kenapa, kalo engga kenapa?" Sekarang ku tahu tatapan Bima berbeda kepadaku, seperti kalimat menekankan aku tidak memiliki urusan dalam hal itu.

"Kayaknya bener deh, kamu suka sma Ghenna kan?" Jawabku sekenanya saja.
"Iya. Aku suka sma GHENNATA AYODHYA." Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan menatapku dengan tatapan tajam. Kemudian dia meninggalkanku..

Ada rasa sesak rasanya setelah mendengar itu.. tapi aku belum menyadari rasa itu kembali hadir.

"Aku tahu, aku bukan siapa-siapa mu lagi.. dan aku tidak berhak dalam mengetahui hal tentang mu."

PROMISE❣️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang