Hellowww.. Maaf telat ya karena ada beberapa masalah tadi.
Masih ada yang nunggu?Semoga kalian suka😄
Jangan lupa like n komenSelamat membaca
*
*
*
*"terima kasih kepala Choi." ucap Krystal ketika menerima seember air hangat dan handuk kecil, wanita itu sibuk mengompres dahi Kai yang suhu badannya sedang meningkat, pria itu menggigil hebat usai tak sadarkan diri. Krystal cukup terkejut ketika suhu badan Kai mencapai 38°C.
"di-dingin." ucap Kai dengan parau, Krystal merapatkan selimut tebal yang membalut, Krystal bingung apa yang harus ia lakukan, wanita itu kembali sibuk mengompres dahi Kai hingga tanpa sadar ia tertidur dengan posisi duduk dan tangan yang memegang dahi Kai.
***
Kai meringis ketika merasakan pusing di kepalanya, badannya lemas, keringat dingin membasahi dahi dan tubuhnya, matanya menyipit menyesuaikan cahaya matahari yang masuk melewati jendela besar yang tirainya sudah terbuka.
Pria itu mencoba mendudukan badannya yang masih lemas bersandar ke kepala ranjang ketika Krystal memasuki kamar dengan membawa senampan yang berisi semangkuk bubur, air mineral, dan obat.
"kau sudah bangun." ucap Krystal menempelkan tangannya ke dahi Kai membuat Kai menatapnya tajam. "ah maafkan aku, kau demam semalam." ucap Krystal salah tingkah. Wanita itu menaruh nampan yang ia bawa tadi ke nakas kecil di sebelah ranjang. "aku buatkan sarapan, makanlah agar kondisimu membaik." ucap Krystal hendak beranjak namun sebuah tangan hangat menahannya.
"berikan nampan itu." suruh Kai pada Krystal yang menoleh kearahnya, wanita itu mengangguk lalu menaruh nampan ke pangkuan Kai. Kai mengambil sendok dengan gemetar hingga ia kesulitan menyuapkan bubur kedalam mulutnya. Krystal yang masih berdiri di situ langsung duduk di sebelah Kai menghadap pria itu, mengambil mangkuk buburnya.
"mau apa kau?" tanya Kai dingin, Krystal menggelengkan kepalanya. "sekali ini saja biarkan aku membantumu." sahut Krystal menyuapkan bubur ke mulut Kai. "buka mulutmu." suruh Krystal. "kau pikir aku lumpuh?!" ucap Kai dengan nada sinis.
Krystal mendesah pelan, menatap Kau dengan dalam. "bukan begitu, aku tahu kau masih lemas tolong biarkan aku membantumu." ucap Krystal, keduanya saling menatap sebentar namun kemudian Kai menerima suapan Krystal membuat wanita itu tersenyum kecil.
Setelah mangkuk itu kosong, Krystal menyodorkan obat yang akan Kai minum. Setelah membantu Kai meminum obatnya, wanita itu membereskan peralatan sarapan Kai. "istirahatlah lagi, jennie akan kemari siang nanti." ucap Krystal sebelum meninggalkan Kai sendirian yang menatap punggungnya diam.
Siang ini, Krystal sibuk membuat makan siang untuk Kai makan, sementara laki-laki itu masih terbaring lemah dengan Jennie yang menemaninya, sebenarnya Krystal cukup risih karena tatapan para pelayan yang seakan mengasihaninya, namun apa boleh buat.
Krystal mengetuk pintu pelan sambil membawa nampan, lalu membukanya pelan, ia tersenyum ke arah Jennie yang duduk di sofa. "apa itu makanan untuk Kai?" tanya Jennie berdiri menghampiri Krystal yang sedang menaruh nampan di atas nakas. Krystal hanya berdeham mengangguk.
"Kai, bangunlah." ucap jennie menepuk pelan pipi Kai, pria itu membuka matanya. "bangun dulu, kau harus makan, Krystal sudah membuatkan makanan untukmu." ucap Jennie, Kai mendudukan dirinya bersandar di kepala ranjang.
Krystal langsung otomatis menaruh nampan itu ke pangkuan Kai supaya pria itu mudah. Kai hanya diam menatap Krystal yang sedang membuka tudung kecil makanan. "apa kau masih lemas?" tanya Krystal. "jika iya, Jen tolong suapi Kai." ucap Krystal yang mengarah ke Jennie. Jennie mnganggukkan kepalanya.
"tak usah aku bisa sendiri." ucap Kai, membuat Krystal mengangguk. Kedua wanita itu memerhatikan Kai yang sedikit bergetar menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya. Membuat Krystal gemas melihat itu.
Krystal langsung mengambil piring Kai dan memberikannya pada Jennie yang duduk di pinggir ranjang. Jennie yang mengerti langsung menyuapi Kai yang sedang terdiam beberapa detik. "ayo buka mulutmu." ucap Jennie.
Krystal yang canggung langsung pamit keluar dari kamar itu, wanita itu melangkahkan kakinya menuju halaman belakang mansion, ia melihat kepala pelayan Choi yang sedang menyiram tanamannya. "Kepala Choi." panggil Krystal membuat kepala pelayan itu menoleh dan langsung membungkuk hormat.
"mrs.kim ada yang perlu saya bantu?" tanya Kepala pelayan Choi setelah menaruh selang yang ia pegang. " tidak ada, terima kasih sudah menyiramnya." ucap Krystal yang berjalan mendekati wanita parubaya itu.
"Bu, jagalah tanaman ini walau nanti aku tidak lagi disini ya." ucap Krystal sambil menatap tanaman yang ia tanam yang sebagian besar adalah bunga Krisan kesukaannya. " anda akan selalu merawat itu disini." ucap kepala pelayan Choi membuat Krystal tersenyum kecil. "berjanjilah." ucap Krystal yang lalu diangguki oleh kepala pelayan Choi.
***
Malam harinya, setelah Jennie pulang, Krystal membawakan secangkir teh jahe hangat untuk Kai, suhu badan pria itu masih saja tinggi membuat Krystal sendiri khawatir.
"Kai." panggil Krystal pelan, membuat pria yang sedang duduk dengan wajah pucatnya itu menoleh dari layar Ipad yang di pegangnya. "aku buatkan teh jahe mungkin bisa membuatmu lebih baik." ucap Krystal menaruh cangkir itu di nakas sebelah Kai.
"berikan padaku." suruh Kai, krystal langsung memberikan teh jahe itu pada Kai. Namun karena masih lemas, cangkir itu bergetar di tangannya membuat Krystal langsung mengambil cangkir itu agar tidak tumpah. "aku pegangi." ucap Krystal, Kai hanya diam saja ketika wanita itu membantunya meminum teh jahe hangat buatan Krystal.
"Apa kondisimu membaik?" tanya Krystal, Kai hanya mengangguk singkat, namun tangan Krystal memeriksa dahi Kai membuat pria itu sedikit terkejut. "astaga Kai, ini yang kau sebut membaik, mari kita ke dokter." Seru Krystal ketika merasakan tidak ada penurunan pada suhu tubuh Kai.
Kai hanya diam melihat Krystal yang tampak panik mengetahui keadaannya. "tidak perlu." ucap Kai, namun sedetik kemudian laki-laki itu menggerang merasakan pening yang hebat di kepala yang sedari tadi sudah memberat membuat Krystal panik.
"Kai kau tidak papa kan, Kai." ucap Krystal sambil menaikki kasur, ia bingung harus melakukan apa. "Kai, ya Tuhan!" ucap Krystal panik, wanita itu memeluk Kai yang kesakitan sambil menangis karena panik.
"di-dingin." kini badan Kai bergetar hebat, membuat Krystal semakin panik, ia merapatkan selimut di badan Kai dan mengeratkan pelukannya, wanita itu tak henti-hentinya melafalkan doa dengan air mata bercucuran merasakan tubuh Kai yang bergetar hebat.
"ya Tuhan,kau baik-baik saja Kai, kau akan baik-baik saja." ucap Krystal.
Perlahan Krystal mengelus kepala Kai pelan, membuat sakit pada kepala Kai berangsur reda, pria itu menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Krystal yang terasa nyaman membuat sakit kepalanya berangsur hilang, ia memejamkan matanya Terlelap di pelukan istrinya untuk pertama kali.
***
Bagaimana menurut kalian?
Maaf nih jarang update dan nggak bisa double update 🙏
Apalagi aku lagi sibuk nyari kuliahan sm belum ngurus kartar buat 17 agustus besok udah nggak ada liburnya😭Ya kan jadi curcol, maafkeun yaw..
Jangan lupa like n komen ya..
Kritik dan saran bolehSee you,
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEAL
RandomKrystal, harus terjebak dengan kesepakatan dengan sahabatnya yang membuat hidupnya 180° berubah, ia harus menjalani pernikahan kontrak dengan kekasih sahabatnya sendiri.