Haii.....
Maaf ya lama hehe...
Dah.. Nih aku kasih klu kependekan harus sabar ok..Semoga suka 😁
Jangan lupa like n komenSelamat membaca!
*
*
*
*Kai terbangun ketika langit masih gelap dan jam masih menunjukan pukul 4 pagi, pria itu mendudukan dirinya, tatapannya kemudian jatuh ke sosok wanita yang tidur di sampingnya, meringkuk seperti bayi, Kai kemudian mengingat bagaimana wanita itu panik melihatnya kesakitan tadi, entah mengapa tangannya menjulur menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah tidur Krystal, Kai terdiam ketika menyadari jika Krystal sangatlah cantik, wajah itu seakan tanpa celah,namun ia segera tersadar dengan apa yang ia lakukan, Kai menarik kembali tangannya dan memutuskan beranjak dari kasur.
Kai kini sedang berdiri di balkon kamar, angin subuh menerpa wajahnya, bisa ia rasakan tubuhnya sudah membaik daripada sebelumnya, ia sibuk menatap langit gelap yang di hiasi sedikit bintang. Laki-laki itu tengah merenung,entah mengapa yang ia pikirkan adalah gadis yang saat ini terlelap di kasurnya, dalam keadaan normal kai akan marah mengetahui itu.
Ia pun menyadari sikapnya pada Krystal dari mereka menikah taklah baik, ia memang salah telah bersikap begitu padahal ini bukan salah gadis itu, gadis itu malah yang menjadi korban tapi mengapa Kai justru yang merasa dirinya sebagai korban?
"Kai, ya Tuhan aku mencarimu ku pikir kau hilang di culik monster." ucap Krystal yang keluar dari balik pintu, menyadari ucapan anehnya gadis itu menutup mulutnya, ia pun memandang Kai takut dan Kai bisa melihat wajah panik itu berubah menjadi takut membuatnya terkekeh.
Kekehan Kai cukup membuat jantung Krystal berhenti, ia memandang Kai aneh sekaligus senang dan terkejut, apakah ada yang salah dengan otak Kai hanya karena pria itu sedang demam. Krystal membeku lagi ketika Kai menghampirinya mengacak rambutnya sambil tertawa pelan.
Kai yang tersadar dengan kelakuannya menjadi salah tingkah dengan mengusap tengkuknya. Krystal yang melihat itu tertawa membuat Kai menatap gadis itu. "aku suka kau tertawa, daripada dengan wajah tembokmu." ucap Krystal senang, Kai dapat melihat binar mata gadis itu membuatnya ikut tersenyum.
Namun kemudian ia tersentak ketika telapak tangan Krystal menyentuh dahinya, ia melihat gadis itu mengangguk merasakan suhu tubuhnya. "bagus, panasmu sudah turun." ucap Krystal. "kau sedang apa disini?" tanya Krystal membuat Kai tersadar, ia menggaruk tengkuknya. "mencari angin segar." jawabnya, gadis di hadapannya ini hanya mengangguk-angguk.
"mau ku temani mengobrol?" tawar Krystal yang entah mengapa kepala Kai hanya mengangguk mengiyakan tawaran Krystal.
Kini mereka duduk bersebelah di lantai balkon dengan pembatas kaca itu, keduanya sibuk menatap langit sibuk dengan pikiran mereka sendiri, hingga Kai memecah kesunyian itu.
"Kenapa kau mau melakukan ini semua?" tanya Kai membuat Krystal menoleh menatap wajah Kai yang masih menatap ke depan. Krystal menaikkan bahunya lalu tersenyum. "aku hanya ingin balas budi, karena utang budiku pada Jennie sangat besar." jawab Krsytal membuat Kai menoleh menatap Krystal, gadis itu tersenyum.
"balas budi tidak harus mengorbankan kebahagiaanmu sendiri." ucap Kai sekali lagi Krystal tersenyum lalu menggelengkan kepala menatap depan. "tidak, aku bahagia." ucap Krystal membuat Kai terdiam.
"semua pasti ada hikmahnya, jika tidak menikah denganmu aku tidak akan mengenal Ibu Choi, jaehyun,chorong, dan semuanya mereka sangat menyenangkan dan ibu Kim, beliau membuatku ingat kasih sayang seorang ibu lagi." ucap Krystal tersenyum senang mengingat para pelayan di rumah ini yang sangat baik kepadanya dan Ibu Kai yang menganggapnya sebagai anak sendiri, Kai menganggukan kepalanya ia tahu jika gadis di sebelahnya ini sangat dekat dengan para pelayannya dan juga Ibunya, bahkan Ibunya itu sangat menyayangi Krystal.
"jadi aku bahagia dengan semua ini walau ini hanya pernikahan kontrak setidaknya hubunganku dengan mereka bukan kontrak." ucap Krystal tersenyum ke arah Kai yang masih termenung diam. "aku malah meminta maaf padamu Kai, maafkan aku jika aku membuatmu tak bahagia." Kai menatap mata Krystal kemudian laki-laki itu menggeleng pelan.
"ini semua bukan salahmu,maafkan aku jika kau malah yang menjadi pelampiasan amarahku." ucap Kai.
Krystal menggeleng pelan lalu menepuk punggung Kai pelan. "aku mengerti." ucap Krystal tersenyum. Kai hanya diam menatap Krystal yang ternyata selama ini sudah salah menilainya.
"bagaimana kita mulai berteman dulu?" Ucap Krystal membuat Kai mengangguk. "boleh."
Krystal tersenyum senang ia pun menaikkan jari kelingkingnya. "teman?""teman."
***
Huuaa... Pendek ya? Sabar ok
Aku nggak bisa full nulis, ini aja nyolong-nyolong karena lagi pra ospek.maaf ya..Gimana? ini full moment Kaistal loh tanpa orang lain.
Jangan lupa like n komen biar aku tahu kalian suka nggak sama cerita aku ok.
Kritik dan saran juga.See you,
Salam cinta dari babang 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEAL
AcakKrystal, harus terjebak dengan kesepakatan dengan sahabatnya yang membuat hidupnya 180° berubah, ia harus menjalani pernikahan kontrak dengan kekasih sahabatnya sendiri.