BAGIAN 33

2.3K 335 29
                                    

SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.

"maaf aku terlambat." Kai datang membuyarkan lamunan Krystal, gadis itu mengangguk tersenyum. "tidak apa-apa Kai, ayo berangkat." Krystal bangkit dari duduknya, Kai langsung meraih tangan Krystal, menggenggamnya.

Kini mereka sudah berada di perjalanan menuju ke rumah sakit, antara Kai dan Krystal tidak ada obrolan apapun, Krystal yang masih pada pikirannya dan Kai yang sibuj dengan Ipadnya mengecek email yang di kirimkan sekretarisnya.

"Kai."

Kai menoleh ke arah Krystal sembari meletakkan Ipadnya. "ada apa?" tanya Kai, Krystal menghela nafasnya sebentar lalu menggeleng. "tidak apa-apa nanti saja." lalu kembali menatap keluar kaca.

Ponsel Krystal berdenting menandakan sebuah pesan masuk, ia langsung membukanya, mungkin dari eonninya, namun ia mengernyit ketika melihat siapa yang mengirim pesan itu, tumben sekali, gadis itu lalu menekan tombol memanggil.

"ada apa oppa?" tanyanya membuat Kai menoleh ke arah Krystal. "haha..aku juga merindukanmu oppa." Kai mengernyit menatap Krystal penasaran. "ah eonni? Kau belum tahu?"

"haha..mianhae oppa, kau sangat sibuk."

"ne arraso, sampai nanti."

"aku juga merindukanmu."

Krystal memutuskan panggilannya lalu menyadari jika Kai menatapnya tak suka. "kenapa?" tanya Krystal, Kai mendengus. "siapa?" Krystal mengernyit tak mengerti. "apanya yang siapa?"

"yang tadi kau telpon."

"ah maksudmu Chanyeol oppa?"

"ah tuan Park Chanyeol, apa dia mantan kekasihmu?" tanya Kai dengan sarkas, ia jadi ingat dimana melihat Krystal dengan pria itu dulu. Krystal menggeleng membuat Kai menghela nafas lega namun wajahnya kembali datar ketika Krystal menjatuhkan moodnya. "hampir saja jika dia tidak gengsi."

"jadi jika dia tidak gengsi kau akan menjadi kekasihnya?" Krystal mengangguk dengan polosnya membuat Kai makin mendengus kesal. "dia tampan,baik,dan sangat perhatian sama seperti Sehun, bagaimana aku bisa menolak." Jelas Krystal membuat Kai kian panas.

"kau sakit Kai?wajahmu merah." ucap Krystal khawatir melihat wajah Kai yang memerah namun pria itu malah melengos. "Apa urusanmu?urusi saja para priamu itu." ucap Kai kesal membuat Krystal mengernyit bingung. "kau kenapa?"

Kai menatap Krystal tak percaya, apa gadis ini memiliki kadar kepekaan di bawah rata-rata hingga tak merasakan Kai tengah cemburu, eh tunggu, tunggu sebentar, apa tadi? Dia cemburu?cemburu? Sejak kapan? Kai menggelengkan kepalanya membuat Krystal makin menatapnya bingung. "kau sungguh baik-baik saja?"

"tidak."

"lalu? Jika kau sakit biar aku saja sendiri yang ke rumah sakit."

"lalu kau akan bersama dengan Chanyeol oppamu itu?!" ucap Kai dengan sarkas, namun Krystal tersenyum mengangguk. "ide bagus Kai, aku tidak akan sendiri." Kai ingin sekali menenggelamkan gadis itu di tengah laut sekarang. "oh ya Kai aku mau minta ijin."

"untuk?"

"bertemu Chanyeol oppa, dia mengajakku bertemu, aku juga sudah lama tidak bertemu dengannya." wow Kai mungkin sekarang akan melakukan niatnya untuk menenggelamkan gadis ini. "kau memang tak punya hati." dengus Kai.

"apanya?" Krystal menatap Kai bingung, sedari tadi pria itu mengeluarkan wajah masamnya. "sudah kita bahas nanti, sudah sampai." ucap Kai lalu turun ketika pintu mobilnya di buka, di susul dengan Krystal yang langsung berda dalam genggamannya.

Pemeriksaan itu berjalan dengan baik, kandungannya sehat dan kini dia tidak perlu lagi bedrest atau segala macamnya karena kandungannya sudah kuat sekarang. Krystal tersenyum lega dan Kai tersenyum bahagia, dia bahkan menganga dengan mata berkaca-kaca ketika mendengar suara detak jantung bayinya.

Kini mereka berdua sudah sampai di rumah, Krystal teringat janjinya pada Chanyeol tadi, ia melirik ke arah Kai yang saat ini sedang membaca entah apa pada Ipadnya itu. "Kai." Kai mendongak. "hmm?"

"bolehkah?" Kai mengernyit. "boleh apa?" Krystal mendengus. "menemui Chanyeol oppa." Kai menggelengkan kepalanya membuat Krystal mendengus kesal. "Kau masih belum boleh kemana-mana."

"tapi tadi dokter bilang-"

"Klee."

Krystal menghela nafasnya, namun gadis itu tersenyum lalu meraih ponselnya. "Oppa, aku tidak bisa menemui, jadi kau yang harus menemui aku di rumah." Kai yang mendengar itu langsung mendongak tak percaya, ia ingin sekali merebut ponsel Krystal sekarang.

"Ne aku akan kirim alamatnya, sampai nanti." Krystal tersenyum senang mengirim alamat pada Chanyeol, jika dia tak bisa bertemu di luar, di rumah bolehkan. "Kau sungguh keterlaluan Klee."

Krystal hanya tersenyum menatap Kai, lalu bangkit untuk ke kamarnya, ia ingin istirahat sebentar. Gadis itu mendekat lalu mencium pipi Kai singkat. "aku sayang padamu, Kai." lalu ia segera berlari menuju kamarnya. "Jangan berlari Klee!"

"lihat bagaimana aku bisa marah padanya." Kai menggeleng gemas melihat kelakuan Krystal yang kekanakan semenjak gadis itu hamil.

***

Kai hanya merengut kesal melihat dua anak manusia tengah berbincang dengan asyiknya di halaman samping itu, bahkan kehadiran Kai seakan-akan hanya sebuah pajangan, padahal jika di ingat ini rumahnya. Kai mendengus kesal, ia lalu beranjak menuju ruang kerjanya ketika Jennie masuk dari pintu utama.

"Kai." Kai menoleh menemukan Jennie sudah berdiri di hadapannya. "Ada apa Jen?" Jennie menoleh ke suara tawa Krystal yang memang terdengar dari ruang tengah tempat Kai dengan Jennie berdiri. "apa ada tamu?"

"hmm, dia." ucap Kai tak suka menunjuk ke arah Chanyeol yang terlihat dari pintu kaca. "Oh my God ada oppa yeol!" Teriak Jennie girang lalu menghampiri Krystal dan Chanyeol, Kai menatap tak percaya, apa dia baru saja di campakkan? keduanya sekaligus? Oh my God.

Kai yang masih bersungut berjalan memasuki ruang kerjanya, ia lebih baik tenggelam dalam pekerjaannya daripada merasakan hatinya yang panas, entah untuk Jennie atau Krystal.

***

Setelah mengobrol seru, Chanyeol pamit pulang dan kini tersisa Jennie dan Krystal. "Ah aku rindu sekali Oppa yeol." Krystal mengangguk tertawa. "ne aku juga."

Jennie berdiri dari duduknya, ia ingin menemui Kai. "Aku mau menemui Kai dulu." Krystal mengangguk. "silakan." ia melihat Jennie yang melenggang pergi hanya menghela nafasnya, menyeruput tehnya kembali.

Lalu gadis itu hanyut dalam lamunan, ia mengelus perutnya yang terasa semakin membuncit. Gadis itu tersenyum sayang menatap perutnya, entahlah setelah ini bagaimana, saat ini Krystal hanya ingin menikmati kebersamaannya dengan calon anaknya dan juga Kai seperti keluarga normal karena tak di tampik jika sejak kejadian Krystal masuk rumah sakit, intensitas kedekatannya dengan Kai sangat dekat bahkan cenderung lebih dari sebelumnya membuat Krystal tersenyum bahagia.

"Tuhan ijinkan aku merasakan cintanya walau sebentar sebelum aku kembali ke tempat yang seharusnya." gumam Krystal berdoa sembari terus mengelus perutnya.

***
Holla...
Kemarin aku janji bakal double ya
Maaf bukan nggak double tp lupa nge upnya maaf ya..hehe..

Ini udah di up, semoga menemani malam minggu kalian padahal ini masih sore 😂

Semoga kalian suka

Gimana puasanya hari ini?
Masih kuatkan? Harus dong..

Jangan lupa like n komen
Kritik dan saran berlaku

See you,
always Stay Health and Stay Safe

THE DEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang