H-2

40 3 1
                                    

-"I miss the feeling of you missing me."-

****

Penampilan drama untuk ajang seni tahunan sekolah akan berlangsung tiga hari lagi. Selain sibuk berlatih, para siswa-siswi sibuk untuk menyiapkan berbagai perlengkapan. Rama dibantu Alde, Wayu dan Rizki menyewa beberapa peralatan yang dibutuhkan seperti pakaian, perlengkapan dan lain sebagainya. Beberapa perlengkapan juga ada yang dibuat sendiri oleh mereka dengan tujuan menghemat biaya. Febby juga ikut berkontribusi membantu teman-temannya menyelesaikan pembuatan properti. Bahkan mereka semua harus bermalam di rumah Eci untuk mengerjakan properti itu.

Febby cukup puas dengan apa yang sudah mereka kerjakan. Persiapan mereka sembilan puluh persen sudah terpenuhi. Meskipun waktu latihan tak lebih dari dua bulan, tapi penampilan mereka sudah cukup matang dan bagus. Properti juga sudah hampir selesai semua. Menurut Febby, penampilan drama ini akan berjalan lancar serta sukses. Febby tidak sabar menanti hari Sabtu dimana mereka akan tampil di depan banyak orang.

"Arky mana sih? Gue udah nyuruh dia dateng ke rumah gue tapi ga muncul juga tu anak!"

Senyum di wajah Febby luntur seketika mendengar omelan Eci. Seluruh kebahagiaannya karena persiapan drama yang nyaris sempurna itu menguap begitu saja begitu teringat akan satu orang; Arky.

Sudah seminggu ini Arky bolos latihan. Meskipun Arky bukan pemeran utama, namun perannya cukup penting di dalam drama tersebut. Orang-orang sudah sibuk berlatih seminggu terakhir agar penampilan mereka sukses, tapi Arky malah seenaknya tidak datang latihan!

"Di-chat ga dibales! Ditelpon ga diangkat! Boro-boro mau latihan, masuk sekolah aja kaga pernah!" Eci masih bersungut-sungut kesal sambil memotong sterofoam "Tu anak matenggo kali ya?!"

"Eci!" Febby menimpali membuat Eci langsung terdiam.

"Apa, Feb? Lu mau bela dia? Bodo amat! Gue kesel sama dia! Dasar ga ngotak tu orang! Semua pada sibuk dia anteng aja! Awas aja dah kalo jumpa, gue gibeng sampe mampus!"

"Ci," Febby kembali memperingati temannya itu "Arky mungkin sibuk-"

"SIBUK APA?!" Eci benar-benar sudah tidak bisa menahan emosinya "apa dia latihan futsal dari subuh ke subuh?! Alde sama Rizki aja ga segitunya, Feb! Tu anak emang ga peduli sama drama kita!"

Dalam hati Febby menyetujui kalimat terakhir Eci. Arky benar-benar bukan Arky yang ia kenal lagi. Selain menjauhi Febby, Arky juga menarik diri dari lingkungan kelasnya sendiri. Sebenarnya masalah Arky tuh apa sih? Febby lelah menebak-nebak tanpa jawaban yang tepat.

"Ya udah, ntar gue yang ngomong ke Arky deh, Ci. Lo jangan marah-marah mulu napa."

Eci melirik Febby sinis lalu mendengus. "Lo mau ngomong sama dia dimana? Gimana? Emang lo bisa jumpai dia? Emang lo ketemu dia? Emang dia bales chat lo?"

Febby terhenyak. Ya, memangnya Febby siapanya Arky? Arky saja sudah tidak pernah lagi membalas pesan-pesannya. Arky benar-benar menghilang dari kehidupannya. Febby terkekeh pahit. Padahal Arky sudah berjanji tak akan pernah meninggalkan Febby apapun yang terjadi, namun lihat sekarang. Lihat siapa yang pergi lebih dulu. Lihat siapa yang berjanji dan kemudian memilih untuk pergi.

"Gue yakin besok dia masuk sekolah," kata Febby lagi mencoba meredam amarah Eci.

"Yakin banget lo, Feb?"

Febby mengangguk. "Percaya deh sama gue. Arky ga bakal mabal lebih dari seminggu."

Eci mendengus, meskipun ia tidak yakin dengan apa yang Febby utarakan, tapi ia tidak punya pilihan lain. Toh, diantara mereka semua, Febby-lah yang paling mengenal Arky.

TS [3] Fixed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang