Sakit.

42 7 0
                                    

Aku.. Ghennata ayodhya.
Jadi.. hari ini memang aku sedang berkemah di aliyah, perjusami.

Aku mengenakan pakaian lapangan berwarna biru tua, rok celana dan jilbab pramuka. Dengan gesit aku membantu mendirikan tenda..

Setelah tenda berdiri.. aku dan teman-temanku yang lain memasak, setelah itu kami duduk bersama, tapi.. tiba-tiba handphone ku berdering, rupanya Bima yang menelefon ku..

Aku mengangkatnya dan awalnya aku canggung, untuk apa ia menelefon ku, ternyata hanya ingin tertawa saja.

Kami bercanda, dia termasuk salah satu temanku yang paling konyol dalam hal lelucon. Oh sungguh anjlok humor kau Bima.

Aku sebenarnya tak tahu mengapa tiba-tiba ia beberapa akhir pekan ini bersikap berbeda padaku, atau hanya perasaanku.

Aku mulai hanyut dalam suasana..

Setelah itu, aku dan Rossa pergi untuk bersiap-siap.. senja akan tiba.

Senja..
Kini.. pikiran ku tentang senja bukan siapa yang bisa menandingi keindahannya. Karena aku sudah tau.. Natta lah orangnya. Tapi sekarang.. siapa yang tega merebut indahnya senja itu..

Aku diam, membisu.. andai ia tahu, aku sangat merindukannya yang dulu..

Sekarang aku sudah kelas 3Smp. Tahun depan aku akan lulus..

Tak terasa ya.. kejadian itu 1 tahun yang lalu.. bermula saat kau dan dia hanya bercanda tawa hingga menimbulkan rasa suka.

Malam hari..
pensi.. aku dan teman-teman baris dengan tegap. Kami berdiri menatap api unggun.

Sejujurnya aku tahu, Natta sedang memperhatikan ku.. namun. Aku tetaplah aku. Aku benar-benar akan sedingin bongkahan es.

Setelah selesai pensi.. aku kembali ke tenda, sekilas aku melihat Bima dan Natta sedang berbicara. Entah membicarakan apa.

Ketika aku kembali ke tenda dan berganti pakaian, aku mendapat notif pesan dari Bima..

"Ghennata.. aku mau ketemu." Read.

Hah? Apa dia tuliskan tadi..? Bertemu? Untuk apa?

Akhirnya aku ditemani oleh Rossa, sampai luar tenda saja.. kemudian aku berjalan sendiri.. aku lihat Bima dengan baju putih dan berles hitamnya.

Ia membalikkan badan ketika aku datang..

"Ghen.." sapanya.. aku tak pernah melihat matanya bisa seserius ini.
"ya?"
"Aku mau ngomong satu hal tentang rasaku.." dia tertunduk, kemudian menatap aku dengan tatapan yang aku sendiri aneh melihatnya.. hey.. aku kenal Bima sudah 3 tahun. Aku tak pernah melihatnya seperti itu.

"Bima? Are you okey?" Tanyaku.
"Aku jatuh hati sama kamu Ghennata.." tatapannya tak berkedip.

YaAllah.. aku hanya bisa diam, bagai patung. Bagaimana mungkin? Seseorang yang ku anggap sebagai keluarga kedua ku sekarang jatuh hati kepadaku..

Kemudian aku membalikkan badanku.. dan berlari sampai meneteskan air mata. Argh.. aku benci.

Aku ga suka.

"Seseorang yang ku anggap sebagai sahabatku ternyata mematahkan hatiku dengan menjatuhkan hatinya pada ku."

PROMISE❣️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang