17 • Last Forever?

59 14 0
                                    

Jihoon masih bertanya-tanya di benaknya ketika Sera justru enggan pulang untuk bersiap, gadis itu telah memutuskan ke tempat lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihoon masih bertanya-tanya di benaknya ketika Sera justru enggan pulang untuk bersiap, gadis itu telah memutuskan ke tempat lain. Lelaki pemilik senyum menawan itu hanya bisa menurut dan mengemudikan mobilnya dengan berbagai pemikiran yang menggelayutinya.

Akhirnya, dia bersedia datang ke acara itu.

Melihat bagaimana tatapan antusias Sera yang sangat bergantung pada keputusannya untuk datang dalam perayaan ulang tahun neneknya sendiri, tentu saja Jihoon tidak mampu berkata tidak. Tepatnya, ia tidak punya alasan lagi untuk menolaknya. Meskipun kini ada kekhawatiran tersendiri, bagaimana dirinya harus menghadapi keluarga besar Sera nanti?

Tak lama, keduanya sampai di tempat tujuan Sera. Semangatnya kembali merekah hingga akhirnya ia berjalan beriringan dengan Jihoon memasuki kawasan pertokoan di daerah elit Gangnam.

"Kau mau berbelanja?" tanya Jihoon dengan mata melebar. Pasalnya, keduanya sadar jika matahari sudah mulai tergencir di ufuk barat sana. "Kita tidak punya banyak waㅡ"

"Aku tahu," sela Sera sambil tersenyum, terlihat berpikir sejenak. "Kita bahkan tidak melakukan fitting baju pengantin kemarin. Tapi, kali ini saja ... kau mau melakukannya, kan?"

Jihoon melotot. "Kau mau melakukan pernikahan ulang?"

"Astaga!" Tak pelak lagi, Sera langsung tergelak. Tawa renyahnya menguar tidak peduli Jihoon masih menatapnya dengan alis hampir tertaut. Padahal lelaki itu serius bertanya. "Tentu saja, tidak, Oppa. Bukan itu maksudku."

Jihoon menghela lega. "Syukurlah."

Sera hanya menggelengkan kepala tidak habis pikir. Bagaimana bisa Jihoon berpikir sejauh itu? Padahal ia bermaksud meskipun mereka mengadakan pernikahan seadanya, malam ini keduanya harus tampil berbeda. Gadis itu melenggang masuk salah satu toko yang sudah tidak asing lagi baginya. Masih dengan Jihoon yang hanya turut mengikuti.

"Bagaimana jika kau dan aku bebas memilih untuk masing-masing? Nanti ada saatnya saling mengomentari penampilan satu sama lain, suka atau tidak, harus jujur. Setuju?"

Kini Jihoon baru mengerti arah pemikiran gadis itu, sontak ia manggut-manggut. "Ah, baiklah!"

Keduanya berpencar tanpa aba-aba dalam menjelajah toko yang cukup besar itu. Beberapa karyawan juga dengan sigap dan ramah ikut membantu menawarkan beberapa koleksi terbaik mereka. Jihoon tidak memiliki ekspektasi khusus, meskipun ia juga tidak mau mengecewakan Sera nantinya.

Melalui ekor matanya, ia membuntuti gadis itu. Mengamati diam-diam style macam apa yang dipilih oleh Sera agar Jihoonㅡsetidaknya, bisa mengimbangi gayanya. Sehingga nantinya, mereka tidak terlihat saling bertolak belakang hanya karena gaya berpakaian sebagai couple.

Jihoon meloloskan napas panjang.

Apa style yang sebenarnya cocok untukku?

Apa aku harus mengenakan pakaian resmi?

Tell Me Why ▪ Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang