BLACK DRESS

5.7K 331 64
                                    






By

hyyeye


.

.

"Tidak menemukan sesuatu yang membuatmu tertarik, honey?"
Suara berat dari Bartender membuat Taehyung menoleh padanya, mengambil slot Red Winenya dan meminumnya seteguk dan menggeleng, memberikan senyum samar. "Mungkin belum" jawabnya. Sang Bartender hanya mengangguk dan kembali berkutat dengan racikan minumannya, membiarkan Taehyung yang tengah mengedarkan pandangannya.

Bar ini ramai seperti biasanya, tidak pernah sepi pengunjung. Tamunya juga jelas dari berbagai kalangan, mulai dari para pengusaha muda yang kesepian atau anak baru dewasa yang ingin memenuhi rasa penasarannya.

Kali ini jelas saja ada yang menarik perhatiannya, bukan pria dewasa yang panas tetapi sekumpulan pemuda yang tengah menikmati dosa dunia. Gerak gerik salah satu dari mereka terlihat tidak nyaman-juga bosan.

Taehyung memperhatikannya dengan detail. Tampan. Dia seakan menemukan satu kelinci putih bersih dengan mata merah yang menyembunyikan bagian tergelap dirinya. Ia menyesap sekali lagi minumannya dan berpaling.

Hanya tandai saja dulu.



.


Sebuah siulan dan sorakan yang tersamarkan oleh dentuman musik menarik atensi Jungkook. Dari kerumunan tadi keluar seorang pemuda yang agaknya menjadi alasan suara siulan dan sorakan itu berasal, pria itu berjalan dengan cara yang begitu Jungkook sumpahi, anggun dan elegan-meski lelaki-
Pria itu mengenakan celana denim belel, dengan kemeja putih besar yang menjadi atasannya dan Jungkook berani bertaruh betapa rampingnya tubuh dibaliknya yang tampak samar karena kerlap kerlip cahaya lampu.

Pria itu berjalan ke arah meja bar-tempat dimana dirinya berada- dan duduk di sampinya, Jungkook berdehem samar ketika pemuda itu mengangkat tangannya untuk memesan minuman, menatap lengan kurus dengan jari yang lentik yang tenggelam dalam lengan kemeja yang kebesaran, Bagaimana lengan itu terlihat begitu cantik dan menggemaskan, Jungkook menatap lurus berusaha mengabaikan eksistensi pria di sampingnya.

Namun begitu pria cantik itu mendapatkan minumannya, mata awas Jungkook mulai meliriknya menatap dengan intens begitu benda bening silinder itu menempel di belahan merah muda milik pria itu, bagaimana leher jenjang -yang baru Jungkook sadar memiliki kulit sewarna lelehan madu yang menggoda- naik turun akibat cairan yang luruh ke tenggorokannya, dan bagaimana mata itu terpejam menampilkan bulu mata yang tebal dan panjang, begitu lentik.
Jungkook menjilat bibirnya tanpa sadar ketika pemuda itu juga menjilat bibirnya sendiri demi menghilangkan sisa minuman yang membasahi bibirnya, bagaimana mungkin seseorang terlihat begitu menggairahkan hanya karena minum? Double sialan.

Pria itu kini beralih menatapnya. "Kau datang lagi," suaranya serak tetapi terdengar sangat seksi. Jungkook menyerit dan bertanya-tanya dalam hati apakah pria mempesona ini berbicara padanya atau tidak.

"Aku berbicara padamu, bocah tampan."

Sebuah kalimat konfirmasi diajukkan. Jungkook kembali mengatupkan bibir, kali ini dilanda kebingungan murni. "Maaf, bagaimana kau tahu aku datang lagi?" Tanyanya sesopan mungkin.
Pria itu meletakkan minumannya dan menatap Jungkook dengan kontan. "Aku melihatmu datang kemarin," Jungkook tidak tahan mendengar suaranya yang halus sekaligus berat itu. Benar-benar menggoda. "Dan hyung, untukmu."

Vottom CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang