3. lamaran

19.1K 595 6
                                    

Assalamualaikum teman teman jangan lupa vote ya
Oke langsung aja

💝

Setelah kejadian nonton bola itu Azwa tak pernah melihat laki laki itu lagi, dan tak tahu menahu lagi dengan laki laki itu hingga sudah hampir 1 tahun terlewatkan, kini Azwa dan Tania sudah menduduki bangku kelas 12.

Azwa dan Tania sekarang sedang perjalanan pulang sekolah, entah kenapa hari ini suasana nya sangat panas kebetulan si Tania hari ini tidak bawa mobil, karena tadi pagi di jemput Azwa pakai sepeda motor.

"Da! Maida. Berhenti dulu lah panas banget ini, " kata gadis itu sambil memperbaiki kerudung nya yang sedikit berantakan.

"Udah jangan berhenti, biar cepat nyampe ke rumah kamu. Lagian udah dekat kan?" Jawab Azwa membuat Tania manyun, Azwa seketika terkekeh melihat tingkah laku sang sahabat lewat kaca spion.

" lagian yaa Da, kenapa lo nggak bawa mobil sihh" ucap Tania kesal

"Lah kan, aku nggak bisa bawa mobil." lagi-lagi Azwa terkekeh dengan ucapsn konyol sahabat nya ini.

Tak terasa akibat perdebatan kecil itu, mereka sampai tak sadar bahwa sudah sampai di depan rumah Tania. " udah sampe  Tan "

Tania langsung turun dari motor Azwa "Ohh iya. Syukurlah, udah sampe jadi aku nggak terjabak dengan panas nya matahari." kata tania dengan super lebay nya,  Azwa memutar bola mata nya malas.  Penyakit lebay Tania kambuh.

"Lebay, " Ujar Azwa bikin Tania memanyunkan bibirnya.

"Yaudah, aku mau pulang dulu Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh hati-hati. " Jawab Tania yang di angguki oleh Azwa.

Setelah mengantar sang sahabat, Azwa pulang ke rumah dengan motor metic nya.
Ketika sampai di halaman rumah, Azwa terkejut melihat mobil terpakir indah di depan Rumahnya tentu saja mobil itu mobil  yang tidak di kenalinya.

Azwa memutuskan untuk masuk ke rumah lalu mengucapkan salam, orang di rumah langsung menoleh ke arah azwa.
Azwa hanya menundukan kepalanya, Uminya menyuruh Azwa duduk di samping Abi, ia hanya menurut perintah Umi nya.

"Jadi, ini yang namanya Azwa. MasyaAllah cantiknya." Ujar wanita paruh baya itu, orang nya. Kira- kira lebih tua sedikit dari Umi Zahra.

"Makasih tante,"

"Jadi gini Azwa." Ujar laki-laki paruh baya itu membuka suara. "Langsung ke inti nya, saja gimana Azwa." Azwa hanya mengangguk dan kebingungan.

"Oke begini Azwa." Ujar laki-laki paruh baya itu menyambung kata-katanya yang  tadi. "Disini saya atas Bapak nya si Ridho Al Fatih. Ingin melamar Azwa menjadi menantu kami," Ucap Bapaknya Ridho, membuat Azwa syok tapi sebisa mungkin Azwa bersikap tenang.

"Begini pak. Apakah anak bapak kenal saya?" Jawab Azwa setenang mungkin. Abi dan Umi nya hanya diam mungkin mau memberi waktu untuk Azwa berbicara,  karena, keputusan ada di tangan Azwa.

"Iya. Saya kenal kamu, kamu Syakira Azwa Ramaida kan?  Dulu kita pernah tertabrak satu tahun yang lalu, setiap pagi aku selalu melihat kamu berangkat sekolah sama teman mu itu. Hingga aku pindah ke bandung mengharuskan pindah kuliah juga, dan hari ini aku datang melamar mu. " ucapnya panjang lebar. "Bagaimana bu pak setuju, atau tidak? " Sambung Ridho kepada Umi dan Abi Azwa.

"Begini nak Ridho. Abi tergantung kepada si Azwa, karena keputusan ada di tangan Azwa" Ujar Abi dengan tenang.

Tanpa berfikir panjang Azwa menjawab lamaran ridho, " Maaf kak. Aku gak bisa menerima lamaran kakak. Karena aku masih sekolah, aku baru kelas 12 sekali lagi aku minta maaf," Jawab Azwa, dengan mantap.

"KENAPA KAMU TIDAK MENERIMA LAMARAN SAYA HAH!!! " Tiba-tiba Ridho menjawab dengan nada yang membentak,  membuat seisi rumah terkejut. Muka Ridho memerah, rahang nya mengeras.

"Ya allah, kenapa kamu membentak seperti itu Ridho." Ucap Mama nya pada Ridho.

"Kamu malu maluin keluarga Ridho!! Jangan keluarkan sifatmu itu untuk wanita!! " Bapaknya Ridho marah.

"Maaf nak, mungkin Azwa belum siap. Untuk Nikah,  kami minta maaf. " Umi nya Azwa angkat suara setelah dari tadi diam.

"Maafkan kami Zahra, Tholib anak saya emang begitu kalo dia marah, sekali lagi kami minta maaf. " kata Bapaknya si Ridho, tak enak hati kepada keluarga Azwa.

"Tidak papa Ivan, " kata Abi Azwa dengan tersenyum.

"Kalo gitu kami permisi dulu ya, Terimakasih waktu nya. " Bapak Ridho dan Ibunya mulai beranjak dari duduk. Sedangkan Ridho sebelum bapaknya pamit dia langsung nyelonong pergi. 

Hayyyyy guys maaf ya tambah Gaje jangan lupa di baca ya teman teman cerita aku💝💝💝

Yaudah aku pamit dulu ya

Assalamualaikum wr.wb👋

SMA VS DUDA(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang