BAGIAN 17

3K 321 35
                                    

Holla apa kabar?
Masih suka sama cerita ini?

Selamat Membaca
Semoga suka 😁
.
.
.
.

Krystal saat ini tengah berada di rumah sakit menemani Jessica yang saat ini sedang menjalankan tes untuk operasi pencangkokkan jantungnya. Sedari tadi ia di samping Jessica, memberi semangat eonninya itu.

"sudah selesai?" tanyanya pada Jessica yang keluar dari lab, Jessica mengangguk di atas kursi rodanya.

"nona Jung dokter Lee ingin berbicara dengan anda." ucap suster yang mendorong kursi roda kakaknya, Krystal melihat ke Jessica yang mengangguk. "tolong antar eonni ke kamar sus, terima kasih." ucapnya lalu melangkah menuju ruang dokter Lee.

"ah masuklah nona Jung." ucap dokter Lee ketika Krystal membuka sedikit pintu itu sambil mengetuknya. Krystal kini sudah duduk di hadapan dokter yang sudah berusia setengah abad itu.

"Nona Jung melihat hasil tes kakakmu dia bisa menjalankan operasinya." ucap dokter Lee membuat Krystal menghela nafas lega. "jadi kakakmu akan segera berangkat ke Amerika untuk melakukan operasinya."Ucap dokter itu lagi.

"Kapan dia bisa berangkat dok?"

"dua hari lagi." Krystal tersenyum mengangguk lalu bangkit. "Terima kasih atas semuanya dokter Lee." ucap gadis itu sepenuh hati sambil membungkuk ringan, dokter lee hanya tersenyum menagngguk.

"bagaimana hasilnya? Tanya Jessica begitu Krystal memasuki ruangan, Krystal tersenyum lalu memeluk kakaknya itu. "Jaga diri di Amerika sana euh, jangan lupa cari pacarmu, aku akan merindukanmu eonni." ucapnya membuat Jessica tersenyum senang mengusap punggung adiknya lembut.

"siap komandan." seru Jessica keduanya pin tertawa bersama.

***

Kai saat ini menghela nafas lelah setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, dering ponselnya membuat pria itu kembali menegakkan tubuhnya, meraih ponsel itu.

"halo." ucapnya sambil memijit keningnya yang terasa pusing.

"ya aku baru saja selesai."

"baiklah aku kesana."

Kai lalu bangkit dari duduknya, memakai jasnya kembali lalu menyambar kunci mobilnya, ia mau menemui kekasihnya itu yang mengajaknya makan siang.

Namun langkahnya terhenti ketika matanya tak sengaja melihat ke arah paper bag di mana bekal makan siangnya berada, Kai menepuk dahinya, ia lupa dan kini hatinya bingung, ia sudah terlanjur mengiyakan ajakan Jennie untuk makan siang bersama.

Kai menggeleng pelan, ia pun menyambar paper bag itu lalu keluar dari ruangannya. "aku makan siang di luar." ucap Kai ketika melewati meja sekretarisnya dan menaruh paper bag yang ia bawa. "untukmu." ucapnya lalu pergi tanpa menunggu sahutan dari sang sekretaris.

Jennie tersenyum kala ia melihat Kai memasuki restoran, ia pun melambai yang di balas senyum kecil dari pria itu. "Kau menunggu lama?" tanya Kai yang sudah duduk di hadapannya, Jennie menggeleng pelan. "tidak, aku baru saja datang."

Kai menganggukkan kepalanya. "sudah pesanlah makan." suruhnya yang di angguki oleh Jennie.

Mereka makan dengan tenang hingga keduanya sudah menyelesaikan makanannya itu. Jennie menatap ke Kai yang tengah minum. "ada apa?" tanya Kai sembari menaruh gelasnya.

"aku akan pemotretan di Paris selama seminggu." ucap Jennie pelan takut akan reaksi Kai, namun pria itu mengangguk. "baiklah, hati-hati disana jangan lupa menghubungiku." ucap Kai.

"Kau mengijinkanku?"

Kai mengangguk. "aku tak bisa melarangmu bukan? Itu pekerjaanmu." jawab Kai, Jennie tersenyum menatap Kai. "Terima kasih Kai."

