"Her, nanti malem aku dateng sama kamu aja ya ke pertunangannya Dante?". Ucap Nando pada Hera saat mereka berangkat ke kampus pagi ini. Nando memang memanggil Hera bukan lagi dengan sebutan kakak, setelah selama ini kadang manggil kakak kadang tidak. Nando sendiri yang memaksa Hera agar dia mau dipanggil nama, bukan kakak. "Lagian saya bukan lagi junior kakak". Itulah alasan yang dilontarkannya saat itu.
Hera menganggukkan kepalanya pada Nando kemudian berjalan menuju kelasnya.
Tepat pukul delapan malam, Nando datang ke apartemen Hera.
"Rajin banget, jam segini udah jemput?". Tanya Hera setelah membukakan pintu
"Ya iya dong, biar bisa lama-lama di apartemen kamu". Nando tersenyum lebar di akhir kalimatnya.
"Serah Lo..."Nando dan Hera datang ke acara pertunangan Dante. Hera mengenakan dress berwarna merah tanpa lengan, panjang dress nya hanya selutut. Tatanan rambut yang disanggul berantakan membuat pesona Hera semakin terlihat. Begitu anggun dengan dress selutut dan high heels berwarna perak. Sedangkan Nando mengenakan setelan jas berwarna hitam.
Nando terkejut ketika Dante memperkenalkan tunangannya. Nando berkali-kali mengedipkan matanya. Memperjelas, apakah penglihatannya tidak salah, atau dirinya tengah mengigau.
"Nan, kenapa?" Tanya Hera yang melihat ekspresi Nando.
Nando segera menarik Hera ke sudut ruangan, berpura-pura mengambil segelas minuman berwarna coklat. Kemudian melihat apakah situasinya sudah benar-benar tepat untuk membicarakannya.
"Itu Deta... Wanita yang ku ceritakan padamu selama ini". Ucap Nando pada Hera membuat Hera menganga.
"Lo nggak ngigau kan? Atau Lo kebanyakan minum alkohol hari ini?". Tanya Hera memastikan.
"Nggak, aku nggak minum alkohol sama sekali hari ini". Jawab Nando sambil mengernyitkan keningnya."Eh Nando... Silahkan dinikmati jamuan yang sudah kami siapkan". Ucap Deta membuat jantung Nando hampir saja copot.
"Iya terima kasih". Ucap Nando sambil memaksa tersenyum. Begitupun dengan Hera yang tadi sempat terkejut.
Acara berakhir ketika waktu menunjukkan pukul dua pagi. Semua tamu undangan bergegas pulang. Mereka pulang dengan senyuman kebahagiaan, sama seperti kebahagiaan yang dirasakan Deta dan Dante. Namun, Hera dan Nando pulang dengan pertanyaan di benak masing-masing. Bagaimana mereka bisa lanjut tunangan. Setelah hampir satu tahun Nando hidup dengan ketakutan karena kejaran anak buah papa Deta dan beberapa bulan kemudian Dante bertunangan dengan Deta. Benar-benar membingungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang kita
Romance"dengarkan aku, walaupun kita tidak menjadi sepasang kekasih. Namun, aku pernah menganggapmu sebagai kekasihku dan aku pernah mencintaimu seperti mereka mencintai kekasihnya"