Pagi hari.. jam 04.00 teman-temanku sudah bangun, berebut kamar mandi hingga kami siap dan rapi.. hari ini sepertinya kami akan menampilkan lomba-lomba lain
Pagi-pagi.. Bima datang mengeluh karena lapar.. membuat moodku hancur saja, memangnya hanya dia yang lapar, aku juga lapar tau.
"Ghen.. aku lapar.. ga ada makanan kah?" Memasang wajah sok memelas belas kasihan.
"Ah, memangnya kamu aja apa yang lapar? Aku juga tau." Seruku galak. Bagaimana tidak.. aku juga lapar dan dia ingin menaruh laparnya kepadaku, membuat aku tidak mood saja.Aku sudah siap, dan kini aku ingin menuju ke tenda bina damping ku, bu Natasha dan bu Sumi..
Tapi dijalan, aku berpapasan dengan seseorang yang menjadi jawaban ku tadi malam.. oh YaAllah bagaimana ini.. jantungku begitu cepat berdentak, aku berusaha pura-pura tidak melihatnya namun? Dia yang memulai.
"Ghenna." Sapanya singkat, tatapannya juga berbeda..
"Iya.."
Kemudian dia pergi begitu saja, hanya tersenyum simpul kepadaku, entahlah apa yang terjadi.Aku sampai di tenda bina damping dan aku menerima kiriman makanan pagi, ah rupanya mama yang meminta kepada penjual diluar sana untuk mengantarnya.. baiklah baiklah.. mempermudah urusan ku dalam memasak.
Aku membagikan bungkusan nasi itu kepada teman-temanku, kami makan dan setelah makan, kami membereskan semua.. melanjutkan aktivitas.. aku sebenarnya hari ini tidak mood, ah benar dugaan kalian.
Aku memang orang yang sangat mudah sekali terganggu moodnya..
Aku kembali ke tenda, hanya ingin mengambil hanphone ku yang tertinggal, dan ketika ingin kembali aku melihat ka Andra dan Yana sedang mengangkat galon bersama, untuk minum.. tapi aku melihat lagi bahwa ka Andra menatapku sekilas..
Huft.. aku tak tahu mengapa aku jadi suka salah tingkah, dan bahkan sampai pipiku merona merah..
Hari itu aku memang belum mengikuti lomba jadi aku bisa santai di tenda bina damping, aku duduk dan mengotak ngatik ponselku yang memang sejak tadi hanya itu itu saja yang kulihat..
Aku bosan. Aku mulai menulis-nulis di kertas.. aku sangat suka menulis dikertas jika aku sedang bosen, tidak banyak. Hanya 1 kata yang mewakili perasaanku hari itu. Jika aku jenuh, aku akan menulisnya, jika aku bahagia.. aku akan menulisnya.. setelah itu aku pergi mengelilingi halaman dilamin.. tak ada apa-apa sebenarnya..
Ah hari ini membosankan, moodku benar-benar tidak karuan.
Sore di tepi kumbangan air...
Senja yang membuat aku kembali bahagia.. entahlah setiap melihat senja, pikiranku hanya 1. Aku yakin bahwa akan ada seseorang yang bisa menandingi keindahan senja dimataku.. tapi sampai saat ini belum ada ternyata..Kami mengerjakan shalat, setelah itu kami makan malam di lamin, tenda kami sudah kering.. dan malam ini bisa di tempati.
Aku dan juga teman temanku yang lain mulai menata kembali barang-barang kami.. setelah shalat isya.. kami menyaksikan pertunjukan pensi putri..
Entah dari regu mana atau sekolah mana.. ia hadirkan pensi dengan bertemakan teater yang menyeramkan.. menakjubkan namun aku yang bisa merasakan keanehan, merasa ini akan janggal sekali. ternyata.. dugaanku benar..
Wanita yang berperan sebagai putri itu tiba-tiba hilang kendali.. ia meraung setelah acara pensi selesai, ah menyeramkan bukan.
Aku dan teman-teman mulai kembali ke tenda dan kami beristirahat setelah cerita singkat yang membosankan.
Aku tertidur, namun aku masih bisa mendengar.. ah lebih tepatnya hanya mataku saja yang terpejam. Aku rasa malam ini akan hujan.. tapi aku mulai membuka sedikit kain hitam yang menutupi tenda kami, aku mengintip dan suasana diluar sepi.. sunyi..
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE❣️
Fiksi RemajaGhennata ayodhya Seorang gadis manis yang memiliki banyak kemisteriusan, ia gadis yang banyak digemari disekolahnya, wanita yang famouse, banjir akan pujian dari banyak orang.. Dibalik semua itu, ia memiliki setitik perasaan yang tak pernah bisa dit...