"hmm, jaga dirimu disana." ucap Kai yang di balas anggukan oleh Jennie, gadis itu lalu bangkit menghampiri Kai lalu memeluk pria itu dari samping. Kai tersenyum merangkul Jennie. "aku sayang kau Kai." ucap gadis itu yang di jawab anggukan oleh Kai. "aku juga."

Jennie tersenyum menatap wajah Kai dari samping, di dalam hatinya ia berdoa agar semua baik-baik saja dan berjalan sesuai keinginannya.

***

Krystal menatap datar pemuda yang saat ini duduk di hadapannya, ia sama sekali tidak menyentuh coklat panas di hadapannya, tangannya terkepal di bawah meja. Sekeluarnya ia dari rumah sakit, matanya di buat sakit dengan kehadiran pemuda yang entah muncul dari mana memintanya untuk berbicara sebentar.

Dan disinilah mereka berakhir, di sebuah kafe tak jauh dari rumah sakit, sudah 10 menit keduanya sama sekali tak mengeluarkan suara.

"Apa maumu Taemin?!" ketus Krystal yang ingin sekali beranjak dari sini, dan ya, Taemin, pemuda itu adalah mantan pacarnya, apakah ia sudah pernah mengatakan?

Taemin tersenyum tipis. "Kau tak berubah Klee, masih saja ketus padaku." ucap Taemin namun Krystal hanya diam menatap dengan dingin. "aku dengar kau sudah menikah." ucap pemuda itu namun Krystal tetap diam.

"Klee aku ingin kembali bersamamu." ucapan itu membuat Krystal bereaksi, gadis itu mengepalkan tangannya lalu tersenyum miring. "Kau tahu bukan jika aku sudah menikah?!" ucapnya dingin. "dan jangan berani-berani kau muncul di hadapanku lagi Taemin-ssi!" Ketus Krystal dengan tajam, gadis itu bangkit dari sana.

Namun baru beberapa langkah, ia harus terhenti oleh ucapan Taemin. "Kim Kai bukan suamimu?" Krystal menoleh dengan wajah datarnya. "Bukan urusanmu!" sahutnya lalu benar-benar oergi dari sana.

Taemin menatap kepergian Krystal dengan sendu, ia sudah tahu ini akn terjadi, gadis itu akan membenci dan semua itu adalah salahnya, namun bagaimana pun keadaannya ia harus mendapatkan Krystalnya kembali.

"maaf Klee, kau hanya milikku."

***

Jisoo, gadis itu menganga setelah mendengar cerita dari Krystal, ya gadis itu langsung meminta menemuinya seusai bertemu dengan Taemin tadi. "beraninya dia Klee!!" sungut Jisoo, Krystal bersandar lesu. "apa yang harus aku lakukan?" ucapnya lirih.

Jisoo memeluk sahabatnya itu. "tenanglah Klee kita ada di sampingmu euh." ucap Jisoo membuat Krystal tersenyum.

"Nah Klee kau masih berutang cerita."

Krystal terdiam, ia tak tahu harus cerita bagaimana, sahabatnya itu mungkin akan marah jika ia menceritakan yang sebenarnya, Ia oun menggeleng pelan. "maaf bisa beri aku waktu lagi."

Jisoo tersenyum pada sahabat yang sudah setahun tak bertemu ini, ia memeluk Krystal kembali. "baiklah, tapi kau harus janji akan cerita euh?"

Krystal mengangguk. "ya aku janji."

"Ji, eonni akan segera ke Amerika." ucap Krystal, Jisoo melepaskan pelukan mereka dan berbinar senang. "jadi kak jes sudah bisa operasi?" ucap Jisoo, Krystal mengangguk senang. "Ahh syukurlah."

"Klee aku harap kau bahagia."

Krystal tersenyum pada sahabatnya itu. "aku bahagia,Ji."

***
Gimana menurut kalian?

Maaf ya kalau kurang bagus.

Aku makasih banget buat yang udah setia suka sama cerita ini, maaf selalu buat kalian nunggu lama dan terima kasih banyak buat segala supportnya.

Oh ya aku cuma minta pendapat kalian.
Kan aku ada cerita lagi, mau aku post tp sampai prolog aja dan bakal akau lanjuttin setelah The Deal selesai.

Tapi menurut kalian aku post nunggu cerita ini selesai atau sekarang aja?hehe...

Jangan lups bintang and komennya guyys..
Kritik dan saran juga

See you,

THE DEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang