Sudut pandang Natta (1)

66 8 0
                                    

Ya.. aku berpacaran dengan Ghenna, sejujurnya aku sudah mengaguminya sejak lama.. tapi belum ada rasa ingin memiliki..

Hingga aku yang tak memiliki keberanian lebih memilih bungkam ketika di tanya soal perasaan..

Tapi.. ternyata Ghenna memiliki rasa yang sama padaku, aku bahagia.

Sejujurnya aku adalah remaja labil..
aku tak pernah bisa mempertahankan hubunganku, lebih tepatnya pasanganku.

Aku selalu saja ditinggalkan karena alasan klasik, jadi tak heran jika mantanku banyak sebenarnya..

Tapi ketika aku bersama Ghenna, kurasa ia benar-benar Menyayangiku, maka aku membalas sayangnya..

Tak terhitung, rupanya hubungan kami sudah berjalan sebulan.. aku bahagia bisa bertahan hingga berbulan, bukan per minggu.

Hingga suatu ketika perasaan itu muncul, menjalar hingga ke otakku, pikiranku. Dimana aku mulai merasa jenuh dengan Ghenna yang selalu posesif terhadap ku, negatif thingking yang tak bisa ia kendalikan, dan bahkan rasa egois juga rasa tak ingin mengalah terus ada.

Aku jenuh..

Hingga suatu ketika, sahabatku yang bernama mulyadi, berpacaran dengan selly, teman sekelasku.. bagiku ia cantik, pendiam, kalem.

Wajar saja lah.. aku dan Mulyadi memang berteman dari SD, jadi kami tak saling sungkan bercerita soal kekasih kami..

Aku berpacaran dengan Ghenna
Dan ia berpacaran dengan selly..

Ghenna dan selly memiliki sifat juga sikap yang bertolak belakang.. sangat.

Mulyadi.. dan selly. Aku dan selly sering saling mengejek di WhatsApp tentang kekasih kami.. kami saling mengejek hingga kami terbawa suasana terkadang.

Hingga suatu kabar datang padaku, Mulyadi diputuskan secara sepihak oleh selly, dan alasannya? Sangat klasik. Aku marah..
Aku chat selly dan ku marahi dia. Selly awalnya mengelak, tapi lama kelamaan ia juga larut dalam kesedihan.. tak tega, itu adalah perasaan pertama yang ku tahu ketika aku melihat selly bersedih.

Akhirnya.. aku mencoba menghibur selly.. tanpa aku sadari, aku telah menjatuhkan hati dan mematahkan sepasang hati. Itu adalah kesalahan terbesarku. Maafkan aku Ghenna..

Aku merasa nyaman ketika sedang berbicara dengan selly, hingga suatu ketika kelasku diharuskan pulang sore karena ada ekstrakurikuler, ketika kami pulang.. kulihat selly menunggu.. maka aku memberi tawaran kepadanya.

"Hay sel.." sapaku dengan ramah..
"Hay nat.." jawabannya dengan senyum manis..
"Kenapa disini? Belum dijemput?" Tanyaku.
"Iya.. keknya papaku lupa deh" dengan raut wajah sedih.
"Ikut dengan aku yok.. aku antar pulang" tawaran juga ajakanku..

Dia pun naik di atas motorku.. dan aku mulai melajukan motorku, nyaman rasanya berada dekat dengan selly..

Setelah aku mengantarnya.. aku langsung pulang, ketika pulang.. aku dapati notif dari Ghenna. Entah apa yang ada di pikiranku.. aku sangat malas membalas chatnya. Aku jenuh..

Kemudian disaat saat itulah aku dan selly sering berkomunikasi, dikelas kami sering sekali bertatapan, memiliki arti tersendiri..

Ketika ulang tahunku, orang pertama yang mengucapkan adalah Ghenna, aku berterima kasih.. tapi rasaku semua biasa saja jika dia mengucapkan itu, berbeda dengan selly.. aku sangat bahagia bukan main jika mendapat notif dari selly.. akhirnya..

Aku putuskan suatu keputusan.. dimana aku memilih meninggalkan Ghenna dan akan melanjutkan semuanya dengan selly.

Ada rasa sedikit sesak di hatiku, tapi ya sudahlah tak apa, kupikir ini hanya sesaat.

Malam..
Aku menyatakan semuany kepada selly.. dan selly bilang ia kan akan menjawabnya besok siang.. baiklah aku akan menunggu.

Keesokannya..
aku dan selly resmi jadian
01.oktober..

Bahagia bukan main:)

Baiklah.. hubunganku berjalan biasa, aku melihat Ghenna mulai menjauh dariku.. tapi yasudah lah pikirku..

Dibulan pertama aku dan selly baik-baik saja.. namun ada satu kendala, dimana selly suka menggunakan sesuatu yang aku benci.. aku sangat tidak menyukainya.
Liptint.

Iya.. selly suka menggunakan liptint entalah untuk apa.. yang jelas aku risih jika melihatnya seperti itu.. aku sudah berulang kali menegurnya namun tetap saja..

Dibulan kedua kami menjalin hubungan.. aku merasa ada yang janggal di hubunganku.. aku merasa agak bersalah dengan Ghenna karena memutuskan komunikasi dengannya.. seharusnya kan jika sudah tak bersama masih bisa berbicara..

Baiklah.. aku mulai memperbaiki hubunganku dengan Ghenna sebatas teman. Ghenna terlihat sangat dingin sikapnya.. aku baru tahu.

Wanita yang selama ini periang, ceria, pecicilan, sedikit penyabar sebenarnya.. bisa sedingin itu.. bagai bongkahan es..

Tapi yasudah lah.. aku tak apa-apa..

Kemudian.. dibulan ketiga entah apa yang membuat aku merasa jika melihat Ghenna lagi, rasa bahagiaku bagai aku melihatnya pertama kali, jika di pandang dengan baik.. Ghenna sebenarnya manis, dia sangat natural.

Selly.. dibulan ketiga sangat suka cemburu.. posesif.. overprotektif, tapi aku menyayanginya.. bahkan aku rela di benci oleh sahabatku sendiri, olif. Ada rasa sedih sebenarnya.. waktu bersama Ghenna ia selalu mengajari ku..

"Aku tahu Natta.. di hidupmu bukan hanya tentang aku"

Aku sangat ingat itu.

Kemudian.. aku merasa ada satu hal yang janggal, selly. Dia mulai berubah... tak seperti yang aku kenal dulu.. dia mudah tersinggung, dia berubah.. ketika aku mencari tahu, ternyata ia sedang dekat dengan adryan.. ya adryan. Sejujurnya aku tidak suka dengan adryan, karena ia pernah mengambil keysa dariku, juga Rossa.

Dan sekarang dia ingin mengambil selly? Aku tak habis pikir. Bagaimana mungkin dia bisa sejahat itu. Dan mengapa selly memberinya respond? Aku tak suka.

Awalnya aku biasa saja.. karena cemburu bukanlah diriku. Tapi aku juga takut kehilangan, aku mulai melarangnya untuk membalas chat dari adryan. Tapi percuma bagiku.. ia tetap saja. Lihatlah.. dia jauh lebih dekat sengaja adryan jika sedang bertemu daripada denganku. Aku cemburu sel.

Aku tak tahu harus bagaimana.. akhirnya aku bercerita ke Ghenna, sejujurnya setelah aku dan dia tak bersama.. dia lebih banyak menghindari ku, dan lebih sibuk sepertinya..

Tapi aku memberanikan diri bercerita kepadanya.. dan benar, aku tidak salah orang dalam bercerita.

Ghenna bilang
" jika kau ingin mencari yang sempurna.. itu tidak akan ada nat, pepatahnya seperti ini.. kau ingin wanita seperti khadijah tapi kau sendiri belum bisa menjadi seperti Muhammad. Sekarang.. coba kamu pikir lagi, introspeksi diri kamu.."

Rasanya setelah Ghenna memberi tahuku akan hal itu, aku seperti di tampar dengan keras oleh ombak laut, aku pernah meninggalkannya karena jenuh. Aku ingin mencari yang lebih dari dia.. tapi? Aku bodoh.

Disaat itu aku sadar..

"Bosen itu wajar, yang ga wajar itu ninggalin pas lagi bosen -syhd"

PROMISE❣️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang