BAGIAN 39

2K 319 52
                                    

SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.

Krystal menatap sungai Han dengan pandangan kosong, baru kemarin ia merasakan kelegaan dan kebahagiaan namun apakah sudah harus seperti ini. Krystal mengelus lembut perutnya, ia tersenyum kecut.

Ponselnya berdering, gadis itu mengambilnya dan melihat siapa yang meneleponnya, nama Kai terpampang disana sebagai penelepon namun bukannya menjawab panggilan itu, Krystal memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas seteah menonaktifkan.

Tak terasa sudah satu jam Krystal duduk di sini tanpa berniat untuk pergi padahal suhu di Korea sedang dingin namun Krystal tetap betah di sana tanpa terasa kedinginan.

Air matanya jatuh "kembalikan Kai padaku." kata-kata Jennie itu terngiang di otak Krystal, air matanya semakin deras, haruskah dia merelakan Kai dan pergi? Krystal kembali mengambil ponselnya lalu mengaktifkannya.

10 panggilan dan 15 pesan dari Kai langsung terpampang, lalu gadis itu mendekatkan ponselnya ke telinga ketika nada tersambung terdengar.
"Halo Kai." ucapnya ketika suara Kai terdengar disana.

"Kau masih di kantor?" tanya Krystal namun gadis itu memejamkan matanya ketika mendengar jawaban bohong pria itu. "aku ada di sungai Han, kau bisa kemari?"

"ah ada rapat, kalau begitu aku akan menunggumu."

"tidak ini tidak dingin, kau tetap tidak bisa?"

"ah baiklah kalau begitu, aku pergi."

Sambungan itu terputus, Krystal menghela nafasnya lalu menyeka air matanya, saat ini dadanya sangat nyeri, kini di otaknya hanya berpikir haruskah dia pergi? Krystal kembali menatap sungai Han, membuarkan angin di ingin menerpa wajahnya, mengeringkan air mata yang membasahi wajahnya.

***

Krystal sudah di depan kamar rawat Jennie, Kai sudah pergi ke kantornya dari pesan yang di kirim oleh pria itu padanya. Ia menghela nafas sebentar lalu membuka pintu itu, tampak Jennie yang langsung menoleh padanya menatap dirinya datar.

"Darimana kau tahu aku disini? Kai?" tanya Jennie ketika Krystal berjalan mendekat, gadis itu menggelengkan kepalanya. "aku tahu sendiri." Krystal kini sudah berada di samping Jennie.

Keduanya sama-sama diam bergelut dengan pikiran masing-masing, dari pertemuan terakhir mereka semuanya berbeda. "Aku tidak bisa meninggalkan Kai." ucap Krystal membuat Jennie menoleh. "dia tak akan meninggalkanku."

Krystal mengangguk. "aku tahu." Dia tahu Kai tidak akan bisa meninggalkan Jennie mau bagaimana pun hubungan mereka sudah berjalan lama. "kalau kau tahu pergilah, tidak usah tunggu kontrak selesai, aku tidak mau anak itu bawa dia pergi, tenang Jessica eonni tetap akan mendapatkan perawatannya sampai selesai."

Krystal hanya diam mendengarkannya, namun setelah sekian detik gadis itu menggeleng. "aku tidak bisa." Jennie mendengus lalu terkekeh. "kau mau bukti Kai masih mencintaiku?" Krystal hanya diam. "baiklah begini saja, kita sama-sama menghubungi Kai mengatakan padanya jika kita sama-sama dalam bahaya, siapa yang akan dia datangi lebih dulu. Jika itu aku, kau harus pergi namun jika itu kau, kau harus pergi, deal?"

Krystal mengangguk, lalu keduanya sama-sama mengirim pesan kepada Kai dan kemudian menunggu dengan diam siapa yang akan di datangi lebih dulu oleh Kai, Krystal menunggu di sofa sudut ruangan, dalam hati dia berdoa, dia yang akan Kai datangi begitu pun Jennie.

Namun harapan Krystal pupus, ketika pintu kamar rawat Jennie terbuka keras dan menampakkan Kai dengan wajah khawatirnya, hatinya remuk saat itu juga, inilah pilihan Kai, ia hanya memandang Jennie yang memeluk Kai dengan tersenyum padanya, Krystal tahu apa artinya dia hanya mengangguk lalu pergi dari sana sebelum Kai mengetahuinya.

Di dalam mobil Krystal hanya menangis dalam diam tanpa suara, hingga dia sampai di mansionnya dan segera turun, Krystal hanya mengangguk singkat ketika Kepala Choi menyapanya dan beberapa pelayan yang berpapasan dengannya.

Gadis itu mengambil barangnya yang hanya tas kecil berisi ponsel dan dompetnya, mengganti pakaiannya yang ia bawa dari rumah lamanya dan hanya ada satu karena sewaktu pindah kemari, Kai melarangnya membawa apapun yang untung saja masih muat untuknya, ia meninggalkan segala barang yang di berikan Kai hingga cincin pernikahan mereka.

Krystal keluar setelah memesan taksi, Kepala Choi mengernyit heran ketika Krystal keluar dengan bergegas. "anda mau kemana mrs.Kim?" tanya Kepala Choi, Krystal memeluk wanita parubaya itu dalam hatinya ia meminta maaf. "aku mau pergi, sampai jumpa bu."

"Mrs.Kim!" panggilnya namun Krystal sudah masuk ke dalam taksinya, di sepanjang perjalanan ia memikirkan akan kemana hingga sebuah pesan muncul dari ponselnya yang akhirnya ia tahu harus kemana.

***

"Krystal! Yaampun kenapa kau?!" Krystal langsung memeluk Chanyeol begitu pria itu membuka pintunya. "hei adik kecil, kenapa? Baru juga aku akan menemuimu." namun Krystal masih menangis tidak menjawab, Chanyeol membawanya masuk.

"ada apa Klee?suamimu?" tanya Chanyeol lagi ketika tangis Krystal sudah memelan, Krystal pun menyeritakan semuanya, saat ini dia hanya butuh tempat bersandar. Chanyeol memeluknya kembali. "sudah ku duga ada yang tidak beres dengan pernikahanmu." ucap Chanyeol menenangkan Krystal. "sudah, kau boleh tinggal disini kapan saja, jangan menangis, aku tidak suka melihatmu menangis, kasihan Jessica disana." Krystal tersenyum mengangguk. "Gomawo Oppa."

***

Kai menggerutu ketika ternyata ia di bohongi oleh Jennie, demi Tuhan, gadis itu baik-baik saja dan kini di pikirannya hanya Krystal yang mengirimkan pesan jika perutnya kesakitan di rumah, membuat Kai menginjak pedal gasnya lebih dalam.

Kai masuk sembari berlari, ia membuka kamar mereka namun Krystal tidak ada di sana, langsung saja ia berteriak memanggil kepala Choi. "dimana Krystal?" tanyanya cepat. "mrs.Kim pergi tuan."

"Pergi?"

Kepala Choi mengangguk. "Dia bilang 'aku pergi, sampai jumpa bu' begitu." jelas Kepala Choi. "mrs.Kim sangat aneh tuan, dia pergi seperti terburu-buru." mendengar itu Kai langsung bergegas ke kamar mereka lalu masuk ke walk in closet milik Krystal, dia melihat barang gadis itu masih utuh ia menghela nafas lalu keluar dari sana, namun matanya menangkap cincin dan black card yang dia berikan pada Krystal tergeletak di meja, ia lalu meraih kertas yang terlipat disana.

Aku pergi, jaga dirimu Kai, terima kasih atas semuanya.

Krystal Jung.

Wajahnya mengeras ketika membaca tulisan singkat dari Krystal. "SIALAN!!" pria itu meremas lalu membanting kertas itu, mengacak rambutnya, dia tidak mengerti kenapa menjadi begini.

***
Holla....
Gimana menurut kalian?
Maaf ya kalau makin absurd hehe..
Maaf ya lama up nya hehe..

Minnal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin🙏
Maafin kalo aku lama upnya ya hehe..

Semoga kalian suka ya..

Oh ya mungkin kalian nggak sadar SEPHORA aku tarik lagi karena ada beberapa perbaikan ternyata, tapi bakal aku publish lagi setelah ini.

Jangan lupa like n komen
Kritik dan saran di persilakan

See you,
Stay health and stay safe❤

THE DEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang