SELAMAT DATANG..
.
.SELAMAT MEMBACA..
.
.
.Setelah kejadian itu, Krystal banyak diam, gadis itu sering melamun dan sangat menghindari Kai, ia masih mual-mual di usia kandungannya yang memasuki satu bulan ini, gadis itu kini sedang menghela nafasnya sehabis mengeluarkan semua isi perutnya.
Krystal menyandarkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamar mandi, pikirannya kembali kepada ingatan itu, ingatan yang membuatnya tersenyum namun juga membuatnya tersiksa, ingatan tentang masa kecilnya, beberapa memori yang hilang.
Gadis kecil bernama Krystal itu menatap dengan pandangan berkaca-kaca membuat bocah laki-laki yang satu tahun diatasnya mendengus, dia selalu tahu kelemahannya. "Baiklah kemari aku gendong."
Krystal kecil tersenyum gembira sembari mengulurkan tangannya kepada bocah laki-laki yang berjongkok di hadapannya. "Jangan sampai jatuh Kai." ucap Krystal ketika Kai kecil mulai menggendongnya. "Tidak mungkin aku menjatuhkanmu,Tal."
Krystal tersenyum menyandarkan kepala kecilnya pada pundak Kai, ya Kai akan selalu menjaganya, tak lama tubuhnya di turunkan perlahan, Krystal langsung mengedarkan pandangannya. "apa kita sudah sampai?" Kai berdeham mengangguk lalu menunjuk ke arah belakang Krystal membuat Krystal membalikkan badannya.
"Ya ampun, itu bunga Krisan!" seru Krystal sangking senangnya melihat hamparan kebun bunga Krisan di depannya, gadis itu berlari menghampiri bunga-bunga indah itu. "Jangan lari, Tal!" namun tidak di hiraukan gadis kecil itu.
Gadis itu sangat gembira melihat bunga kesukaannya, ia kini tengah memetik bunga-bunga itu lalu menjadikannya satu buah rangkaian yang sangat indah. "Ini untukmu, sebagai tanda terima kasihku." Krystal mengulirkan rangkaiannya itu pada Kai, Kai mendengus menerimanya.
"Kau tahu seharusnya anak laki-laki yang memberi bunga, Tal, kau menyakiti harga diriku."
Krystal memutar matanya. "Ucapanmu selalu seperti orang dewasa, sangat jelek." Kai mendelik mendengarnya. "Yakk..apa yang kau katakan!" Krystal menjulurkan lidahnya mengejek Kai lalu berlari dan Kai mulai mengejar gadis nakal itu.
Kai menghapus air mata Krystal, ia lalu tersenyum kepada Krystal. "Ital ingat kau tak boleh menangis kita akan bertemu." ucap Kai namun air mata Krystal semakin deras. "aku ingin ikut dirimu Kai, aku tidak mau pindah." Kai tersenyum membawa Krystal kepelukannya.
"Kah harus ikut keluargamu, jangan kuatir aku akan menjemputmu,ne?" Krystal mengangguk di dalam pelukan kecil Kai, gadis itu harus pindah karena sang ayah mengalami kebangkruttan. "Nah ini simpanlah sebagai janjiku." Kai memberikan sebuah gelang dengan bandul nama depan mereka, kedua gelang itu serupa dan hanya mereka yang punya karena itu buatan Kai sendiri.
Krystal mengangguk dan tersenyum senang ketika Kai selesai memakaikannya di tangan, gadis itu menggoyangkan gelang yang terasa cantik di tangannya. "Kau janji akan menjemputku bukan?" Kai mengangguk tersenyum. "Ne, aku janji, sekarang pergilah Tal, keluargamu sudah menunggu."
"Baiklah bayi besar, dah..." Krystal berlari menghampiri Jessica gadis itu nampak memamerkan gelangnya pada eonninya itu lalu masuk kedalam mobil, di situlah saat terakhir Krystal melihat Kai dan Kai melihat Krystal sebelum kecelakaan itu terjadi.
Nafas Krystal kembali tersengal, ia tidak mau mengingat lebih jauh lagi, tubuhnya mulai bergetar seakan trauma itu belum hilang, Krystal mencoba memejamkan matanya mengatur nafasnya agar mulai stabil hingga sebuah suara mengintrupsinya.
"Kau tak apa?" Tanya Jennie yang entah sejak kapan sudah berada disini, Krystal menggelengkan kepalanya, lalu ia bangkit. "Tak apa aku hanya lemas." Jennie membantu Krystal memapah tubuh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEAL
РазноеKrystal, harus terjebak dengan kesepakatan dengan sahabatnya yang membuat hidupnya 180° berubah, ia harus menjalani pernikahan kontrak dengan kekasih sahabatnya sendiri.