Saturday Night

152 7 1
                                    

-"Maybe they are in love but maybe they just love the way they make each other feel."-

****

"Lu kemana semalem? Lu udah berani bolos ya!"

Arey yang tiba-tiba sudah duduk di hadapan Febby langsung mencecarnya dengan berbagai macam pertanyaan. Jelas saja Arey ingin tau dengan siapa temannya itu membolos selama seharian. Bahkan dia gak masuk les dan gak pulang ke rumah sampai malam. Wajar saja Arey gemas dan ingin tahu, kan?

"Gue sakit, jadi ga masuk," bohong Febby sambil tetap menyuapkan pempek ke mulutnya.

"Bohong kan lo! Jujur!"

Febby mendecak kesal. Dasar Arey sialan, batinnya. "Is berisik lo. Gue mau makan, laper."

"Jujur dulu, lo semalem bolos sama siapa dan kemana?"

Febby menarik nafasnya panjang dan menatap Arey beberapa saat. "Sama Arky."

BRAK.

Arey menggebrak meja kantin membuat seluruh mata melihat ke arahnya. Arey melotot gak percaya. Oke, ini drama banget.

"SUMPAH LO?!"

"Arey, berisik banget lu," hardik Febby kesal.

"Kok bisa woi?! Sumpah lu ga ngarang cerita kan?!"

"Ya enggaklah goblok, biar apa juga gue bohong?"

"LO HARUS CERITA, FEB! GIMANA BISA?!"

Febby menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya kasar. "Iya, ntar gue ceritain gue mau makan dulu."

"Ga! Sekarang!"

"Woi anjrit, gue keselek ni kalo lo teriak-teriak terus."

"Ya gue penasaran, Feb."

Febby mendengus. "Ntar malam lo ke rumah gue sama Chacha, Eci. Biar gue ceritain. Gue males ngulang-ngulang cerita."

"Eh injang, gue penasarannya sekarang!!!"

"Ya, udah bel ini, Rey. Nanggung elah. Kaga siap ntar. Udah deh, ntar malem. Janji gue!"

"Ya  udah, awas lu kalo banyak alesan!" Ancam Arey sambil menyesap minuman yang dibeli Febby.

"Iya! Jangan lu abisin minum gue, kampay!"

****

Malam minggu itu, sesuai permintaan Febby, Arey, Chacha dan Eci menginap di rumah Febby. Selepas makan malam dengan mie instan buatan mereka sendiri yang ala kadarnya berhubung tak satu pun dari mereka bisa memasak dan ghibahin kakak kelas mereka, akhirnya Arey mulai menanyai tentang tujuan awal mereka menginap di rumah Febby; menginterogasi Febby.

"Lo semalem cabut sama siapa?" tanya Arey penuh selidik pada Febby yang masih mencomot martabak milik Chacha.

"Ye, kepo lu," cibir Febby.

"Ih, ni anak, gue gibeng kaga jadi makhluk lo!"

"Apa jangan-jangan lo cabut sama Arky ya? Semalem Arky juga ga masuk!" Gantian Eci menimpali.

Mata ketiga teman Febby itu pun langsung tertuju pada Febby dengan tatapan tidak percaya. "SUMPAH LO?" jerit mereka berbarengan.

"Ih, kaya gue cabut sama Bu Pane aja! Lebay lu semua!"

"Eh, Feb! Serius demi apa lo mabal sama Arky?" Eci langsung menggebu-gebu dengan wajah yang penuh rasa ingin tahu.

"Gak," kilah Febby.

TS [3] Fixed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang