Bab 1

6.4K 524 24
                                    

karena ini fanfiksi yang artinya kita bebas berimajinasi, beberapa hal/adegan aku ubah ya jadi gak perlu heran kalau nemuin yang gak sesuai dengan aslinya, and all characters except oc belongs to JK Rowling!

* * *

Udara segar mengisi rongga dada Violet yang tengah berdiri sendirian di tepi Danau Hitam.
Gadis itu mendongak menatap langit temaram, kali ini tak ada pernak-pernik yang berkarya di permadani langit, lantas dia berhenti mendongak bersamaan dengan mulutnya yang berdecak—sedikit perwakilan dari hatinya yang dirasa runyam.

Lihat? Bahkan langit pun enggan mengeluarkan hiasannya saat dia berhasil keluar dari cengkraman Hogwarts, seakan-akan dia tak diizinkan untuk melihat sesuatu yang indah.

Violet tertawa getir. Tetapi semua yang mendengar akan segera tahu, bahwa tawa itu menyiratkan dengung kesedihan.

"Tidak masalah. Mungkin memang sahabatku hanya lah kegelapan," ujarnya, memandang Danau Hitam yang gelap dan sunyi. "Ya, tidak masalah..."

"Yeah, yang menjadi masalah adalah dirimu." Sebuah suara menginterupsi dari belakang Violet, diiringi derap langkah kaki yang terdengar mendekat.

Alis Violet bertaut, dikiranya dia sendirian di sini. Sontak dia berbalik untuk melihat siapa gerangan yang menghampiri, tetapi pandangannya terhalang oleh kegelapan malam.

"Siapa?" tanya Violet was-was.

"Tidak perlu takut. Keluar dari Hogwarts saja kau nekat, masa hanya dengan orang kau takut?" balasnya sarkasme.

Merasa terhina, lantas Violet bertutur, "Aku tidak takut!"

Saat jarak antara Violet dan pemuda itu hanya terpaut beberapa langkah, barulah mereka bisa bertatap muka. Violet mendapati seorang lelaki berperawakan gagah dengan wajah terpahat nyaris sempurna. Sekilas biasa saja, yang membuat tak biasa adalah ketika dua insan itu saling memandang dengan jantung berdegup kencang.

Melihat apa yang terjadi, Violet buru-buru menarik dirinya ke alam sadar.

"Tom Riddle? Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku?" Tom memutus jarak antaranya dan Violet sehingga tak ada lagi spasi di antara mereka.

Violet diam-diam tersentak, Tom berhasil tampil berkarisma lagi hanya dalam waktu sepersekian detik, padahal sebelumnya dia terlihat gugup karena bertatapan dengan Violet. Untunglah Violet berhasil menyembunyikan emosinya, dia tidak ingin Tom mengetahui kekagetannya yang bisa diartikan sebagai rasa kagum.

"Aku Prefek kalau perlu kuberitahu, dan tugasku adalah menangkap pelanggar aturan sepertimu." Tom menyeringai.

Violet bersedekap dada, tak ingin kalah sombong dengan lelaki gagah itu. "Memangnya, apa yang akan kau lakukan, Prefek?" Dengan sengaja Violet menekankan suaranya di kata akhir.

"Itu akan dijawab oleh—" ucapannya dia jeda untuk mencengkram kasar pergelangan tangan Violet dan menarik gadis itu lebih dekat dengannya, "—Tuan Filch."

Mendengar nama pria tua itu disebutkan, Violet tak bisa berpura-pura jual mahal lagi, raut ketakutan terlintas jelas di wajah pucatnya.

"Hey, itu tidak adil! Kau yang menangkapku, mengapa Si Squib itu yang menghukumku?!" gertak Violet.

"Squib? Waw, cobalah untuk mempunyai tutur kata yang manis, Nona. 10 poin dipotong untuk Slytherin karena ucapan kasarmu," cetus Tom.

Mulut Violet menganga. "Orang macam apa kau ini? Kau baru saja memotong poin asramamu sendiri, hey?!" Violet menjetikkan jarinya di depan wajah Tom, barangkali Tom sedang tak sadarkan diri.

1001 Nights | Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang