Bestfriend Talk

51 2 0
                                    

"We think we have forever, but we don't."

****

Malam kamis kali ini dihabiskan Febby dan Arey menyiapkan gladiresik Garuda Cup untuk esok hari bersama panitia lain. Mulai dari mengecat lapangan, menyusun banner dan spanduk dan sebagainya yang memakan waktu cukup lama. Pekerjaan mereka baru rampung pukul dua belas. Febby memutuskan untuk menginap di rumah Arey karena sudah terlalu larut baginya untuk pulang.

Sebenarnya Febby dan Arey sudah kelelahan, namun begitu sampai di kamar Arey mereka malah tidak bisa tidur dan akhirnya memutuskan untuk masak samyang.

"Gara-gara elu ini, Feb, diet gue gagal total," gerutu Arey sambil menyuapkan samyang ke mulutnya.

"Lah, kan elu yang mau, Maemunah!" Balas Febby gak mau kalah.

"Ya gimana ya. Ini perut bukan mulut lelaki. Ga jago bohong dan pura-pura."

"Bodo amat, inang."

Arey ketawa melihat Febby yang tampak kesal.

"Eh iya. Gue mau nanya," Arey kembali membuka topik pembicaraan di antara mereka.

"Mohon maaf gue bukan operator," balas Febby sekenanya.

"Ih, Feb. Gue seriusan ini, gak lagi becanda."

"Hm, yodah. Apaan?"

Arey menelan makanan di mulutnya kemudian meneguk milk tea xing fu tang yang nge-hits banget tapi ternyata biasa aja sampai sisa setengah.

"Lo beneran lagi deket sama Darenan? Gue kira cuma gosip anak-anak aja dah."

Mendengar kalimat yang dilontarkan Arey barusan, mendadak samyang yang pedas dan menggugah selera itu jadi hambar di lidah Febby.

"Ga nafsu makan gue gara-gara pertanyaan lo."

"Et dah, gitu amat."

Febby mendengus malas. "Lo kan sering sama gue, lo pasti tau lah kalo itu ga bener. Darenan tuh cuma ngusilin gue. Tau dah kenapa tu orang demen banget ngejailin gue. Gue aja enek ngeliat dia."

Arey ingin tertawa kencang melihat Febby yang bersungut-sungut seperti itu. Ekspresi wajahnya jadi lucu sekali. Nampak jelas kalau ia kesal terhadap Darenan.

Yah, Febby mah belum seberapa. Arey udah tiga tahun jadi korban keusilan Darenan berhubung mereka sekelas sejak kelas sepuluh.

Arey udah khatam sama Darenan.

"Terus kenapa tadi lo makan siang sama dia?"

Febby mendesah panjang kemudian ia pun menceritakan rentetan kejadian yang terjadi pada dirinya selama Arey pergi meninggalkannya untuk makan siang.

"Ya udah deh gitu. Intinya gue kesel banget sama dia. Kesel!" Febby misuh-misuh.

Arey ketawa. "Jangan benci-benci amat, Feb, sama orang tar bahaya lo. Soalnya benci itu kepanjangan dari-" Arey menarik nafas sebelum melanjutkan dengan semangat "BENAR-BENAR CINTA! HAHAHA!"

TS [3] Fixed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang