Sore ini, Jihoon dan Sera memang sudah sepakat ingin berbelanja bersama untuk keperluan di rumah. Namun sepanjang perjalanan tadi, sampai sekarang sudah berada di salah satu super market terkenal di Seoul, mereka kompak tidak berbicara sepatah kata pun.
Jihoon akhirnya mendorong troli yang akan digunakan mereka menaruh barang, ini sengaja dipilih karena bisa diprediksi mereka akan berbelanja banyak hal. Sera berjalan di depan, matanya aktif menyisir rak-rak berisi berbagai jenis barang itu namun pikirannya masih dibayangi oleh kata-kata Jihoon tadi.
Teman hidup.
Membayangkan arti sebenarnya, Sera tidak bisa menampik sudut bibirnya yang naik otomatis, pipinya pun menghangat. Dia tidak menyangka Jihoon akan mengatakan itu di hadapan karyawan tokonyaㅡMinjung. Tentu saja dia bahagia, meskipun masih terlalu canggung untuk menunjukkannya secara terang-terangan di depan Jihoon.
"Kau sudah menemukannya?" tanya Jihoon akhirnya, membuat Sera sontak berbalik badan menghadapnya. Pasalnya selama beberapa menit berlalu mereka hanya berputar-putar, sedangkan Jihoon tidak tau apa yang sedang dipikirkan gadis itu.
Sera menampilkan cengiran ringannya. "Ah, ya!" seru gadis itu lalu mengambil beberapa sayuran dan bahan makanan segar lainnya. Kebetulan mereka tengah berada di vegetables section. "Apa ada makanan khusus yang kau inginkan, oppa?"
Jihoon yang semula hanya memerhatikan Sera selektif memilih sayuran, kini sedikit berpikir sambil menipiskan bibirnya. "Tidak. Aku akan makan apapun yang ingin kau masak," jawabnya enteng.
Senyum langsung merekah begitu saja di wajah gadis itu. Tanpa bisa dicegah, pipinya terasa semakin menghangat. Ia cukup tersanjung mendengarnya, apalagi menyadari Jihoon mengatakannya dengan enteng, tanpa beban dan yang lebih penting terlihat sangat alamiㅡmeskipun ia tak sempat menangkap perubahan gelagat Sera.
Mereka berpindah ke bagian lain, dan semakin lama kereta besi yang didorong Jihoon itu hampir penuh oleh beragam barang. Sera paling tau apa saja yang dibutuhkan dan belum tersedia di apartemen Jihoon. Sedangkan Jihoon hanya menambah sebagian kecil belanjaan mereka, itu juga berisi snack dan camilan. Hal yang sudah biasa ia lakukan jika sedang pergi belanja ke super market.
Sampai di lorong rak yang berisi makanan instan, Jihoon tiba-tiba menahan langkah Sera yang kebetulan sedang sejajar dengannya dan merentangkan lengannya di depan gadis itu. Sontak hal itu membuatnya sedikit terkejut. Kini Sera menatap Jihoon dengan bingung dan heran.
"Oppaㅡ"
"Kita cari jalan lain," ujarnya singkat lalu menarik tangan gadis itu menuju lorong lain. Sebelah tangannya masih mendorong troli belanjaan mereka.
Tidak lama, Jihoon akhirnya melepaskan tangan gadis itu setelah memastikan keadaannya aman. Ia mengembuskan napas lega. Sedangkan Sera masih bertanya-tanya melalui tatapannya. Tidak biasanya ia melihat Jihoon sepanik ini. Tangannya yang baru saja dilepas Jihoon masih melayang kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Why ▪ Park Jihoon
Fiksi PenggemarSemuanya terjadi terlalu cepat, sampai-sampai seorang Park Jihoon tidak dapat menghindar lagi. Dirinya dipilih untuk menikah dengan seorang gadis yang asing. Tidak tahu bagaimana dan mengapa. Satu hal yang pasti; di saat itu ia tidak menginginkannya...