SELAMAT MEMBACA
.
.
.
."Kau kenal Ital?"
"apa kau mengenal Ital?"
Krystal menelan ludahnya dengan susah payah, ia tidak tahu harus menjawab apa. "me-memang siapa Ital?" Kai menatap Krystal sedikit terkejut. "Kau tak mengenal Ital?" Krystal menaikkan bahunya mencoba biasa saja menutupi kegugupannya.
"Kau tahu bukan ingatan masa kecil tidak bagus." Kai mengangguk menghela nafasnya membuat Krystal menghela lega. "istirahatlah, aku mau ke ruang kerjaku." Ucap Kai lalu pria itu meninggalkan Krystal yang menatapnya sedih.
"Maaf." gumamnya.
***
Jennie meneguk demi teguk vodkanya Tanpa terasa ia sudah ada di botol keduanya. Ia teringat kembali ucapan Nyonya Kim, kepalanya menggeleng kencang. "tidak bisa, aku mencintai Kai, itu tidak akan terjadi." rancaunya di tengah apartemen yang gelap.
"Krystal akan mengembalikannya, itu harus." rancau Jennie semakin menjadi, ia meneguk kembali hingga botol itu kosong, gadis itu dengan sempoyongan menuju kamarnya, ia meraih ponselnya lalu nada sambung terdengar dari situ.
Senyum getir timbul di bibirnya kala nada sambung pertama tidak terjawab lalu nada sambung kedua kembali terdengar namun kembali sang operator yang menjawabnya, Jennie melemparkan ponselnya dengan kesal ke lantai hingga benda persegi itu pecah.
Jennie menatap dinding kaca yang memperlihatkan pemandangan indah kota Seoul dengan mata sendu, ia lalu perlahan masuk ke dalam selimut tebalnya, kini ia ragu terhadap semua keputusan dan rencananya.
Ketika akan menutup matanya sebuah suara membuat matanya terbuka dan membalikkan tubuhnya menghadap pintu dengan cepat, dengan melawan rasa mabuknya gadis itu bangkit menghampiri orang itu lalu memeluknya erat.
"Kau disini Kai?"
***
Krystal terbangun dengan keadaan langit sudah gelap, gadis itu melirik jam yang masih menunjukkan pukul 7 malam saatnya makan malam batinnya, lalu bangkit keluar kamar sudah seharian ia tidak keluar kamar sama sekali.
Kepala Choi yang melihat Krystal turun dari tangga langsung segera menghampiri Krystal. "Mrs. Kim anda tidak boleh keluar kamar terlebih dahulu, jika perlu apa-apa tinggal panggil pelayan saja." Krystal menggeleng sembari tersenyum. "aku bosan bu."
"Tapi mr.Kim akan-"
"dimana Kai?" tanya Krystal memperhatikan sekitar memotong ucapan Kepala Choi. "mr.Kim sedang keluar mrs.Kim." Krystal mengangguk lalu berjalan ke arah dapur namun langsung di hentikan oleh Kepala Choi. "aku lapar bu." ucapnya sembari menatap melas kepada Kepala Choi.
"anda tunggu saja di meja makan, akan saya siapkan." Krystal menghela nafas mengangguk, kata-kata Kepala Choi tak bisa di bantah, tubuhnya pun masih lemas, akhirnya dia mengalah dan duduk di meja makan dengan cantiknya.
Beberapa menit kemudian para pelayan mengantar makanan untuknya, namun Krystal hanya memandang makanan itu membuat mereka menunduk. "maaf mrs. Kim apa anda tak suka?" tanya salah satu pelayan takut.
Krystal menggeleng. "aku tidak mau makan sendiri." kedua pelayan itu menunduk dalam. "jika anda tidak suka kami akan menggantinya." Krystal menghela nafasnya. "bukan begitu, cepat siapkan juga makan malam untuk kalian lalu taruh di sini."
Kedua pelayan itu menatapnya tak percaya, Kepala Choi hanya diam menahan tawa lalu mengangguk pada kedua pelayan itu. "Kau juga bu." Ucap Krystal, Kepala Choi langsung mengangguk.
Kini mereka berempat sudah berada di meja makan, Krystal tersenyum senang memakan makanannya. "Selamat makan!" Kedua pelayan dan Kepala Choi tersenyum senang lalu memakan makanannya menyusul Krystal yang sangat lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEAL
RandomKrystal, harus terjebak dengan kesepakatan dengan sahabatnya yang membuat hidupnya 180° berubah, ia harus menjalani pernikahan kontrak dengan kekasih sahabatnya sendiri.