LET'S START IT

91 10 2
                                    

Tik...tik...tik...

Suara detakkan jarum jam terdengar sangat keras akibat suasana hening yang mendominasi dan memenuhi ruang makan.

"Detektif Koikku sudah menemukan pelakunya?"Iku merapatkan bangku yang didudukinya mendekat ke bangku Koi yang berada di sampingnya.

"Haa...belum.Sepertinya ini jalan buntu...."Koi menunduk lesu dan memainkan jari-jarinya,berusaha menghindari suasana tak enak yang ada.

"Sudahlah Koikku,Ikkun~Kalian bisa melanjutkannya besok,kan?Lagi pula,sepertinya kalian butuh istirahat."Saran Shun dengan normal,tak seperti biasanya.

"Shht...sudahlah,lupakan masalah itu.Lebih baik kita cepat tidur sebelum hari mulai larut malam,lagi pula aku tak masalah soal itu.Toh...aku punya pengganti intisari itu,"Ujar Haru seraya melihatkan intisari miliknya yang satu lagi.

"B-benarkah H-Haru-san?!"

"Hnn...tentu saja.Detektif Koikku sudah bekerja keras dengan baik,"Haru tersenyum menghargai usaha keras Koi.

"Selamat malam~Dan semoga mimpi indah semuanya~"

Saat ini mereka sedang menuju kamar mereka masing-masing.Namun,(name) tak berniat untuk tidur.Sepertinya ia belum mengantuk.

"Haah...bosan sekali...aku ingin sesuatu yang seru saat malam hari,"Keluhnya,berjalan lesu ke arah jendela dan membukanya.Menatap langit malam yang pucat karena tertutup oleh gumpalan awan yang mengerubungi cahaya bulan.Cahaya malam ini tidak terlalu terang,bahkan tidak ada cahaya bulan sama sekali.

"Hnn?Apa itu?Jangan.....jangan....akan....TE-TERJADI BADAI?!"Seru (name) tak sengaja meninggi.Ia menutupi mulutnya dengan salah satu tangannya.

"Haa?Badai?!"Keduabelas pemuda itu tersentak dan segera menghampiri (name).

"Benarkah?!"

"Aku...tak...tahu.Tapi...saat aku masih belum dipungut oleh kalian....aku sering melihat awan untuk mengetahui hujan atau tidak....dan saat awan pucat seperti itu....aku harus mencari tempat untuk berteduh..."Tangan kecilnya menunjuk ke atas,langit malam.

"H-Hajime-san b-bagaimana ini?!"Kakeru dan Koi panik,mengguncang lengan kanan dan lengan kiri Hajime.

"K-Koi!K-Kakeru!Tenanglah!K-kalian hanya memperparah keadaan!"Aoi berusaha menenangkan kedua junior itu,namun perbuatannya sangat berbanding terbalik dengan gesturnya dan ekspresinya.

"Kau ketakutan,Aoi?"Tanya Arata datar,namun keringat dingin sudah menetes di dahinya.

"Shun-san tolong netralkan badai itu!Shun-san kan punya kekuatan ajaib!"Iku berusaha memaksa leadernya untuk berbuat sesuatu dari pada hanya menyimak pembicaraan sambil bersandar di tembok.

"Aku?Aku memang punya kekuatan ajaib~Tapi bukan berarti aku dapat menghentikan badai itu,Ikkun~"Jawab Shun enteng tak mempedulikan aura di sekitarnya yang semakin mencekam.

"Badai?Hujan?Wah,sepertinya seru,kan Ikkun?"Rui berucap antusias dengan polosnya.

"R-Rui?!"

"Ahahaa....sudahlah,lebih baik kita ekhem...maksudku aku akan...memeriksa keadaan di luar,"Kai berusaha mencairkan suasana tegang di waktu ini.

"Jangan,Kai-san!Bahaya!Kita tak tahu apa saja bahaya di luar sana!"

"Tak apa....hanya memeriksa saja~"

Kai berjalan keluar vila,menuju teras dan menatap ke sekililing dengan curiga.

"Huh.tak ada ap------Hah?Hujan?"

I WILL [NOT] BE YOUR STARLIGHT FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang