Pagi.. pagi dibumi perkemahan memang sangat menyenangkan.. ah aku jadi suka alam.
Tapi.. lagi-lagi pikiranku kacau akan hal yang membuatku terus kepikiran, apalagi kalo bukan soal Bima semalam.
Huft.. pagi.. tak ada dan tak banyak acaranya.
Penutupan pada acara ini adalah flashmoob.
Kita menaburkan warna, menggunakan pakaian putih.. dan bercanda tawa.
Aku bahagia sekali, sejenak rasanya aku telah melupakan sakit ku..
Oke.. setelah acara itu kami mandi, dan membersihkan diri.. mengikuti upacara penutupan dan sekarang sedang bersiap untuk pulang.
Sesampainya dirumah.. seperti biasa tulang ku rasanya ngilu seperti dipukul palu.
Oh YaAllah..Setelah aku membersihkan diri, makan, kemudian aku memutuskan untuk istirahat.
Aku rindu kasurku.. aku mengotak ngatik ponselku, tiba-tiba.. secara bersamaan ada notif dari Bima dan Natta.
"Ghenna.." - Natta
"Ghennata" - BimaHuft.. aku tidak ingin merusak istirahatku.. akhirnya aku memutuskan untuk tidak membalas chat chat yang ada di WhatsApp..
Aku mulai mengambil novelku.. dan membacanya hingga aku ditiduri oleh buku itu. Ketika aku terbangun.. rasanya baru sebentar aku tertidur. Menyebalkan...
Oke. Aku bangun tanpa harus diteriaki lagi, aku bersiap Dan menyiapkan segalanya.. mobil antar jemput ku datang.. aku naik, dan tak lama kemudian berhenti untuk menjemput Natta. Lihat lah Natta.. dia tersenyum simpul kepadaku..
Aku membalasnya dengan senyum yang dingin, kecut mungkin. Pagi ini udaranya jauh lebih dingin.. sepertinya akan hujan.
Ketika sampai disekolah, aku melakukan ritual ku.. menaruh tas, dan bergegas mengatur barisan.
Aku tahu.. ada seseorang yang memperhatikanku sekarang, hm lebih tepatnya bukan hanya seseorang.. beberapa orang mungkin.
Ah sudahlah..Ketika upacara bendera berlangsung.. tiba-tiba hujan mengguyur dengan sangat deras, murid-murid berhamburan, hujannya sangat sakit mengenai kulit, dingin sekali. Aku yang mengenakan jas osis sudah duluan terguyur hujan.
Ketika di tangga.. tiba-tiba aku melihat ada seseorang yang sedang memperhatikanku. Bukan, bukan Natta ataupun bima, melainkan najwa teman selly..
Ia memperhatikanku..
Tatapannya begitu tajam.
Aku tak tahu bagaimana tatapannya. Tapi aku segera naik ke kelas dan melepas jas osis ku lalu menggantinya dengan jaket ku. Dingin sekali..Setelah hujan reda.. istirahat pun tiba, aku keluar kelas hanya untuk membuang sampah, tapi aku tahu tatapan dari teman teman selly sedang dingin sekali, aku tak tahu apa alasannya.
Aku bersikap bodoamat.
Pulang sekolah..
Sejujurnya aku merasa bersalah karena menggantungkan Bima.. tapi tak apa, aku tak ingin membahasnya.Aku berganti baju, mandi karena aku tak nyaman dengan air hujan tadi, dan aku merasa kepalaku sedang pusing sekarang.
Aku berbaring di atas kasurku.. bergulit gulit kesana kemari.. tiba-tiba ponselku ber "kling" yang menandakan pesan masuk.
Aku membacanya ternyata Natta, aku membukanya oh ternyata..
"P"
"Iya.."
"Kamu baik-baik aja?"
"Iya, alhamdulillah."
"Baiklah.."Sudah.. singkat.
Aku mulai tertidur dan bangun sebelum ashar. Huft badanku masih sakit.Tanggal 27.januari..
Malam..
Natta menelefon ku.. aku tak tahu mengapa, tapi aku angkat saja.Di akhir ceritanya ia bertanya
"Ghenna.. misalnya nih ya.. akutu punya salah sama seseorang, dan aku tuh yang kek sadar aku salah, tapi setelah aku kehilangan dia. Aku harus gmna?"
Sejujurnya aku tidak berfikir yang ia maksud adalah aku.
"Ya minta maaf.."
"Kalo dianya ga mau?"
"Gini ya.. semua orang berhak mendapatkan maaf.. berhak untuk saling mengerti dan tahu.. ingat satu hal, orang akan melihat 1 titik hitam di kertas putih, mengapa? Karena orang terkadang hanya bisa melihat 1 keburukan dan menutupi banyaknya kebaikan. "
" gitu ya?" Nadanya tiba-tiba berubah sangat serak..
"Iya.. mending dicoba aja dulu kamu minta maaf."
"Iya.." kemudian ia matikan telpon itu.Handphone ku bergetar lagi.
"Iya?"
"Aku minta maaf Ghennata.." suaranya sangat parau.
"Hah?" Tiba-tiba aku hanya diam menyaksikan ia bercerita. Tanpa aku sadari, air mataku jatuh karenanya.Setelah ia bercerita, aku tahu sekarang.. dan aku tahu ia meninggalkan ku karena adanya seseorang. Sesak hatiku mengingat kejadian itu lagi.
Ternyata..
Entalah.. aku bingung harus apa, memberinya kesempatan atau tidak.Tapi.. aku menjawab dan menegaskan kepadanya aku mencintainya dan aku menyayanginya.
Dan disaat itu, aku dan dia kembali, tidak seperti dulu lagi, melainkan membangun kembali..
Ghennata ayodhya dan Natta andara.. memiliki sebuah komitmen namun tak memiliki hubungan. Tak perlu bagi kami..
Karena.. yang mempunyai hubungan jelas saja bisa melanggar komitmen, jadi untuk apa.. maka dari itu, kami putuskan untuk biasa saja.
"Kesempatan kedua berlaku untuk mengetahui apakah ia telah berubah atau tidak..
kesempatan 3, 4, dan seterusnya berlaku untuk mengetahui betapa begonya dirimu - KMU"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE❣️
Подростковая литератураGhennata ayodhya Seorang gadis manis yang memiliki banyak kemisteriusan, ia gadis yang banyak digemari disekolahnya, wanita yang famouse, banjir akan pujian dari banyak orang.. Dibalik semua itu, ia memiliki setitik perasaan yang tak pernah bisa dit...