SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.Kai sedari tadi sudah mondar-mandir dengan wajah cemas, setelah memerintahkan semua anak buahnya pria itu tidak bisa tenang, pikirannya hanya pada satu orang yang pasti menjadi dalangnya, Kai bersumpah jika terjadi apa-apa kepada putranya Kai tidak akan pernah memaafkan orang itu, dia pasti akan menghabisinya.
Sedangkan Krystal sedari tadi menangis, demi Tuhan anaknya itu masih sangat kecil dan Taeoh tidak mungkin ikut begitu saja dengan orang asing, tangan Krystal menyatu erat, terus-menerus membaca doa demi keselamatan putranya, dia takut putranya itu akan ketakutan disana.
Semenjak mendapatkan kabar dari Nyonya Kim jika Taeoh hilang setelah bermain bersamanya, padahal keamanan disana sangat ketat tapi masih saja kecolongan, jika dilihat dari cctv anaknya itu tampak tengah mengejar bola di taman namun ia hilang di tengah kegelapan, untungnya plat nomor asing sempat terekam dan sedang di lacak, Nyonya Kim belum sadarkan diri semenjak menghubungi Kai, ibunya itu sudah membentak semua orang hingga jatuh tak sadarkan diri.
Krystal menekan dada kirinya yang terasa nyeri, dalam hati ia memohon jika ini bukan saatnya, Kai yang melihat Krystal meringis segera menghampiri gadis itu. "Kau tak apa?wajahmu pucat sekali, tenanglah Klee dia pasti di temukan aku bersumpah."
Krystal mengangguk. "aku tak apa Kai, aku tahu kau akan menyelamatkan Taeoh." Krystal mengelus rahang pria itu sembari tersenyum kecil.
"Maaf mr.Kim." tangan kanan Kai mengintrupsi keduanya, Kai segera berdiri tegak menatap tak sabar. "bagaimana?"
"sudah kami temukan lokasinya walaupun sempat di blokir dan harus melakukan peretasan."
Kai segera menyambar kunci mobilnya, namun tangannya di tahan Krystal. "aku ikut Kai." Kai menggelengkan kepalanya. "Kau disini saja, aku tidak ingin kau terluka." Krystal menggelengkan kepalanya, entah kenapa ia takut terjadi apa-apa pada pria ini. "aku mohon."
Kai menghela nafasnya lalu mengangguk membuat Krystal tersenyum dan segera bangkit melupakan rasa nyeri yang datang tadi. Keduanya segera bergegas ke lokasi yang di dapatkan.
***
"APA KAU GILA?! BUKAN BEGITU RENCANANYA!!!" Teriakan Jennie menggema di seluruh apartemen gadis itu, ia menyengkram erat gelas yang dia pegang.
"Dimana sekarang kau TAEMIN?!!" muka Jennie berubah merah, gadis itu benar-benar marah. "Sialan! Sudah ku bilang jangan bawa-bawa anak kecil itu!"
"CEPAT KATAKAN!!"
Jennie segera bangkit mengenakan mantel dan menyambar kunci mobilnya, namun seketika tubuhnya tehenti di depan pintu.
"APA? SEHUN?!"
***
Kai melajukan mobilnya dengan cepat, di belakang ada mobil Chanyeol yang mengikuti dengan emapat mobil lainnya, Chanyeol memang turun tangan membantu Kai dan Krystal ketika mengetahui jika Taeoh di culik.
Krystal menggigiti kukunya cemas, air matanya mengalir lagi ketika wajah polos Taeoh terbayang, kenapa ketika dirinya baru merasakan kebahagiaan malah seperti ini, apakah menjadi bahagia sangat sulit seperti ini?
Kai melirik Krystal, pria itu menggenggam tangan Krystal yang mengepal membuat gadis itu menoleh dan Kai tersenyum menenangkan. "Semua akan baik-baik saja Klee, aku janji." ucap Kai meyakinkan, Krystal hanya diam mengangguk.
Mobil terus melaju memasuki pinggiran kota Seoul, ke enam mobil mewah itu memasuki perkebunan yang luas hingga berhenti di tengah-tengah. "Kenapa berhenti?" tanya Krystal. "jika kita jalan terus menggunakan mobil akan ketahuan sayang." jawab Kai yang membuka dashbroadnya dan mengeluarkan revolvernya.
Krystal hanya diam memerhatikan Kai yang sedang mengisi pelurunya lalu menyimpan pistol itu di balik bajunya lalu beralih menatap Krystal. "kau tunggu disini euh, aku janji ini akan cepat dan segera kembali membawa Taeoh." Ucap Kai dengan tatapan memohon membuat Krystal menganggukkan kepalanya.
Krystal menarik Kai ke pelukannya dan di balas erat oleh Kai, ia mencium leher gadis itu. "aku mohon hati-hatilah." Kai mengangguk lalu mencium kening Krystal, mengacak rambutny sebentar lalu segera keluar ketika jendela mobilnya sudah di ketuk Chanyeol.
Krystal hanya memerhatikan dari dalam mobil, mereka terlihat mengatur strategi hingga akhirnya bergerak, Kai sempat melambai padanya sebelum menghilang di balik semak-semak, Krystal berdoa dalam hati semoga semua baik-baik saja.
Namun setelah di tunggu hampir satu jam Kai dan rombongannya tidak menampakkan diri juga, hati Krystal sudah kalang kabut akibat khawatir, hingga ketukan di jendela membuatnya terlonjat dan terkejut ketika melihat siapa yang berdiri di sana.
"Jennie?"
***
Yuhuuuu...
Kalian miss aku nggak? WkwkAda nggak sih yang masih nunggu cerita ini? Karna udah sekian purnama nggak up2 wkwk
I'm sorry guys nggak bs up cepet karena lagi di landa kebuntuan hehe.. Ini aja otak lagi lancar jaya. Maappin klu byk typo karna nggak aku cek lg, its one take lah istilahnya.
Aku mau beritahu ini partnya cm tinggal 1 ato 2 lg lah trs tamat dan bakal ada yg died hehe..
Gatau kaistal ato yg lain yg died sesuai selera aku ya wkwk..✌
Thank you all karna udh mendukung cerita ini sampai sekarang, i love u ❤ saranghaee byk2 buat kalian ❤❤❤
Jangan lupa like n komen
Kritik dan saran berlakuSee you..
Stay health all
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEAL
AléatoireKrystal, harus terjebak dengan kesepakatan dengan sahabatnya yang membuat hidupnya 180° berubah, ia harus menjalani pernikahan kontrak dengan kekasih sahabatnya sendiri.